Khutbah

Khutbah Jumat: Saling Menjaga Diri di Tengah Pandemi

Rab, 23 Juni 2021 | 14:00 WIB

Khutbah Jumat: Saling Menjaga Diri di Tengah Pandemi

Materi khutbah Jumat ini menjadi "alarm" soal urgensi protokol kesehatan di masa wabah sebagai bagian dari ajaran Islam.

Naskah khutbah Jumat kali ini mengajak kepada khalayak untuk tidak kendor dalam ikhtiar mengatasi pandemi. Islam menekankan tentang pentingnya menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain, dan melarang pemeluknya menjerumuskan diri dalam kemudaratan.
 


Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul "Saling Menjaga Diri di Tengah Pandemi". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan dekstop). Semoga bermanfaat! (Redaksi)


Khutbah I


اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَـمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ أَمَّا بَعْدُ فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْقَدِيْرِ الْقَائِلِ فِيْ مُحْكَمِ كِتَابِهِ: وَاَنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا تُلْقُوْا بِاَيْدِيْكُمْ اِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَاَحْسِنُوْا ۛ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ 


Maa’syiral Muslimin rahimakumullah,

Pada kesempatan yang mulai ini, mari senantiasa kita meningkatkan ketakwaan pada Allah ﷻ. Definisi takwa sendiri adalah:


امْتِثَالُ أَوَامِرِ اللهِ وَاجْتِنَابُ نَوَاهِيْهِ سِرًّا وَعَلَانِيَّةً ظَاهِرًا وَبَاطِنًا 


Yakni melaksanakan segala perintah Allah ﷻ dan menjauhi segala larangan-Nya baik dalam keadaan sepi maupun ramai, lahir dan juga batin. Jangan sampai ketakwaan yang kita miliki karena ingin dilihat dan dipuji orang lain. Menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya harus benar-benar ikhlas dilakukan karena Allah ﷻ. 


Pentingnya untuk terus memperkuat dan meningkatkan ketakwaan inilah yang menjadikan para khatib shalat Jumat wajib untuk mengingatkan jamaah, wabil khusus khatib sendiri tentang ketakwaan. Sebagai salah satu rukun khutbah, tentunya tidak sah jika di dalam khutbah Jumat tidak ada muatan tentang ketakwaan.


Mudah-mudahan kita akan terus bisa menjaga ketakwaan dan juga keimanan pada Allah ﷻ baik di saat suka maupun duka. Ketika iman dan takwa sudah menancap pada diri kita, maka ini akan mendatangkan ketenangan dalam jiwa, karena kita yakin Allah-lah yang berkehendak atas takdir baik dan buruk dalam kehidupan manusia.


Maa’syiral Muslimin rahimakumullah,

Di tengah duka yang menyelimuti seluruh penjuru dunia dengan maraknya Covid-19, penyakit yang diakibatkan virus SARS-CoV-2, kita harus terus meningkatkan iman dan imun kita dengan menerapkan protokol kesehatan dan juga berdoa kepada Allah, semoga wabah ini segera berlalu. Apalagi saat ini, bukannya mengalami penurunan, kasus positif Covid-19 belakangan ini justru sedang mengalami lonjakan di Indonesia. Kondisi ini harus disikapi serius oleh seluruh elemen bangsa dengan tidak lengah dan tidak lelah dalam menerapkan protokol kesehatan. Jangan sampai kita menjadi bagian dari individu yang membuat diri kita dan orang lain masuk dalam kesengsaraan. Allah ﷻ berfirman dalam QS Al-Baqarah: 195:


وَلَا تُلْقُوْا بِاَيْدِيْكُمْ اِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَاَحْسِنُوْا ۛ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ 


Artinya: “Dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuat baiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.


Kita perlu menyadari bahwa pandemi Covid-19 yang melanda di seluruh penjuru dunia ini harus dihadapi bersama yang dimulai dari setiap individu. Akan tidak berguna ketika pemerintah mengingatkan untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan namun hanya sebagian orang yang melaksanakannya, sementara yang lain bersikap abai. Sikap abai ini tidak hanya mengancam kesehatan dirinya tapi juga mengancam keselamatan orang lain.


