Nasional

5 Tips Selamatkan Diri saat Terjadi Gempa

Sel, 25 Juli 2023 | 13:00 WIB

5 Tips Selamatkan Diri saat Terjadi Gempa

Penampakan rumah yang rusak akibat gempa. (Foto: NU Online/Freepik)

Jakarta, NU Online
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui laman resmi, media sosial, dan aplikasi yang dibuat, Info BMKG setiap hari melaporkan bencana alam, berupa gempa bumi yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.

 

BMKG merilis informasi terjadinya gempa dengan cukup cepat dan ringkas. Meliputi kekuatan gempa atau yang biasa disebut magnitudo, kedalaman gempa, pusat gempa, skala Modified Mercalli Intensity (MMI), titik koordinat, dan seterusnya.

 

Gempa bumi dilaporkan BMKG tidak hanya di saat terjadi dengan kekuatan yang cukup besar dan merusak. Namun, gempa dengan skala kecil pun juga dilaporkannya. Ini tentu cukup membantu masyarakat dalam mengetahui adanya gempa sekaligus agar mewaspadai dengan melakukan berbagai antisipasi.

 

Lalu apa yang harus segera dilakukan seseorang saat terjadi gempa? BMKG melalui laman resminya membagikan petunjuk penting yang perlu diketahui dan diimplementasikan masyarakat secara umum bila sewaktu-waktu terjadi gempa.

 

Berikut ini hal yang mendesak untuk dilakukan saat terjadi gempa. Baik saat berada di dalam ruangan atau bangunan, di luar ruangan, sedang mengendarai mobil, tinggal di dekat pantai, hingga saat berada di daerah pegunungan.

 

1. Saat Berada di Dalam Bangunan
Menurut BMKG, bila seseorang sedang berada di dalam bangunan atau ruangan, sementara dalam waktu yang sama telah terjadi gempa, hendaknya melindungi badan dan kepala dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja. Tetapi bila masih memungkinkan untuk keluar, hal ini justru harus segera dilakukan.

 

"Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan. Lari ke luar apabila masih dapat dilakukan," kata BMKG melalui laman resminya, dikutip NU Online, Selasa (25/7/2023). 

 

2. Saat Berada di Luar Bangunan
Jika berada di luar bangunan atau area terbuka, sebaiknya menghindari dari bangunan yang ada di sekitar, seperti gedung, tiang listrik, pohon, dan lain-lain. "Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah," tulis BMKG. 

 

3. Saat Mengendarai Mobil
Seseorang yang masih dalam perjalanan mengendarai mobil, sementara telah terjadi gempa, BMKG menyarankan agar bergegas keluar, turun, dan menjauh dari mobil. "Hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran. Lakukan seperti saat Anda berada di luar bangunan atau area terbuka," jelas BMKG.

 

4. Saat Berada di Pantai
Pantai adalah tempat yang harus dihindari saat gempa. Karena dikhawatirkan akan terjadi tsunami. Sebagaimana diketahui bahwa penyebab utama terjadinya tsunami yaitu gempa. "Jika Anda tinggal atau berada di pantai, jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami," jelas BMKG.

 

5. Saat di Pegunungan 
Masyarakat Indonesia memang tidak sedikit yang tinggal di daerah pegunungan. Mereka yang berdomisili di wilayah ini, harus menghindari daerah-daerah rawan longsor saat terjadi gempa. "Apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran," demikian informasi BMKG. 

 

Di samping ikhtiar lahir sebagaimana langkah-langkah yang telah diurai di atas, alangkah baiknya juga berdoa, memohon kepada Allah agar diberikan keselamatan di tengah musibah yang menimpa. Doa sendiri adalah salah satu wujud dari ikhtiar batin. 

 

Di bawah ini doa yang bisa dibaca saat terjadi gempa bumi, sebagaimana dikutip dari Doa ketika Terjadi Gempa Bumi

 

 اللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أَرْسَلْتَ بِهِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أَرْسَلْتَ بِهِ 

 

Allahumma inni asaluka khairaha wa khaira ma fiha, wa khaira ma arsalta bihi, wa a'udzubika min syarriha, wa syarri ma fiha wa syarri ma arsalta bihi.

 

Artinya, "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ke hadirat-Mu kebaikan atas apa yang terjadi, dan kebaikan apa yang di dalamnya, dan kebaikan atas apa yang Engkau kirimkan dengan kejadian ini. Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan atas apa yang terjadi, dan keburukan atas apa yang terjadi di dalamnya, dan aku juga memohon perlindungan kepada-Mu atas apa-apa yang Engkau kirimkan."

 

Doa ini diijazahkan KH Abdul Karim atau Gus Karim, pengasuh Pondok Pesantren Al-Qur’an Azzayadi Solo yang mengunggah sebuah doa beberapa saat setelah terjadi gempa bumi di Sukabumi beberapa waktu lalu.