3 Prinsip Dasar Manajemen Kepemimpinan Rasulullah menurut Kiai Zakky Mubarak
Selasa, 11 April 2023 | 06:00 WIB
Syifa Arrahmah
Penulis
Jakarta, NU Online
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zakky Mubarak menyampaikan tiga prinsip dasar dari manajemen kepemimpinan dan kerakyatan ala Rasulullah saw.
"Tiga prinsip itu dipesankan Rasula saat melantik Abu Musa al-Asy’ari mewakili senior sahabi, dan Muadz bin Jabal mewakili junior sahabi, sebagai gubernur di Yaman Bagian Barat dan Bagian Timur," kata Kiai Zakky dalam tausiyah digitalnya, dikutip Senin (10/4/2023).
Berikut 3 prinsip manajemen kepemimpinan yang disampaikan Rasulullah saw:
1. Jangan pernah mempersulit rakyat
Menurut Kiai Zakky, perintah untuk mempermudah urusan rakyat merupakan prinsip manajemen dalam Islam, bahwa segala undang-undang, peraturan, administrasi, birokrasi, regulasi, dan lain sebagainya adalah bertujuan untuk mempermudah dan bukan mempersulit umat manusia.
"Permudahlah oleh kamu berdua dan jangan kamu persulit," terangnya.
Dengan bimbingan seperti ini, sambung dia, rakyat akan mendapatkan berbagai kemudahan dan bimbingan yang sangat baik untuk mengantarkan etos kerja mereka menjadi suatu umat yang unggul.
"Mereka akan memiliki harga diri yang tinggi dan pantang untuk bergantung kepada orang lain atau bangsa lain," sambungnya.
2. Buat rakyat sejahtera
Ia juga menyampaikan bahwa Rasulullah selalu berpesan untuk menjadi pemimpin yang senantiasa menyejahterakan rakyatnya. Caranya, lanjut dia, dengan mengembuskan pesan-pesan optimis dalam menghadapi kehidupan di masa depan.
"Gembirakanlah mereka, rakyat dan orang-orang yang berada di bawah kepemimpinanmu, dan jangan sering ditakut-takuti. Optimisme dapat mengangkat kepribadian seseorang menjadi manusia yang berkualitas dan memiliki harapan bagi masa depannya yang sangat cemerlang. Sebaliknya, pesimisme akan menjerumuskan umat manusia pada kehinaan dan kebodohan," ujarnya.
3. Hindari pertikaian
Diterangkannya, para pemimpin seharusnya menenteramkan rakyatnya dengan cara menghindari pertikaian. Sebab, perbedaan pandangan para pemimpin itu akan menyulitkan rakyatnya dan mengakibatkan mereka berputus asa. Apabila para pemimpin berselisih satu sama lain, dan hal itu disaksikan oleh rakyatnya, akan menimbulkan kekacauan dan kegelisahan.
"Jadi, bersepakatlah kamu berdua dan jangan bersilang sengketa," ucap Kiai Zakky.
Oleh karena itu, tambah dia, jika ternyata di antara para pemimpin terdapat perbedaan, maka harus didiskusikan secara terbatas di kalangan mereka saja. Hindarkan perbedaan itu, agar tidak terungkap pada masyarakat umum. Dengan demikian, masyarakat umum akan merasa terlindungi serta mendapat bimbingan yang sangat baik dan bijak dari para pemimpinnya.
"Tiga wasiat singkat ini merupakan pedoman manajemen dan bimbingan secara cerdas bagi masyarakat umum dalam berbagai lapisannya," imbuh dia.
Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
PBNU Tunjuk Ali Masykur Musa Jadi Ketua Pelaksana Kongres JATMAN 2024
2
Ulama Sufi Dunia Syekh Muhammad Hisham Kabbani Wafat dalam Usia 79 Tahun
3
GP Ansor DIY Angkat Penjual Es Teh Sunhaji Jadi Anggota Kehormatan Banser
4
Ricuh Aksi Free West Papua, PWNU DIY Imbau Nahdliyin Tetap Tenang dan Tak Terprovokasi
5
Khutbah Jumat: Meraih Keselamatan Akhirat dengan Meninggalkan 6 Perkara
6
GP Ansor Jatim Ingin Berangkatkan Umrah Bapak Penjual Es Teh yang Viral dalam Pengajian Gus Miftah
Terkini
Lihat Semua