Maa’syiral Muslimin rahimakumullah,

Memang kita semua merasakan bahwa penerapan protokol kesehatan yang selama ini kita lakukan sangat melelahkan. Berbagai kegiatan yang biasa dilakukan secara normal, harus dibatasi dengan penerapan new normal atau tatanan baru kehidupan yang tidak biasa kita lakukan. Ditambah lagi, sesuatu yang kita hadapi tak tampak dan terlihat oleh kasat mata yakni makhluk bernama virus. Sementara kita juga sudah melakukannya lebih dari satu tahun dan berakibat pada lemahnya banyak sektor kehidupan seperti ekonomi, pendidikan, dan terutama kesehatan.


Namun hal ini tentu jangan sampai mengendorkan ikhtiar kita untuk menyelamatkan diri dan orang lain. Allah ﷻ telah mengingatkan kepada kita untuk senantiasa memelihara kehidupan ini dengan baik yang dimulai dari diri kita. Allah ﷻ berfirman dalam QS Al Maidah ayat 32: 


وَمَنْ اَحْيَاهَا فَكَاَنَّمَآ اَحْيَا النَّاسَ جَمِيْعًا


Artinya: “Barang siapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia”.


Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Perlu kita sadari dan waspadai bahwa saat ini virus Corona sudah mengalami mutasi menjadi berbagai macam varian. Di antaranya yang saat ini sedang mewabah di Indonesia dan mengakibatkan lonjakan kasus positif Covid-19 adalah yang berasal dari India, atau dikenal sebagai varian Delta. Menurut para ahli, varian ini memiliki karakter lebih cepat menular dari sebelumnya. Sampai dengan pertengahan Juni 2021, sudah lebih dari dua juta orang di Indonesia terpapar Covid-19 dengan lebih dari 50 ribu orang meninggal dunia.


Atas kondisi ini, pemerintah pun sudah mengambil berbagai macam kebijakan demi kebaikan yang semestinya kita ikuti dan taati. Kita harus mengaca kepada negara-negara yang kasus Covid-19-nya tidak bisa terkontrol sehingga terjadi kepanikan dalam menghadapinya, seperti yang terjadi di India. Jangan sampai kejadian tersebut terjadi pada diri kita sehingga diri kita dan orang-orang yang kita cintai masuk dalam kesengsaraan dan meninggalkan kita.


Kondisi lonjakan Covid-19 di Tanah Air ini tentu tidak boleh terus-menerus memburuk dengan ketidakpedulian kita. Semua orang harus bahu-membahu menjaga diri dengan senantiasa menerapkan 3 M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Penerapan prokes ini juga jangan sampai sebagai formalitas belaka dan tidak diterapkan dengan sungguh-sungguh. 


Mari optimis, kita bisa melewati situasi yang berat ini dengan baik melalui ikhtiar lahir dan batin. Doa dan mendekatkan diri pada Allah harus terus kita panjatkan karena Dia-lah yang menciptakan virus ini dan Dia-lah yang akan mengangkat virus ini dari bumi. Semua yang terjadi ini adalah atas kehendak-Nya dan kita harus mampu menghadapinya agar situasi sulit ini bisa berubah kepada kondisi yang lebih baik. Allah berfirman:


اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ 


Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia” (QS Ar-Ra’du: 11).


Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Yakinlah, akan ada hikmah yang mulia dari hadirnya pandemi Covid-19 ke dunia. Yakinlah bahwa Allah memberi ujian berat ini sesuai dengan kemampuan kita. Allah berfirman:


لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ 


Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.” (QS al-Baqarah: 286).


Demikianlah khutbah pentingnya untuk saling menjaga diri di tengah pandemi ini. Mudah-mudahan Allah memberkahi. Amin


 بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

    
Khutbah II    


اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
 اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
 اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. اللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هٰذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
 عِبَادَ اللهِ إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ


Muhammad Faizin, Sekretaris PCNU Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung


Baca naskah khutbah lainnya: