Nasional

11 Bahasa Daerah di Indonesia Punah

Rab, 26 Februari 2020 | 06:30 WIB

11 Bahasa Daerah di Indonesia Punah

Ilustrasi: Rencongpost.com

Jakarta, NU Online
Indonesia merupakan negara yang memiliki bahasa terbanyak kedua di dunia setelah Papua Nugini. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencatat ada 718 bahasa daerah yang telah teridentifikasi.

Namun sayangnya, 11 bahasa daerah di antaranya sudah mengalami kepunahan karena sudah tidak ada lagi penuturnya. Kabar ini disampaikan oleh Kepala Badan Bahasa Dadang Sunendar pada Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional di Gedung M Tabrani, Badan Bahasa, Jalan Daksinapati, Rawamangun, Jakarta, Selasa (25/2).

Dari 11 bahasa tersebut, delapan bahasa di Maluku, satu bahasa di Maluku Utara, satu bahasa Papua, dan satu bahasa lagi di Papua Barat.

Selain itu, enam bahasa daerah juga mengalami kritis mengingat penuturnya tinggal segelintir orang saja yang berusia di atas 40 tahun. Hal ini terdapat di Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Maluku.

Ada pula bahasa yang terancam punah. Jumlahnya mencapai 25 bahasa daerah. Hal itu terdapat di Maluku, Papua, Papua Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Jambi, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Barat. Terancamnya bahasa tersebut dikarenakan penuturnya berusia 20 tahun ke atas dan berjumlah sangat sedikit. Sementara itu, generasi tua yang ada tidak bicara dengan anak-anaknya dan di antara mereka sendiri.

Di samping itu, ada tiga bahasa yang mengalami kemunduran karena tidak semua anak-anak menuturkannya. Tiga bahasa ini dituturkan di Papua dan Maluku.

Ada pula bahasa-bahasa yang berstatus rentan. Meskipun semua anak-anak dan kaum tua menggunakannya, tetapi sangat sedikit jumlahnya. Bahasa yang berstatus rentan ini berjumlah 19, tersebar di Maluku, Papua, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Timur.

Tak ayal, UNESCO memperkirakan sekitar tiga ribu bahasa lokal akan punah di akhir abad ini. Hal itu disampaikan oleh Ketua Harian Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO Arief Rachman.

Bahkan, Pada tahun 2100 nanti, menurut UNESCO, hanya akan ada separuh dari jumlah bahasa yang dituturkan oleh penduduk dunia saat ini yang masih akan eksis.

Sementara itu, ada 26 bahasa yang masih berstatus aman mengingat penggunaannya oleh semua kalangan dalam jumlah penutur yang banyak.

Badan Bahasa juga mengidentifikasi 778 dialek dan 43 subdialek. Namun, dari semua bahasa tersebut, hanya terdapat 113 kamus saja yang ada.

Pewarta: Syakir NF
Editor: Abdullah Alawi