14,4 Juta Remaja Indonesia Pernah Konsumsi Miras
NU Online · Selasa, 10 Maret 2015 | 01:01 WIB
Jakarta, NU Online
Selama tujuh tahun belakangan ini terjadi peningkatan luar biasa konsumsi minuman keras (miras) di kalangan remaja. Hasil riset Gerakan Nasional Anti Miras (GeNAM) menunjukkan pada 2014, jumlah remaja pengonsumsi minuman keras (miras) menyentuh angka 23 persen atau sekitar 14,4 juta orang dari total jumlah remaja di Indonesia.
<>
Jumlah ini menjelaskan bahwa ada lonjakan drastis dari jumlah remaja pengonsumsi miras pada 2007 yang masih di angka 4,9 persen, sebagaimana hasil riset Kesehatan Dasar Departemen Kesehatan. Demikian disampaikan Ketua Umum GeNAM Fahira Idris dalam siaran pers yang diterima NU Online, Senin (9/3).
Menurutnya, mudahnya mendapatkan miras dan longgarnya pengawasan orang tua dan lingkungan sekitar menjadi salah satu penyebab begitu tingginya persentase remaja yang pernah mengonsumsi miras. Selain itu, rasa solidaritas dan ikatan pertemanan menjadi alasan remaja mau mencoba miras.
Kemudahan mendapatkan miras, katanya, berkorelasi dengan menjamurnya minimarket dan toko-toko pengecer yang berdiri di permukiman dan menjual miras kepada siapa saja, padahal sudah ada peraturan yang melarangnya.
“Makanya, sekali lagi saya imbau kepada semua minimarket, toko retail, dan warung di seluruh Indonesia, sesuai Permendag No.6/2015, pada 16 April ini, tidak ada lagi yang menjual miras," ujar Fahira, saat memimpin warga Palembang mendeklarasikan Gerakan Nasional Anti Miras di Bundaran Air Mancur Kota Palembang, Ahad (8/3).
Menurut Fahira, salah satu persoalan yang dihadapi kota-kota besar di Indonesia seperti Palembang adalah massifnya peredaran dan konsumsi miras di kalangan remaja. Sehingga tidak heran dari 18 ribu nyawa yang melayang akibat miras setiap tahun, sepertiganya atau 6.000 orang adalah remaja, baik karena miras itu sendiri maupun menjadi korban kejahatan di bawah pengaruh miras.
"Dampak merusak luar biasa dari miras itu, karena menjadi biang tindakan kriminal mulai dari pembunuhan, perkosaan, hingga pencurian. Banyak remaja kita yang menjadi korban tindakan kriminal pembunuhan di mana pelakunya di bawah pengaruh miras. Belum lagi yang meninggal karena ditabrak pemabuk," ungkap perempuan yang juga Wakil Ketua Komite III DPD RI ini. (Mahbib)
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
4
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
5
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
6
Pentingnya Kelola Keinginan dengan Ukur Kemampuan demi Kebahagiaan
Terkini
Lihat Semua