Khutbah

Khutbah Jumat: Merawat Anak sebagai Nikmat dan Amanat

NU Online  Ā·  Kamis, 25 Juli 2024 | 16:00 WIB

Khutbah Jumat: Merawat Anak sebagai Nikmat dan Amanat

Ilustrasi anak. (Foto: NU Online)

Anak merupakan nikmat dan amanat yang harus dirawat oleh setiap orang tua. Di era modern saat ini, merawat anak bukan hanya sekedar merawat secara fisik, namun juga penting merawat anak secara mental agar terbentuk karakter yang berakhlakul karimah. Pasalnya, saat ini sudah ada dua kehidupan yang dihadapi manusia modern yakni dunia nyata dan dunia maya yang menjadi tempat anak-anak melewati waktu kehidupannya.

 

Naskah khutbah Jumat berikut ini dengan judul: ā€œKhutbah Jumat: Merawat Anak sebagai Nikmat dan Amanatā€. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!Ā 

 

Khutbah I

 

Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ لِلّٰهِ Ų±ŁŽŲØŁ‘Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽŲŒ ŁˆŁŽŲØŁŁ‡Ł Ł†ŁŽŲ³Ł’ŲŖŁŽŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų£ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ų±Ł Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁ†Ł’ŁŠŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁŠŁ’Ł†ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų©Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł…Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų£ŁŽŲ“Ł’Ų±ŁŽŁŁ Ų§Ł’Ł„Ų£ŁŽŁ†Ł’ŲØŁŁŠŁŽŲ§Ų”Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ±Ł’Ų³ŁŽŁ„ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽŲŒ Ł†ŁŽŲØŁŁŠŁ‘ŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ اٰلِهِ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ ŲŖŁŽŲØŁŲ¹ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ„ŁŲ­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł Ų„ŁŁ„Ł‰ŁŽ ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…Ł Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁŠŁ’Ł†ŁŲŒ Ų£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł’ Ł„ŁŽŲ§ Ų„ŁŁ„Ł°Ł‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŽŲ§Ų“ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŁ„ŁŁƒŁ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ‚Ł‘Ł Ų§Ł’Ł„Ł…ŁŲØŁŁŠŁ’Ł†Ł. ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ€Ł…Ł‘ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł ŲµŲ§ŲÆŁŁ‚Ł Ų§Ł„Ł’ŁˆŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁ Ų§Ł’Ł„Ų£ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†Ł. Ų£ŁŽŁ…ŁŽŁ‘Ų§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁ ŁŁŽŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŲ§Ų¶ŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. Ų§ŁŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų­ŁŽŁ‚ŁŽŁ‘ ŲŖŁŁ‚ŁŽŲ§ŲŖŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŁ…ŁŁˆŁ’ŲŖŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ†Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŲŖŁŽŲ¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ‰: ŁŠŁ°Ł“Ų§ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§Ł°Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŁ’Ų§ Ł‚ŁŁˆŁ’Ł“Ų§ Ų§ŁŽŁ†Ł’ŁŁŲ³ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ§ŁŽŁ‡Ł’Ł„ŁŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ Ł†ŁŽŲ§Ų±Ł‹Ų§ ŁˆŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’ŲÆŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų­ŁŲ¬ŁŽŲ§Ų±ŁŽŲ©Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡ŁŽŲ§ Ł…ŁŽŁ„Ł°Ū¤Ł‰Ł•ŁŁƒŁŽŲ©ŁŒ ŲŗŁŁ„ŁŽŲ§ŲøŁŒ Ų“ŁŲÆŁŽŲ§ŲÆŁŒ Ł„Ł‘ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŲ¹Ł’ŲµŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŽ Ł…ŁŽŲ§Ł“ Ų§ŁŽŁ…ŁŽŲ±ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁŠŁŽŁŁ’Ų¹ŁŽŁ„ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ł…ŁŽŲ§ ŁŠŁŲ¤Ł’Ł…ŁŽŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽĀ 

 

Maasyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,

Ungkapan syukur Alhamdulillahirabbil alamin menjadi keharusan bagi kita atas karunia nikmat yang telah dianugerahkan Allah kepada kita semua dalam kehidupan ini. Selain diungkapkan, syukur juga harus dikuatkan dalam hati dan diwujudkan dalam tindakan. Tindakan yang mencerminkan syukur adalah menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Inilah yang disebut dengan takwa.

