Nasional

10 Tips Adaptasi bagi Santri Baru agar Betah di Pesantren

Jum, 21 Juli 2023 | 13:00 WIB

10 Tips Adaptasi bagi Santri Baru agar Betah di Pesantren

Ilustrasi santri baru di Pondok Pesantren Al-Inayah Desa Perintis Jaya, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi. (Foto: Dok. Pesantren Al-Inayah)

Jombang, NU Online

Wakil Ketua Pengurus Wilayah (PW) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jawa Timur Ustadz Ahmad Faqih memberikan 10 tips sukses adaptasi bagi santri baru dan betah di pondok pesantren.


Menurutnya, menjadi santri baru dan berada di pesantren adalah pengalaman yang menarik dan menantang. Karena di pesantren, generasi muda diajarkan menjadi orang mandiri. Mengurusi kebutuhan sehari-hari mandiri. Hal tersebut bekal untuk kemudian hari ketika berkeluarga dan memimpin masyarakat.


"Pertama, pasang niat yang kuat. Tentukan tujuan yang jelas mengapa ingin belajar di pesantren. Anjuran ulama yaitu mencari ridho Allah, meningkatkan pengetahuan agama, mengembangkan karakter, mencari kedekatan dengan Allah. Niat yang kuat akan membantu bertahan dan tetap bersemangat dalam menghadapi tantangan sehari-hari," jelasnya, Jumat (21/07/2023).


Ustadz Faqih menambahkan, tips kedua yaitu hormati aturan dan tata tertib pesantren yang ada. Setiap pesantren memiliki aturan dan tata tertib yang harus diikuti oleh seluruh santri beserta orang tua. 

 

Menghormati dan mematuhi aturan pesantren ini sebagai bentuk ketaatan kepada pengasuh dan membantu menciptakan lingkungan yang harmonis bagi semua.


"Ketiga, jalin hubungan yang baik dengan sesama santri. Jangan takut kenalan. Kenali teman-teman baru dan jalin hubungan yang positif dengan mereka. Bekerjasama dan saling mendukung akan membuat suasana mondok menjadi lebih menyenangkan dan memperluas jaringan sosial," imbuhnya.


Khodimul Ilmi di Pondok Pesantren Al-Aqobah Jombang ini menjelaskan tips keempat yaitu dekat dengan pengasuh dan guru. Berteman baik dengan pengasuh dan guru di pesantren bisa memberikan manfaat besar. Mereka akan membantu santri baru dalam hal akademik dan spiritual, serta memberikan dukungan ketika menghadapi kesulitan.


Kelima, santri baru harus pandai mengelola waktu dengan baik. Dikarenakan jadwal di pesantren biasanya cukup padat dengan kegiatan-kegiatan keagamaan dan pendidikan.


Santri baru harus bisa mempelajari bagaimana mengatur waktu dengan efisien agar dapat mengikuti semua kegiatan dengan baik tanpa mengorbankan istirahat yang cukup.


"Tips keenam, serius dalam belajar. Selain pendidikan agama, banyak pesantren juga menawarkan kurikulum pendidikan formal. Berusahalah untuk serius dalam belajar dan mencapai prestasi akademik yang baik," kata Ustadz Faqih.


Ustadz Faqih juga mengingatkan, tips ketujuh agar santri baru betah yaitu melengkapi diri dengan kebutuhan hidup sehari-hari. Pastikan santri baru tersebut sudah membawa dan membekali diri dengan barang-barang yang dibutuhkan sehari-hari, seperti pakaian, perlengkapan mandi, dan alat tulis.


Tak kalah penting, tips kedepalan tetap menjaga kesehatan. Meliputi menjaga kesehatan fisik dan mental. Cara termudah yaitu istirahat yang cukup, pola makan seimbang, dan berolahraga akan membantu santri tetap sehat serta bugar selama belajar di mondok.


"Tips kesembilan, jalin komunikasi dengan keluarga. Tetap berkomunikasi dengan keluarga dan sahabat di luar pesantren sesuai aturan pesantren. Sebab dukungan orang dekat akan membantu mengatasi rasa kangen dan memberikan semangat tambahan," tegasnya.


Tips kesepuluh yaitu tetap rendah hati dan sabar. Proses mondok adalah waktu untuk belajar dan berkembang. Tetaplah rendah hati dalam menerima kritik dan bersabar menghadapi segala tantangan yang datang.


Setiap santri perlu mengingat bahwa setiap pengalaman memiliki dinamika sendiri, dan akan ada tantangan dan hambatan yang harus diatasi. 


Hal lain yang perlu diperhatikan yaitu setiap pesantren memiliki karakter dan suasana yang berbeda, jadi hal-hal yang tepat dilakukan di satu pesantren mungkin berbeda dengan pesantren lainnya. 


Namun, dengan sikap terbuka, tekad untuk belajar, dan rasa percaya diri, seorang santri dapat menemukan kesuksesan dan kebahagiaan dalam menjalani kehidupan mondok. 


"Tetaplah optimis, belajar dari pengalaman, dan nikmati perjalanan spiritual dan pendidikan selama masa mondok di pesantren. Semoga semua santri dapat meraih kesuksesan dan manfaat positif yang besar dari pengalaman tersebut. Selamat menjalani masa-masa indah di pesantren," tutupnya.