Nasional HARI SANTRI NASIONAL

1 Miliar Shalawat Nariyah di 10 Ribu Tempat

NU Online  ·  Jumat, 9 September 2016 | 12:03 WIB

Jakarta, NU Online
PBNU akan memperingati Hari Santri Nasional (HSN) kedua  dengan bacaan Shalawat Nariyah sebanyak 1 miliar kali. Pembacaan shalawat akan serentak dilakukan oleh ribuan orang di 10 ribu titik pada tanggal 21 Oktober malam.

Menurut Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Muhammad Aqil Irham kegiatan bertajuk Parade Nusantara Bershalawat itu akan dilakukan serentak selepas Shalat Isya dari Aceh sampai Papua.

“Konsep awal setiap orang membaca 100 kali atau satu putaran tasbih. Kuota minimum akan dilakukan di  10 ribu titik (tempat),” katanya kepada NU Online Jumat (9/9).

Sepuluh ribu titik itu, kata dia, ditentukan kesediaan panitia di daerah. Bisa di kantor NU, di alun-alun, di pondok pesantren, masjid, sekolah, majelis ta’lim, kantor banom atau lembaga NU.

“Di setiap titik akan kumpul miniamal seribu orang. Itu kuota minumum. Tapi kita membuka parsisipasi seluruh warga nahdhiyin untuk bershalawat, maka akan lebih dari 1M yang membaca,” kata Koordinator Parade Nusantara Bershalawat tersebut.

PBNU, lanjutnya, akan menggunakan infrastruktur yang ada, yaitu PWNU, PCNU, MWCNU dan Ranting, juga banom dan lembaga NU untuk mensosialisasikan program tersebut.

Misalnya, RMINU (asosiasi pondok pesantren NU) dan LTMNU (masjid) serta Ma’arif (sekolah) mensosialisasikan program ini sampai ke tingkat paling bawah. Sementara di GP Ansor, informasi tersebut harus sampai ke majelis ta'lim dan majlis dzikir dan Rijalul Ansor.

“Kita cuma butuh 10%  dari hampir 100 juta warga NU. Akan ada 10 juta lebih orang berkumpul untuk bershalawat dalam waktu yang bersamaan, dengan maksud meminta keselamatan, kesejahteraan dan keberkahan hidup kita sebagai bangsa,” pungkasnya.

Selain pembacaan shalawat, panitia peringatan Hari Santri Nasional juga akan menggelar ragam kegiatan. Di antara kegiatan tersebut adalah Kirab Resolusi Jihad dari Banyuwangi sampai Banten dan Upacara Hari santri, Festival Film, Pagelaran Budaya, dan berbagi dengan dhuafa.

Tanggal 22 Oktober ditetapkan Presiden RI Joko Widodo sebagai Hari Santri Nasional tahun lalu. Tanggal tersebut merujuk pada tercetusnya Resolusi Jihad yang dikeluarkan Nahdlatul Ulama untuk melawan penjajah yang ingin kembali menguasai negara ini. Penetapan tersebut sebagai upaya menghargai peran santri dalam perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan. (Abdullah Alawi)