Khutbah

Khutbah Jumat: Rasulullah dan Kejujuran, Inspirasi Mewujudkan Ketenangan

NU Online  Ā·  Kamis, 28 September 2023 | 18:00 WIB

Khutbah Jumat: Rasulullah dan Kejujuran, Inspirasi Mewujudkan Ketenangan

Ilustrasi khutbah (Foto: NU Online)

Naskah khutbah kali ini mengajak jamaah untuk meneladani sifat Nabi MuhammadĀ saw. yang jujur dan selalu berkata benar. Bulan Maulid menjadi momen yang tepat untuk membaca dan mengingat kembali sirah dan perjalanan hidup beliau, agar kita dapat mengikuti dan meneladani sifat-sifat mulianya, salah satunya adalah sifat jujur.


Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul ā€œKhutbah Jumat: Rasulullah dan Kejujuran, Inspirasi Mewujudkan Ketenanganā€œ Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!



Khutbah I
Ā 

Ā Ų§ŁŽŁ„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ للهِ Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŲ§Ł‹ ŁŠŁŁˆŁŽŲ§ŁŁŁŠ Ł†ŁŲ¹ŁŽŁ…ŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽŁŠŁŁƒŁŽŲ§ŁŁŲ¦Ł Ł…ŁŽŲ²ŁŁŠŁ’ŲÆŁŽŁ‡ŲŒ ŁŠŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł„ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŁ†Ł’ŲØŁŽŲŗŁŁŠ Ł„ŁŲ¬ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł„Ł ŁˆŁŽŲ¬Ł’Ł‡ŁŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŽŲ±ŁŁŠŁ’Ł…Ł ŁˆŁŽŁ„ŁŲ¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…Ł Ų³ŁŁ„Ł’Ų·ŁŽŲ§Ł†ŁŁƒ. Ų³ŁŲØŁ’Ų­ŁŽŲ§Ł†ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ł„ŁŽŲ§ Ų£ŁŲ­Ł’ŲµŁŁŠ Ų«ŁŽŁ†ŁŽŲ§Ų”Ł‹ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’ŁƒŁŽ Ų£ŁŽŁ†Ł’ŲŖŁŽ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ Ų£ŁŽŲ«Ł’Ł†ŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ł†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁƒ. ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł’ Ł„ŁŽŲ§ Ų„ŁŁ„Ł‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ الله ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŽŲ§ Ų“ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡ŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŲ§Ł‹ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲµŁŽŁŁŁŠŁ‘ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ®ŁŽŁ„ŁŁŠŁ’Ł„ŁŁ‡. Ų®ŁŽŁŠŁ’Ų±ŁŽ Ł†ŁŽŲØŁŁŠŁ‘Ł Ų£ŁŽŲ±Ł’Ų³ŁŽŁ„ŁŽŁ‡. Ų£ŁŽŲ±Ł’Ų³ŁŽŁ„ŁŽŁ‡Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…Ł ŁƒŁŁ„Ł‘ŁŁ‡Ł ŲØŁŽŲ“ŁŁŠŲ±Ł’Ų§Ł‹ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ų±Ų§Ł‹. Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„Ł‘Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų±ŁŁƒŁ’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŲµŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų©Ł‹ ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł…Ų§Ł‹ ŲÆŁŽŲ§Ų¦ŁŁ…ŁŽŁŠŁ’Ł†Ł Ł…ŁŲŖŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų²ŁŁ…ŁŽŁŠŁ’Ł†Ł Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…Ł Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁŠŁ’Ł†. Ų£ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁ ŁŁŽŲ„Ł†ŁŁ‘ŁŠ Ų£ŁŁˆŁ’ŲµŁŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁŠ ŲØŁŲŖŁŽŁ‚Ł’ŁˆŁŽŁ‰ اللهِ Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŽŲ§Ų¦ŁŁ„Ł فِي ŁƒŁŲŖŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŲ±Ł’Ų¢Ł†Ł: ŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ†ŁŽ Ų¢Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŲ§ Ų§ŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŽ ŁˆŁŽŁƒŁŁˆŁ†ŁŁˆŲ§ Ł…ŁŽŲ¹ŁŽ Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŲ§ŲÆŁŁ‚ŁŁŠŁ†ŁŽ


Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Alhamdulillah ungkapan syukur pada Allah, yang telah memberikan kita kesehatan dan juga kesempatan hingga bisa melaksanakan shalat Jumat secara berjamaah. Shalawat dan salam kita haturkan pada baginda Nabi Muhammad saw, yang telah membimbing dengan penuh kasih dan sayang.


Pada Jumat yang mulia ini, khatib mengajak jamaah sekalian untuk meningkatkan ketakwaan. Takwa sebagaimana yang dirumuskan oleh para ulama, yaitu melaksanakan perintah Allah dan menjauhi laranganNya. Dengan ketakwaan, semoga kita selalu diberikan solusi atas problematika kehidupan yang kita alami dan juga diberikan rejeki yang tidak kita sangka datangnya dari mana.


Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala

Pada bulan Maulid sudah tentu kita temukan banyak sekali perayaan maulid yang di dalamnya terdapat pembacaan shalawat, zikir, lantunan ayat suci Al-Quran hingga pembacaan sirah dan kisah perjalanan hidup baginda Nabi MuhammadĀ saw.


Dalam pembacaan Maulid, banyak sekali teladan dari Rasulullah yang dapat kita ikuti dan kita praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Teladan dari Rasulullah dapat menuntun kita ke jalan kebenaran, menuntun kepada hidup yang tenteram dan damai, menuntun kepada kondisi sosial yang lebih baik. Mengenai teladan dan contoh yang baik pada diri Nabi, Allah swt berfirman dalam surat al-Ahzab Ayat 21:


Ł„ŁŽŁ‚ŁŽŲÆŁ’ ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ł„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ فِي Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų£ŁŲ³Ł’ŁˆŁŽŲ©ŁŒ Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ©ŁŒ Ł„ŁŁ…ŁŽŁ†Ł’ ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽ ŁŠŁŽŲ±Ł’Ų¬ŁŁˆ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų¢Ų®ŁŲ±ŁŽ ŁˆŁŽŲ°ŁŽŁƒŁŽŲ±ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŽ ŁƒŁŽŲ«ŁŁŠŲ±Ł‹Ų§


Artinya, ā€œSesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.ā€


Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Di antara teladan dan uswah hasanah Nabi yang perlu kita contoh adalah sifat jujur Nabi MuhammadĀ saw. Sebagaimana kita ketahui, sebelum Islam didakwahkan oleh Rasulullah, kaum Quraisy menjuluki Nabi sebagai al-Amin atau orang yang dapat dipercaya. Rasulullah saw. adalah seorang yang memiliki sifat jujur bahkan jauh sebelum menjadi seorang nabi sekaligus rasul. Dari sifat kejujurannya itu, beliau pun mendapatkan predikat baik dari masyarakat di sekitarnya.


Sosok Muhammad ketika masih menjadi pemuda sering mengikuti pamannya, Abdul Muthalib untuk berdagang ke negeri Syam. Dalam beberapa kitab sejarah yang mengisahkan perjalanan hidup Nabi, kita mendapati bahwa beliau merupakan sosok yang jujur dalam berdagang, tidak pernah menipu pembeli maupun orang yang menjadi majikannya, tidak pernah mengurangi timbangan apalagi melakukan sumpah palsu.