 

Takwa menjadi bagian yang sangat penting dalam menjalani arah kehidupan. Dengan takwa perjalanan kehidupan kita akan memiliki rambu-rambu yang mampu mengarahkan kepada jalan Allah sehingga kita bisa hidup dengan selamat di dunia. Oleh karenanya, mari kitaĀ terus kuatkan takwa kita kepada Allah swt di manapun dan kapan pun kita berada.Ā 

 

Maasyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,

Pada kesempatan khutbah kali ini, khatib akan menyampaikan materi tentang anak yang merupakan nikmat sekaligus amanat yang harus dirawat oleh setiap orang tua. Dalam merawat anak di era saat ini, kita sebagai orang tua harus sangat jeli dan tidak hanya fokus pada merawat fisik anak saja. Merawat anak saat ini juga harus dilakukan secara psikis yang meliputi aspek mental, karakter dan sejenisnya karena saat ini kita telah hidup di dua dunia yakni dunia nyata dan dunia maya.Ā 

 

Dunia maya di satu sisi merupakan kemajuan dengan dampak-dampak positif yang mengikutinya. Namun di sisi lain, dunia maya memiliki dampak negatif bagi tumbuh kembang anak-anak generasi penerus peradaban kita. Bisa saja kita lihat fisik anak kita berada di kamar tidak beraktivitas di luar rumah. Namun saat mereka memegang Handphone, Smartphone, dan peralatan canggih lainnya dan berselancar di internet serta media sosial, sejatinya mereka sedang pergi jauh mengembara ke berbagai penjuru belantara dunia.Ā 

 

Di titik inilah kita sebagai orang tua harus waspada dan berhati-hati agar mereka tidak tersesat. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengawasi, dan mengarahkan agar mereka tidak terdampak hal-hal negatif di dunia maya. Orang tua harus memberi tahu mana yang baik dan buruk kepada anak karena orang tualah yang akan menjadi bagian penting dalam menentukan nasib mereka di masa yang akan datang. Di bawah asuhan orangtualah, Rasulullah telah mengingatkan nasib anak-anak. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu Hurairah, nabi mengingatkan:

 

ŁƒŁŁ„ŁŁ‘ Ł…ŁŽŁˆŁ’Ł„ŁŁˆŁ’ŲÆŁ ŁŠŁŁˆŁ’Ł„ŁŽŲÆŁ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł’ŁŁŲ·Ł’Ų±ŁŽŲ©ŁŲŒ ŁŁŽŲ£ŁŽŲØŁŽŁˆŁŽŲ§Ł‡Ł ŁŠŁŁ‡ŁŽŁˆŁŁ‘ŲÆŁŽŲ§Ł†ŁŁ‡Ł Ų£ŁŽŁˆŁ’ ŁŠŁŁ…ŁŽŲ¬ŁŁ‘Ų³ŁŽŲ§Ł†ŁŁ‡Ł Ų£ŁŽŁˆŁ’ ŁŠŁŁ†ŁŽŲµŁŁ‘Ų±ŁŽŲ§Ł†ŁŁ‡Ł

Artinya: ā€œSetiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah (suci). Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasraniā€ (HR Bukhari dan Muslim).

 

Dari hadits ini, kita, para orang tua disadarkan untuk benar-benar menjaga anak bukan secara fisik saja. Namun dari sisi mental, akidah, dan karakter anak juga harus diperhatikan. Karakter di sini juga bisa dalam bentuk pendidikan etika, sopan santun dan akhlak. Dalam kitab WashĆ¢yĆ¢ al-Abâ’ li al-Abnâ’i (Nasihat Orangtua kepada Anaknya) karya Syeikh Muhammad Syakir dijelaskan:

 

