5 Desa di Kecamatan Jati, Kudus Terendam Banjir, Hampir 500 Warga Mengungsi
NU Online · Jumat, 6 Januari 2023 | 10:00 WIB
Jakarta, NU Online
Lima desa di Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah terendam banjir sejak Sabtu (31/12/2022). Hampir 500 warga terdampak dan mengungsi di posko-posko yang disediakan.
Wakil Kepala Satuan (Wakasat) Barisan Ansor Serbaguna Tanggap Bencana (Bagana) Kabupaten Kudus, Susanto mengatakan lima desa yang terendam banjir adalah Desa Jati Wetan, Jati Kulon, Pasuruan Lor, Tanjung Karang, dan Jetis Kapuan. Ketinggian banjir di lima desa tersebut bervariasi, mulai dari setinggi mata kaki hingga perut orang dewasa.
“Mulai dari Sabtu (31/12/2022) pagi airnya masuk. Mulai mengungsi Ahad dan Senin,” kata Susanto kepada NU Online, Jumat (6/1/2023).
Baca Juga
Cara Bersuci tatkala Kondisi Banjir
Susanto membeberkan, banjir terus berlangsung hingga kini lantaran intensitas hujan yang tinggi sehingga debit air Sungai Wulan naik.
“Air semakin tinggi nggak bisa keluar akibat dari Sungai Wulan. Sementara pintu yang ditanggulangi untuk pembuangan daerah sini belum berani buka. Ketinggian air masih di atas pintu,” ujar Ketua Satuan Koordinator Rayon (Kasatkoryon) Banser Kecamatan Jati itu.
“Menunggu pintu dibuka, baru air bisa surut. Sedangkan kalau malam masih hujan, air semakin tambah,” tambah dia.
Sejauh ini, kata Susanto, belum ada laporan fasilitas publik yang rusak. Hanya saja, banjir yang menggenangi masing-masing desa cukup mengganggu mobilitas warga setempat.
“Fasilitas masyarakat belum ada yang rusak, cuma rumahnya pada terendam pada ngungsi. Yang paling rendah itu semata kaki, ada yang sampai lutut, dan pinggang. Di Desa Jati Wetan itu sampai perut orang dewasa. Sampai hari ini, airnya tenang jadi nggak bisa kemana-mana,” tutur dia.
Baca Juga
Mbah Sa'id Shalat di Tengah Banjir
Susanto menyampaikan posko pengungsian Kecamatan Jati, Kudus tersebar di beberapa titik meliputi, Aula Klenteng Tanjung Karang (14 pengungsi), Aula Balai Desa Jati Wetan (278 pengungsi), TPQ Khurriyatul Fikri di Desa Pasuruhan Lor (46 pengungsi), Gedung PKK Jetis Kapuan (10 pengungsi), dan Gereja Kristen Muria Indonesia Tanjungkarang (131 pengungsi).
Kendati demikian, Susanto menyebut bahwa masih banyak warga yang memilih untuk tetap tinggal di rumah walaupun kondisi terendam banjir.
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Syamsul Arifin
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
3
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
4
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
5
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua