Nasional

3 Penyebab Hasil Survei Capres-Cawapres Berbeda-Beda

Kam, 9 November 2023 | 23:30 WIB

3 Penyebab Hasil Survei Capres-Cawapres Berbeda-Beda

Ilustrasi survei. (Foto: NU Online/Freepik)

Jakarta, NU Online

 

Hasil survei elektabilitas capres-cawapres di antara lembaga survei menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Hal ini menjadi perhatian sekaligus pertanyaan di kalangan masyarakat.

 

Ketua Lakpesdam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Hasanuddin Ali menyatakan perbedaan hasil survei elektabilitas capres-cawapre 2024 merupakan hal normal. Menurut dia perbedaan itu dipengaruhi oleh tiga hal, salah satunya adalah perbedaan jangka waktu wawancara dengan responden.

 

“Perbedaan beberapa hasil survei bisa terjadi karena beberapa faktor, diantaranya perbedaan jangka waktu data collection/wawancara dengan responden,” ujarnya pada NU Online, Rabu (8/11/2023).

 

Ia menjelaskan, meskipun pengumuman hasil survei dilakukan dalam waktu bersamaan, akan tetapi periode wawancara yang berbeda dapat menghasilkan perbedaan dalam hasil survei.

 

Kemudian faktor kedua, menurut Ali, adalah perbedaan teknik sampling, di mana metode sampling yang digunakan dalam survei dapat bervariasi. Ia mencatat bahwa perbedaan teknik sampling, seperti penggunaan multistage random sampling atau metode sampling lainnya, dapat memberikan kontribusi pada perbedaan hasil survei.

 

Faktor ketiga adalah perbedaan dalam jumlah sampel yang dilibatkan dalam survei. Semakin besar jumlah sampel, hasil survei cenderung lebih presisi dibandingkan dengan survei yang melibatkan sampel yang lebih sedikit.

 

“Perbedaan jumlah sampel yang dilibatkan dalam survei, semakin besar jumlah sampel maka hasilnya lebih presisi dibanding sampel yang lebih sedikit,” pungkas CEO Alvara Research Center itu.

 

Hasil survei

 

Charta Politika Indonesia melakukan survei pada tanggal 26–31 Oktober 2023. Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur dan melibatkan 2400 responden. Para responden ini dipilih secara acak (multistage random sampling) di 38 provinsi dengan margin of error ± (2.0 persen) pada tingkat kepercayaan 95 persen. 

 

Hasilnya, paslon Ganjar Pranowo-Mahfud MD unggul atas paslon lainnya Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Ganjar Pranowo-Mahfud Md 36,8 persen, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 34,7 persen, Anies Baswedan-Cak Imin 24,3 persen, TT/TJ 4,3 persen.

 

Sementara itu, dari survei yang dilakukan lembaga Indikator pada tanggal 16-20 Oktober 2023, melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan melibatkan 2.567 orang dari seluruh provinsi yang diambil secara proporsional dengan metode simple random sampling dan margin of error ± 1.97 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Hasil dari lembaga survei Indikator, paslon Prabowo-Gibran Rakabuming unggul atas paslon Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 36,1 persen, Ganjar Pranowo-Mahfud Md 33,7 persen, Anies Baswedan-Cak Imin 23,7 persen.