ŁŠŁŽŲ§ŲØŁŁ†ŁŽŁŠŁ‘ŁŽ: Ų„ŁŲ°ŁŽŲ§ Ų®ŁŽŲ±ŁŽŲ¬Ł’ŲŖŁŽ Ł„ŁŁ„Ł€Ł€ŁŲ±Ł‘ŁŠŁŽŲ§Ų¶ŁŽŲ©Ł Ų§ŁŽŁˆŁ’ Ł„ŁŲŗŁŽŁŠŁ’Ų±ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ł…ŁŽŲ¹ŁŽ Ų„ŁŲ®Ł’ŁˆŁŽŲ§Ł†ŁŁƒŁŽ ŁŁŽŲ„ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§ŁƒŁŁ…Ł’ Ų£ŁŽŁ†Ł’ ŲŖŁŽŲ¹Ł’ŲŖŁŽŲ±ŁŲ¶ŁŁˆŁ’Ų§ Ų£ŁŽŲ­ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲ§Ų±Ł‘ŁŽŲ©Ł فِى Ų§Ł„Ų·Ł‘ŁŲ±ŁŁ‚ŁŽŲ§ŲŖŁŲŒ ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§ŁƒŁŁ…Ł’ Ų£ŁŽŁ†Ł’ ŲŖŁŽŲµŁ’Ų·ŁŽŁŁŁˆŁ’Ų§ فِى Ų·ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’Ł‚Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł…Ł‘ŁŽŲ©ŁŲŒ ŁŁŽŲ„ŁŁ†Ł’ ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ų§Ł„Ų·Ł‘ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’Ł‚Ł ŁˆŁŽŲ§Ų³ŁŲ¹Ł‹Ų§ ŁŁŽŲ§Ł…Ł’Ų“ŁŁˆŁ’Ų§ Ł…ŁŽŲ«Ł’Ł†ŁŽŁ‰ Ł…ŁŽŲ«Ł’Ł†ŁŽŁ‰ ŁˆŁŽŲ§ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ ŁŁŽŲ§Ł…Ł’Ų“ŁŁˆŁ’Ų§ ŁŁŲ±ŁŽŲ§ŲÆŁŽŁ‰ŲŒ ŁˆŁŽŲ§Ų­ŁŲÆŁ‹Ų§ ŁŁŽŁˆŁŽŲ§Ų­ŁŲÆŁ‹Ų§Ā 

 

Artinya: ā€œWahai anakku, ketika kau keluar untuk berolah-raga atau berjalan-jalan bersama teman-temanmu, jangan kalian memenuhi jalanan umum hingga mengganggu orang yang hendak melintas, jangan kalian berjejer di jalan umum, jika jalan yang kalian lewati lebar, berjalanlah dua-dua, jika sempit berjalanlah satu-satu.ā€Ā 

 

Nasihat dan pendidikan ini perlu kita ajarkan kepada anak dalam dunia nyata sebagai wujud pendidikan akhlakul karimah dalam interaksi dengan orang-orang lain. Jika kita tidak mengajarkan dan menanamkan akhlak baik sejak dini, kemudian anak kita sudah didahului belajar dari internet, maka kemungkinan besar anak kita akan tidak memiliki akhlak sesuai dengan yang diajarkan dalam Islam. Na'udzubillah min dzalik.

 

Ma’asyiral muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah,

Perlu kita sadari, selain sebagai nikmat dan amanat yang mampu mendatangkan hal-hal positif, anak juga bisa mendatangkan hal-hal negatif jika tidak benar dalam mengasuh dan membimbingnya. Hal ini sudah diingatkan dalam Al-Qur’an bahwa anak bisa menjadi dan memiliki 5 sifat. Pertama, sebagai Qurrata a’yun yakni mampu menjadi penenang hati, penyejuk jiwa, sekaligus ke depannya mampu menjadi pemimpin orang-orang yang bertakwa.

 

Kedua, anak bisa menjadi perhiasan, artinya menjadi kebanggaan orang tua di dunia. Penting bagi kita untuk menjaga agar perhiasan berupa anak yang kita miliki bisa senantiasa membahagiakan dan memberikan kemaslahatan dalam kehidupan di dunia dan akhirat kita.

 

Ketiga, anak bisa menjadi musuh, yang memusuhi orang tua, memusuhi kerabatnya, bahkan saling gugat dan menyudutkan, akibat hak masing-masing tidak dipenuhi. Ketika orang tua mendidik anak dengan penuh kasih sayang maka hati mereka akan menyatu dan selalu bersemai kasih sayang yang jauh dari permusuhan.

 

Keempat, anak bisa menjadi fitnah atau ujian. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat At-Taghabun ayat 15:

 

Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ…ŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁ…Ł’ŁˆŁŽŲ§Ł„ŁŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁˆŁ’Ł„ŁŽŲ§ŲÆŁŁƒŁŁ…Ł’ ŁŁŲŖŁ’Ł†ŁŽŲ©ŁŒ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŁ†Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ų£ŁŽŲ¬Ł’Ų±ŁŒ Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ…ŁŒ

 

Artinya: "Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar."Ā 

 

Imam Abu Ja’far at-Thabari menjelaskan bahwa, yang dimaksud dengan harta dan anak sebagai fitnah adalah Allah benar-benar menjadikan keduanya sebagai ujian dan cobaan bagi orang tua untuk melihat bagaimana orang tuanya menggunakan harta dan memperlakukan anaknya dengan baik dan benar.

 

Kelima, anak bisa menjadi penghalang dan menjadikan orang tua lalai beribadah. Allah mengingatkan bahwa kesibukan mengurus harta benda dan memperhatikan persoalan anak-anak jangan membuat manusia lalai dari kewajibannya kepada Allah atau bahkan tidak menunaikannya. Terlebih harus dihindari memiliki anak yang menghalangi orang tua untuk beribadah. Justru kita harus mencetak generasi yang cinta dengan ibadah sebagai misi utama diciptakannya manusia di dunia.Ā 

 

Ma’asyiral muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah,

Itulah beberapa hal penting terkait anak yang harus kita perhatikan sebagai upaya kita merawat dan menjaga mereka dan keluarga dari siksa api neraka. Menjaga mereka merupakan kewajiban karena ini adalah perintah Allah yang tertuang dalam Al-Qur’an surat At-Tahrim ayat 6:

 

ŁŠŁ°Ł“Ų§ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§Ł°Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŁ’Ų§ Ł‚ŁŁˆŁ’Ł“Ų§ Ų§ŁŽŁ†Ł’ŁŁŲ³ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ§ŁŽŁ‡Ł’Ł„ŁŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ Ł†ŁŽŲ§Ų±Ł‹Ų§ ŁˆŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’ŲÆŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų­ŁŲ¬ŁŽŲ§Ų±ŁŽŲ©Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡ŁŽŲ§ Ł…ŁŽŁ„Ł°Ū¤Ł‰Ł•ŁŁƒŁŽŲ©ŁŒ ŲŗŁŁ„ŁŽŲ§ŲøŁŒ Ų“ŁŲÆŁŽŲ§ŲÆŁŒ Ł„Ł‘ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŲ¹Ł’ŲµŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŽ Ł…ŁŽŲ§Ł“ Ų§ŁŽŁ…ŁŽŲ±ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁŠŁŽŁŁ’Ų¹ŁŽŁ„ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ł…ŁŽŲ§ ŁŠŁŲ¤Ł’Ł…ŁŽŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽĀ 

 

Artinya: ā€œWahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.ā€

 

Semoga kita mampu merawat para generasi penerus peradaban dan mudah-mudahan kita memiliki anak-anak yang saleh dan salehah yang bisa kita rawat dengan baik. Amin.

 

ŲØŁŽŲ§Ų±ŁŽŁƒŁŽ الله Ł„ŁŁŠ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ فِي Ų§Ł’Ł„Ł‚ŁŲ±Ł’Ų¢Ł†Ł Ų§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…Ł ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁŽŲ¹ŁŽŁ†ŁŁŠ ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁŽŁ‘Ų§ŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŁ…ŁŽŲ§ ŁŁŁŠŁ’Ł‡Ł Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ų¢ŁŠŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ°ŁŁƒŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁƒŁŁŠŁ’Ł…Ł. Ų£ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł„Ł Ł‚ŁŽŁˆŁ’Ł„ŁŁŠ Ł‡ŁŽŲ°ŁŽŲ§ ŁŁŽŲ£Ų³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų§Ł„Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ Ų„ŁŁ†ŁŽŁ‘Ł‡Ł Ł‡ŁŁˆŁŽ Ų§Ł„ŲŗŁŽŁŁŁˆŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ų±ŁŽŁ‘Ų­ŁŁŠŁ’Ł…Ł.

 

Khutbah II

 

