Nasional

Abdul Mun’im Luncurkan Buku Fragmen Sejarah NU di Museum Kebangkitan Nasional

NU Online  ·  Jumat, 17 Maret 2017 | 11:58 WIB

Jakarta, NU Online
Membaca Sejarah NU, membaca sejarah peran penting dalam menentukan pemikiran dan gagasan tentang negara bangsa bernama Indonesia. Sejarah NU dari sudut pandang peneliti atau pengamatnya sendiri sangat penting, untuk menghindari ketersesatan sejarah.

Terkait hal itu, buku Fragmen Sejarah NU karya KH Abdul Mun'im DZ terbitan Pustaka Compass diluncurkan. Meskipun berupa serpihan-serpihan sejarah, tapi cukup memberi dorongan pada sejarawan NU lainnya untuk menggali lebih lanjut. 

"Buku ini dikemas dalam bahasa cerita yang ringan, tetapi bisa memberi inspirasi dan menggerakkan,” kata Mun'im dalam Peluncuran buku karyanya (Fragmen Sejarah NU) di Aula Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat, Kamis (16/3). 

Wakil Sekjen PBNU ini menilai sejarah yang ada kurang memadai dalam mengungkap sejarah politik NU. "Buku ini menuliskan sejarah yang agak beda. Kita merasa sejarah yang ada itu belum cukup proporsional dalam menempatkan NU dalam berpolitik di negeri ini," jelas Kiai Mun'im. 

NU adalah kekuatan terakhir yang berani berhadapan dengan Bung Karno dan memengaruhi kebijakannya. Salah satu contoh adalah ketika para Ulama NU menentang kebijakan kabinet kaki empat. 

Diakhir sambutannya, Mun'im mengatakan bahwa buku ini menjadi perangsang para penulis NU lainnya. "Mas Zastrouw Ngatawi juga menulis fragmen sejarah ini, Gus Milal juga dan para penulis lain juga banyak yang tertantang menuliskan sejarah atas kesaksiannya sendiri," tandasnya. 

Buku ini sebelumnya juga telah dibedah pada Februari 2017 oleh Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor dengan menghadirkan penulis dan tokoh NU, KH Chalid Mawardi. 

Dalam peluncuran buku ini dihadiri oleh beberapa tokoh sebagai pemberi testimoni, di antaranya KH As’ad Said Ali, Purwo Santoso, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Ahmad Muqowwam, Zastrouw Al-Ngatawi, Zaini Rahman, Milal Bizawie, dan lainnya. (Damar Pamungkas/Fathoni)