Nganjuk, NU Online
Untuk membentengi NU dari serbuan kelompok-kelompok yang semakin gencar menyerang aqidah ahlussunnah wal jama’ah, PCNU Nganjuk menggelar “Gemblengan Aswaja” di pesantren Al-Hidayah, Termas, Baron, Nganjuk (Ahad/10/6/2012). <>
Salah satu sesi diantaranya adalah kehadiran sepuluh orang mantan anggota MTA dari Jawa Tengah yang telah bertobat dan kini mendalami ajaran Islam yang benar ‘ala Ahsussunnah wal Jama’ah di pondok pesantren NU.
Dalam testimoninya, mereka mengakui bahwa mereka dulu mengikuti MTA karena mereka dan warga desa di mana mereka tinggal memang minus pengetahuan agama sehingga siapa yang terlebih dahulu mengajak dan mengajarkan agama, dialah yang diikuti.
“Lha wong Pak A. Sukino itu sendiri ternyata bacaan Al-Qur’annya tidak fasih kok, panjang-pendeknya bacaan huruf banyak yang keliru. Saya menyadarinya setelah mondok sekarang ini,” ujar Bagus, salah satu pemberi mantan anggota MTA tersebut sambil memberi contoh cara Sukino membaca ayat ketika mengimami sholat di masjid desa tempat tinggalnya di Karanganyar, yang sampai saat ini masih secara rutin didatangi Sukino untuk berdakwah.
Di sela-sela Gemblengan Aswaja ini disisipkan pula Pelantikan Pengurus Aswaja Center PCNU Nganjuk oleh Direktur Aswaja Center PWNU Jawa Timur, KH Abdurrahman Navis. Susunan Pengurus Aswaja Center NU Nganjuk masa khidmah 2012-2017 tersebut terdiri dari Dewan Penasehat, Dewan Pakar dan Dewan Pelaksana. Sebagai Direktur Dewan Pelaksana, Ditunjuk Moh Zuhal Ma’ruf
Redaktur : Mukafi Niam
Kotributor : M. Agus Rahman Hakim
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
5
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua