Nasional

22 Organisasi Mahasiswa Unisnu Jepara Dilantik

NU Online  ·  Rabu, 11 Desember 2013 | 03:30 WIB

Jepara, NU Online
Rektor Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara H Muhtarom melantik 22 organisasi mahasiswa yang ada di kampus setempat di gedung haji MWCNU Tahunan kompleks Unisnu Jepara, Jawa Tengah, Senin (09/12).
<>
Dalam sambutannya Rektor Unisnu memaparkan, organisasi mahasiswa mempunyai peran sangat penting bagi kemajuan perguruan tinggi. Dari itu, Muhtarom menghimbau organisasi yang ada di kampusnya harus bersatu dan bersama-sama memajukan kampus.

Ia menjelasakan, Unisnu lahir dari perguruan tinggi yakni Institut Islam Nahdlatul Ulama (Inisnu), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama (Stienu) dan Sekolah Tinggi Teknik Desain Nahdlatul Ulama (STTDNU) yang memiliki sejumlah organisasi.

Pihaknya mengharapkan semua organisasi yang ada harus dapat saling melengkapi. Muhtarom pun mengumpamakan kebersamaan tersebut seperti laiknya grup musik yang memiliki beberapa personil dan instrumen yang berbeda-beda.

“Apabila satu komnado maka bisa menghasilkan musik yang indah. Maka bersatu dan bersama-sama membangun Unisnu adalah jalan yang harus ditempuh,” jelasnya.

Dirinya juga menghimbau kepada pimpinan masing-masing fakultas agar bersatu dalam satu rumah. “Dengan upaya itu diharapkan bisa mencetak generasi yang berpengetahuan, berinovasi, cakap dan berakhlakul karimah,” tambahnya.

Sementara itu, ketua Yayasan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (Yaptinu) Jepara, H Ali Irfan Muhtar mengungkapkan Unisnu harus didorong berbagai pilar, salah satunya mahasiswa. Sehingga keberadaan organisasi mahasiswa sangat dibutuhkan.

“Mahasiswa tidak sekedar melaksanakan tugas tri dharma. Tetapi juga melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai missioner,” tegasnya.

Tugas itu, sebutnya, ialah memperjuangkan nilai-nilai Ahlus Sunnah wal Jamaah (Aswaja). Selain itu, harus menunjukkan NU adalah organisasi yang berorientasi kemajuan.

“Hal ini perlu dilakukan karena banyak yang beranggapan NU adalah pinggiran. Perlu perubahan agar saat NU dan Unisnu disebut orang akan segan,” imbuhnya. (Syaiful Mustaqim/Mahbib)