Dikisahkan bahwa suatu hari Nabi Muhammad berselisih paham dengan salah seorang pembeli ketika berdagang di negeri Syam. Persoalan yang menyebabkan perselisihan ini adalah karena kondisi barang yang dipilih oleh pembeli, sehingga ia berkata kepada Nabi Muhammad, ā€œBersumpahlah demi Lata dan Uzza!ā€ Muhammad menjawab, ā€œAku tidak pernah bersumpah atas nama Lata dan Uzza sebelumnya.ā€


Jamaah yang dimuliakan oleh Allah ta’ala

Selain Rasulullah sebagai pribadi yang jujur, beliau juga menghimbau dan menasehati kepada kejujuran. Beliau menjelaskan bahwa kejujuran itu akan menunjukkan pada kebaikan yang ujungnya surga. Kejujuran merupakan sebuah karakter tulus dan murni dalam diri seseorang, yang perlu dibiasakan. Nabi sawĀ pernah bersabda:


Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ بِالصِّدْقِ ŁŁŽŲ„ŁŁ†ŁŽŁ‘ Ų§Ł„ŲµŁŁ‘ŲÆŁ’Ł‚ŁŽ ŁŠŁŽŁ‡Ł’ŲÆŁŁŠ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ الْبِرِّ ŁˆŁŽŲ„ŁŁ†ŁŽŁ‘ Ų§Ł„Ł’ŲØŁŲ±ŁŽŁ‘ ŁŠŁŽŁ‡Ł’ŲÆŁŁŠ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł’Ų¬ŁŽŁ†ŁŽŁ‘Ų©Ł ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŲ²ŁŽŲ§Ł„Ł Ų§Ł„Ų±ŁŽŁ‘Ų¬ŁŁ„Ł ŁŠŁŽŲµŁ’ŲÆŁŁ‚Ł ŁˆŁŽŁŠŁŽŲŖŁŽŲ­ŁŽŲ±ŁŽŁ‘Ł‰ Ų§Ł„ŲµŁŁ‘ŲÆŁ’Ł‚ŁŽ Ų­ŁŽŲŖŁŽŁ‘Ł‰ ŁŠŁŁƒŁ’ŲŖŁŽŲØŁŽ Ų¹ŁŁ†Ł’ŲÆŁŽ Ų§Ł„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡Ł ŲµŁŲÆŁŁ‘ŁŠŁ‚Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁŽŁ‘Ų§ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŁƒŁŽŲ°ŁŲØŁŽ ŁŁŽŲ„ŁŁ†ŁŽŁ‘ Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŽŲ°ŁŲØŁŽ ŁŠŁŽŁ‡Ł’ŲÆŁŁŠ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł’ŁŁŲ¬ŁŁˆŲ±Ł ŁˆŁŽŲ„ŁŁ†ŁŽŁ‘ Ų§Ł„Ł’ŁŁŲ¬ŁŁˆŲ±ŁŽ ŁŠŁŽŁ‡Ł’ŲÆŁŁŠ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł†ŁŽŁ‘Ų§Ų±Ł ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŲ²ŁŽŲ§Ł„Ł Ų§Ł„Ų±ŁŽŁ‘Ų¬ŁŁ„Ł ŁŠŁŽŁƒŁ’Ų°ŁŲØŁ ŁˆŁŽŁŠŁŽŲŖŁŽŲ­ŁŽŲ±ŁŽŁ‘Ł‰ Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŽŲ°ŁŲØŁŽ Ų­ŁŽŲŖŁŽŁ‘Ł‰ ŁŠŁŁƒŁ’ŲŖŁŽŲØŁŽ Ų¹ŁŁ†Ł’ŲÆŁŽ Ų§Ł„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡Ł ŁƒŁŽŲ°ŁŽŁ‘Ų§ŲØŁ‹Ų§


Artinya, ā€œKalian harus berlaku jujur, karena kejujuran itu akan membimbing kepada kebaikan. Dan kebaikan itu akan membimbing ke surga. Seseorang yang senantiasa berlaku jujur dan memelihara kejujuran, maka ia akan dicatat sebagai orang yang jujur di sisi Allah. Dan hindarilah dusta, karena kedustaan itu akan menggiring kepada kejahatan dan kejahatan itu akan menjerumuskan ke neraka. Seseorang yang senantiasa berdusta dan memelihara kedustaan, maka ia akan dicatat sebagai pendusta di sisi Allah.ā€ (HR. Al-Bukhari).


