5000 Pramuka Santri Pecahkan Rekor MURI Indonesia
NU Online · Selasa, 2 Juni 2015 | 22:01 WIB
Tanah Laut, NU Online
Sekitar lima ribu pramuka santri dari seluruh Indonesia tingkat penegak melakukan aksi pemecahan rekor MURI berupa “Konfigurasi Madihin dengan Jumlah Peserta Terbanyak”. Aksi itu dilakukan dalam Upacara Pembukaan Perkemahan Pramuka Santri Nusantara IV (PPSN) di Bumi Perkemahan Agrowisata, Tambang Ulang, Tanah Laut, Kalimantan Selatan (2/6).
<>
Madihin merupakan kesenian musik khas dari Kalimantan Selatan dalam bentuk pelantunan lagu/syair yang berisi pujian dan pesan penting tentang sejarah dan nilai-nilai nasionalisme, patriotisme, serta semangat kebersamaan Santri Bela Negara di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kami memilih Madihin ini untuk mendorong dan menumbuhkembangkan kesadaran pelastarian seni budaya di kalangan anak muda, khususnya santri,” ujar Mardani Zuhri, Koordinator kegiatan dan Perkemahan Pramuka Santri Nusantara IV (PPSN) yang juga menjabat sebagai Andalan Nasional Gerakan Pramuka Kwarnas dalam rilis yang dikirimkan ke NU Online.
Secara teknis, pemecahan rekor MURI Madihin ini dilakukan secara kolosal diiringi music dan tarian, dengan melibatkan seluruh peserta, panitia, pendamping, dan pimpinan kontingen daerah yang datang dari 33 provinsi di Indonesia.
Dalam pidato sambutannya, Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifudin sangat mengapresiasi terlaksananya kegiatan kemah santri yang digelar setiap tiga tahun sekali ini.
“Santri dan pramuka merupakan kombinasi identitas yang sangat pas. Dari situ, alhamdulillah, banyak nilai dan ilmu yang ketika kita terjun di masyarakat manfaatnya sangat luar biasa,” ujar Lukman.
Sementara itu, Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Marbawi A Katon, mengingatkan agar para pramuka santri ini bisa lebih meningkatkan kepedulian dan kehadirannya guna merespons berbagai musibah dan masalah sosial yang terjadi di masyarakat.
“Saat ini banyak musibah dan masalah yang mendera bangsa ini. Saya berharap, di tangan kalianlah semua masalah itu bisa diselesaikan!” tandasnya. Red: mukafi niam
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
3
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
4
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
5
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
6
Alokasi 44 Persen Anggaran Pendidikan untuk MBG Tuai Kritik, Disebut sebagai Kesalahan Besar Pemerintah
Terkini
Lihat Semua