Jamaah yang dirahmati Allah, ketika kita meneladani sifat jujur Rasulullah saw. maka orang-orang di sekitar kita akan mengenal kita sebagai orang yang jujur. Dengan kejujuran, tidak akan ada rasa curiga satu sama lain yang menimbulkan permusuhan. Selain itu, Rasulullah juga menjanjikan orang yang berlaku jujur akan meraih surga. Rasulullah saw. bersabda:Ā 


Ų§ŁŲ¶Ł’Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŁ’Ų§ Ł„ŁŁŠŁ’ سِتًّا مِنْ Ų£ŁŽŁ†Ł’ŁŁŲ³ŁŁƒŁŁ…Ł’ Ų£ŁŽŲ¶Ł’Ł…ŁŽŁ†Ł’ Ł„ŁŽŁƒŁŁ…Ł Ų§Ł„Ł’Ų¬ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ©ŁŽ Ų§ŁŲµŁ’ŲÆŁŁ‚ŁŁˆŁ’Ų§ Ų„ŁŲ°ŁŽŲ§ Ų­ŁŽŲÆŁ‘ŁŽŲ«Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁˆŁ’ŁŁŁˆŁ’Ų§ Ų„ŁŲ°ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŲÆŁ’ŲŖŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲÆŁ‘ŁŁˆŁ’Ų§ Ų„ŁŲ°ŁŽŲ§ Ų§Ų¦Ł’ŲŖŁŁ…ŁŁ†Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ§Ų­Ł’ŁŁŽŲøŁŁˆŁ’Ų§ ŁŁŲ±ŁŁˆŁ’Ų¬ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲŗŁŲ¶Ł‘ŁŁˆŁ’Ų§ Ų£ŁŽŲØŁ’ŲµŁŽŲ§Ų±ŁŽŁƒŁŽŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁƒŁŁŁ‘ŁŁˆŁ’Ų§ Ų£ŁŽŁŠŁ’ŲÆŁŁŠŁŽŁƒŁŁ…Ł’


Artinya, ā€œBerikan kepadaku enam jaminan niscaya kujamin kalian dapat meraih surga, yaitu jujurlah kalian ketika bicara, tepatilah ketika kalian berjanji, tunaikanlah ketika kalian mendapat amanat, pelihara kehorĀ­matan kalian, tutuplah pandangan kalian dan tahanlah tangan-tangan kalian.ā€ (HR. Ahmad).


Dalam kesempatan lain, Rasulullah sawĀ juga menjelaskan bahwa kejujuran dapat menjadikan jiwa tenang dan tidak gelisah. Di sisi lain, kebohongan justru membuat jiwa menjadi gelisah karena selalu khawatir kebohongannya terungkap. Oleh sebab itu, orang yang berbohong tidak jarang melakukan kebohongan kedua untuk menutupi kebohongan pertama, hingga seterusnya. Rasulullah saw. pernah bersabda:


ŲÆŁŽŲ¹Ł’ Ł…Ų§ ŁŠŁŲ±ŁŠŲØŁŁƒŁŽ ؄لى Ł…Ų§ لا ŁŠŁŲ±ŁŠŲØŁŁƒŁŽ ŁŲ„Ł†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„ŲµŲÆŁ‚ŁŽ Ų·ŁŁ…Ų£Ł†ŁŠŁ†Ų©ŁŒ ŁˆŲ„Ł†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„ŁƒŲ°ŲØŁŽ Ų±ŁŁŠŲØŁŽŲ©ŁŒĀ 


Artinya: ā€œTinggalkan dan beralihlah dari sesuatu yang meragukanmu kepada sesuatu lain yang tidak meragukanmu. Sungguh kejujuran lebih menenangkan jiwa, sedang dusta menggelisahkannyaā€ (HR. al-Tirmidzi).


Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Semoga kita semua dapat meneladani sifat jujur Rasulullah sawĀ sehingga kita menjadi golongan orang yang dapat dipercaya. Selain itu, sifat jujur juga sangat mulia di hadapan Allah, sehingga apabila kita menjadi pribadi yang jujur, semoga kelak kita dapat masuk kepada surga Allah saw.


ŲØŁŽŲ§Ų±ŁŽŁƒŁŽ الله Ł„ŁŁŠ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ فِي Ų§Ł’Ł„Ł‚ŁŲ±Ł’Ų¢Ł†Ł Ų§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…Ł ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁŽŲ¹ŁŽŁ†ŁŁŠ ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁŽŁ‘Ų§ŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŁ…ŁŽŲ§ ŁŁŁŠŁ’Ł‡Ł مِنْ Ų¢ŁŠŁŽŲ©Ł ŁˆŁŽŲ°ŁŁƒŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁƒŁŁŠŁ’Ł…Ł. Ų£ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł„Ł Ł‚ŁŽŁˆŁ’Ł„ŁŁŠ Ł‡ŁŽŲ°ŁŽŲ§ ŁŁŽŲ£Ų³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų§Ł„Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ Ų„ŁŁ†ŁŽŁ‘Ł‡Ł Ł‡ŁŁˆŁŽ Ų§Ł„ŲŗŁŽŁŁŁˆŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ų±ŁŽŁ‘Ų­ŁŁŠŁ’Ł…Ā 

Ā 
Khutbah II


Ā Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ Ł„ŁŁ„ŁŽŁ‘Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ Ł„ŁŁ„ŁŽŁ‘Ł‡Ł Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ Ł„ŁŁ„ŁŽŁ‘Ł‡Ł. Ų£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ أنْ لآ Ų„Ł„ŁŽŁ‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŽŲ§ Ų“ŁŽŲ±ŁŁŠŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£Ł†ŁŽŁ‘ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…ŁŽŁ‘ŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’ Ł„ŁŽŲ§ Ł†ŁŽŲØŁŁŠŁ‘ ŲØŲ¹ŲÆŁŽŁ‡Ł. Ų§ŁŽŁ„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡ŁŁ…ŁŽŁ‘ ŲµŁŽŁ„ŁŁ‘ ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„ŁŁ‘Ł…Ł’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ł†ŁŽŲØŁŁŠŁŁ‘Ł†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…ŁŽŁ‘ŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų£ŁŽŁ„ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ ŲŖŁŽŲØŁŲ¹ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ„ŁŲ­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…Ł Ų§Ł„Ł‚ŁŁŠŁŽŲ§Ł…ŁŽŲ©Ł
Ā Ų£ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁŲŒ ŁŁŽŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³Ł Ų£ŁŁˆŁ’ŲµŁŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁŠŁ’ ŲØŁŲŖŁŽŁ‚Ł’ŁˆŁŽŁ‰ اللهِ ŁŁŽŁ‚ŁŽŲÆŁ’ ŁŁŽŲ§Ų²ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŲŖŁŽŲ¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ‰: Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų¦ŁŁƒŁŽŲŖŁŽŁ‡Ł ŁŠŁŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲØŁŁŠŁ‘ŁŲŒ ŁŠŁ°Ų£ŁŽ ŁŠŁ‘ŁŁ‡Ų§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų¢Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŁ’Ų§ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŁ’Ų§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ų§ ŲŖŁŽŲ³Ł’Ł„ŁŁŠŁ’Ł…Ł‹Ų§. Ų§ŁŽŁ„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡ŁŁ…ŁŽŁ‘ ŲµŁŽŁ„ŁŁ‘ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…ŁŽŁ‘ŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų£ŁŽŁ„Ł Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…ŁŽŁ‘ŲÆŁ. Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ اغْفِرْ Ł„ŁŁ„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŽŲ§ŲŖŁŲŒ Ų§ŁŽŁ„Ł’Ų£ŁŽŲ­Ł’ŁŠŲ§Ų”Ł Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ų§ŁŽŁ…Ł’ŁˆŁŽŲ§ŲŖŁ. Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų§ŲÆŁ’ŁŁŽŲ¹Ł’ Ų¹ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł’Ł„ŲØŁŽŁ„Ų§ŁŽŲ”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŲ§Ł„Ł‚ŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų²Ł‘ŁŽŁ„Ų§ŁŽŲ²ŁŁ„ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ­ŁŽŁ†ŁŽ ŁˆŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ų”ŁŽ Ų§Ł’Ł„ŁŁŲŖŁŽŁ†Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ­ŁŽŁ†ŁŽ Ł…ŁŽŲ§ ŲøŁŽŁ‡ŁŽŲ±ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ·ŁŽŁ†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ†Ł’ ŲØŁŽŁ„ŁŽŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų„ŁŁ†Ł’ŲÆŁŁˆŁ†ŁŁŠŁ’Ų³ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§ Ų®Ų¢ŲµŁ‘ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŲ³ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ±Ł Ų§Ł’Ł„ŲØŁŁ„Ł’ŲÆŁŽŲ§Ł†Ł Ų§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų¹Ų§Ł…Ł‘ŁŽŲ©Ł‹ ŁŠŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ
Ā Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų£ŁŽŲ±ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ‚Ł‘ŁŽ Ų­ŁŽŁ‚Ł‘Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŲ§Ų±Ł’Ų²ŁŁ‚Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ų§ŲŖŁ‘ŁŲØŁŽŲ§Ų¹ŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ±ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’ŲØŁŽŲ§Ų·ŁŁ„ŁŽ ŲØŁŽŲ§Ų·ŁŁ„Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŲ§Ų±Ł’Ų²ŁŁ‚Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ų§Ų¬Ł’ŲŖŁŁ†ŁŽŲ§ŲØŁŽŁ‡Ł. Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ų¢ŲŖŁŁ†Ų§ŁŽ فِى Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁ†Ł’ŁŠŁŽŲ§ Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŁŁŁ‰ Ų§Ł’Ł„Ų¢Ų®ŁŲ±ŁŽŲ©Ł Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŁ‚ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŲ°ŁŽŲ§ŲØŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų±Ł. ŁˆŁŽŲ§ŁŽŁ„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ لِلّٰهِ Ų±ŁŽŲØŁ‘Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹Ł°Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ
Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŲŒ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁŠŁŽŲ£Ł’Ł…ŁŲ±Ł ŲØŁŲ§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲÆŁ’Ł„Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ų„ŁŲ­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁ’ŲŖŲ§Ų”Ł ذِي Ų§Ł’Ł„Ł‚ŁŲ±Ł’ŲØŁ‰ŁŽ ŁˆŁŽŁŠŁŽŁ†Ł’Ł‡ŁŽŁ‰ Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł’Ł„ŁŁŽŲ­Ł’Ų“Ų§Ų”Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŽŲ±Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„ŲØŁŽŲŗŁ’ŁŠŁ ŁŠŁŽŲ¹ŁŲøŁŁƒŁŁ…Ł’ Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲ°ŁŽŁƒŁ‘ŁŽŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽŲŒ ŁˆŁŽŲ§Ų°Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁŠŁŽŲ°Ł’ŁƒŁŲ±Ł’ŁƒŁŁ…Ł’ŲŒ ŁˆŁŽŲ§Ų“Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„Ł‰ŁŽ Ł†ŁŲ¹ŁŽŁ…ŁŁ‡Ł ŁŠŁŽŲ²ŁŲÆŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ŲŒ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ°ŁŁƒŁ’Ų±Ł اللهِ Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł’


Amien Nurhakim, Musyrif Darus-Sunnah International Institute for Hadith Sciences