Ų§ŁŽŁ„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ لِلّٰهِ Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ‹Ų§ ŁƒŁŽŲ«ŁŁŠŁ’Ų±Ł‹Ų§ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ Ų§ŁŽŁ…ŁŽŲ±ŁŽŲŒ Ų§ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų§ŁŽŁ†Ł’ Ł„ŁŽŲ§ Ų§ŁŁ„ŁŽŁ‡ŁŽ Ų§ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŽŲ§Ų“ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡Ł Ų§ŁŲ±Ł’ŲŗŁŽŲ§Ł…Ł‹Ų§ Ł„ŁŁ…ŁŽŁ†Ł’ Ų¬ŁŽŲ­ŁŽŲÆŁŽŲØŁŁ‡Ł ŁˆŁŽ ŁƒŁŽŁŁŽŲ±ŁŽŲŒ ŁˆŁŽ Ų§ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų§ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁ Ų§Ł„Ł’Ų®ŁŽŁ„ŁŽŲ§ŁŲ¦ŁŁ‚Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŲØŁŽŲ“ŁŽŲ±Ł. Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„Ł‘Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…Ł’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§ŁŽŁ„ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽ Ų§ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲ³Ł’Ł„ŁŁŠŁ’Ł…Ł‹Ų§ ŁƒŁŽŲ«ŁŁŠŁ’Ų±Ų§Ł‹Ū° Ų§ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁ Ū° ŁŁŽŁŠŁŽŲ§Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽ ļ·²... Ų§ŲŖŁŽŁ‘Ł‚ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŽ Ų­ŁŽŁ‚ŁŽŁ‘ ŲŖŁŁ‚Ł°Ł‰ŲŖŁŁ‡Ł– ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŁ…ŁŁˆŁ’ŲŖŁŁ†ŁŽŁ‘ Ų§ŁŁ„ŁŽŁ‘Ų§ ŁˆŁŽŲ§ŁŽŁ†Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ Ł…ŁŁ‘Ų³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. ŁˆŁŽŲ§ŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ų§ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų±ŁŽ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁˆŁ’ بِِؓقِّ ŲŖŁŽŁ…Ł’Ų±Ł. Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų£ŁŽŁ…ŁŽŲ±ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ£ŁŽŁ…Ł’Ų±Ł ŲØŁŽŲÆŁŽŲ£ŁŽ ŁŁŁŠŁ’Ł‡Ł ŲØŁŁ†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ«ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŁ‰ ŲØŁŁ…ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų¦ŁŁƒŁŽŲŖŁŁ‡Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³ŁŽŲØŁ‘ŁŲ­ŁŽŲ©Ł ŲØŁŁ‚ŁŲÆŁ’Ų³ŁŁ‡ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ مِنْ جِنِّهِ ŁˆŁŽŲ„ŁŁ†Ł’Ų³ŁŁ‡ŁŲŒ ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ł‚ŁŽŁˆŁ’Ł„Ł‹Ų§ ŁƒŁŽŲ±ŁŁŠŁ’Ł…Ł‹Ų§: ļŗ‡Łļ»„ŁŽŁ‘ ļŗļ»Ÿļ» Ł‘Ł°ļ»ŖŁŽ ļ»­ŁŽļ»£ŁŽļ»¼ŁŽļŗ‹Łļ»œŁŽļŗ˜ŁŽļ»ŖŁ ļ»³Łļŗ¼ŁŽļ» ŁŁ‘ļ»®Ł’ļ»„ŁŽ ļ»‹ŁŽļ» ŁŽļ»° ļŗļ»Ÿļ»ØŁŽŁ‘ļŗ’Łļ»²ŁŁ‘ŲŒ ļ»³ŁŽļŗŽ ļŗƒŁŽļ»³ŁŁ‘ļ»¬ļŗŽŁŽ ļŗļ»ŸŁŽŁ‘ļŗ¬Łļ»³Ł’ļ»¦ŁŽ ļŗ€ŁŽļŗļ»£ŁŽļ»ØŁļ»®Ł’ļŗ ļŗ»ŁŽļ» ŁŁ‘ļ»®Ł’ļŗ ļ»‹ŁŽļ» ŁŽļ»“Ł’ļ»ŖŁ ļ»­ŁŽļŗ³ŁŽļ» ŁŁ‘ļ»¤Łļ»®Ł’ļŗ ļŗ—ŁŽļŗ“Ł’ļ» Łļ»“Ł’ļ»¤Ł‹ļŗŽ ...ļŗŁŽļ»Ÿļ» ŁŽŁ‘ļ»¬Łļ»¢ŁŽŁ‘ ļŗ»ŁŽļ»žŁŁ‘ ļ»‹ŁŽļ» ŁŽļ»°Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ ļ»£Łļŗ¤ŁŽļ»¤ŁŽŁ‘ļŗŖŁ ļ»­ŁŽļ»‹ŁŽļ» ŁŽļ»° ﺁلهِ ŁˆŁŽŲµŁŽŲ­Ł’ŲØŁŁ‡Ł Ų§ŁŽŲ¬Ł’Ł…ŁŽŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†

 

Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ اغْفِرْ Ł„ŁŁ„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŽŲ§ŲŖŁŲŒ Ų§ŁŽŁ„Ł’Ų£ŁŽŲ­Ł’ŁŠŲ§Ų”Ł Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ų§ŁŽŁ…Ł’ŁˆŁŽŲ§ŲŖŁ. Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų£ŁŽŲµŁ’Ł„ŁŲ­Ł’Ł†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲµŁ’Ł„ŁŲ­Ł’ Ų£ŁŽŲ­Ł’ŁˆŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ†ŁŽŲ§ŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲµŁ’Ł„ŁŲ­Ł’ Ł…ŁŽŁ†Ł’ فِي ŲµŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų­ŁŁ‡ŁŁ…Ł’ ŲµŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų­ŁŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲµŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų­Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽŲŒ ŁˆŁŽŲ£Ł’Ł‡Ł’Ł„ŁŁƒŁ’ Ł…ŁŽŁ†Ł’ فِي Ł‡ŁŽŁ„ŁŽŲ§ŁƒŁŁ‡ŁŁ…Ł’ ŲµŁŽŁ„Ų§Ų­ŁŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲµŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų­Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽŲŒ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŁˆŁŽŲ­Ł‘ŁŲÆŁ’ ŲµŁŁŁŁˆŁ’ŁŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽŲŒ ŁˆŁŽŲ§Ų±Ł’Ų²ŁŁ‚Ł’Ł†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§Ł‡ŁŁ…Ł’ Ų²ŁŁŠŁŽŲ§ŲÆŁŽŲ©ŁŽ Ų§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŁ‚Ł’ŁˆŁŽŁ‰ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų„ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽŲ§Ł†ŁŲŒ Ā Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų§ŲÆŁ’ŁŁŽŲ¹Ł’ Ų¹ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł’Ł„ŲØŁŽŁ„Ų§ŁŽŲ”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų²Ł‘ŁŽŁ„Ų§ŁŽŲ²ŁŁ„ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ­ŁŽŁ†ŁŽ ŁˆŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ų”ŁŽ Ų§Ł’Ł„ŁŁŲŖŁŽŁ†Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ­ŁŽŁ†ŁŽ Ł…ŁŽŲ§ ŲøŁŽŁ‡ŁŽŲ±ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ·ŁŽŁ†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ†Ł’ ŲØŁŽŁ„ŁŽŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų„ŁŁ†Ł’ŲÆŁŁˆŁ†ŁŁŠŁ’Ų³ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§ Ų®Ų¢ŲµŁ‘ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŲ³ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ±Ł ŲØŁŁ„Ł’ŲÆŁŽŲ§Ł†Ł Ų§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų¹Ų§Ł…Ł‘ŁŽŲ©Ł‹ ŁŠŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ā Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų£ŁŽŲ±ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ‚Ł‘ŁŽ Ų­ŁŽŁ‚Ł‘Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŲ§Ų±Ł’Ų²ŁŁ‚Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ų§ŲŖŁ‘ŁŲØŁŽŲ§Ų¹ŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ±ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’ŲØŁŽŲ§Ų·ŁŁ„ŁŽ ŲØŁŽŲ§Ų·ŁŁ„Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŲ§Ų±Ł’Ų²ŁŁ‚Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ų§Ų¬Ł’ŲŖŁŁ†ŁŽŲ§ŲØŁŽŁ‡Ł. Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ų¢ŲŖŁŁ†Ų§ŁŽ فِى Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁ†Ł’ŁŠŁŽŲ§ Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŁŁŁ‰ Ų§Ł’Ł„Ų¢Ų®ŁŲ±ŁŽŲ©Ł Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŁ‚ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŲ°ŁŽŲ§ŲØŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų±Ł. ŁˆŁŽŲ§ŁŽŁ„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ لِلّٰهِ Ų±ŁŽŲØŁ‘Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹Ł°Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽĀ 

 

Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŲŒ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁŠŁŽŲ£Ł’Ł…ŁŲ±Ł ŲØŁŲ§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲÆŁ’Ł„Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ų„ŁŲ­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁ’ŲŖŲ§Ų”Ł ذِي Ų§Ł’Ł„Ł‚ŁŲ±Ł’ŲØŁ‰ŁŽ ŁˆŁŽŁŠŁŽŁ†Ł’Ł‡ŁŽŁ‰ Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł’Ł„ŁŁŽŲ­Ł’Ų“Ų§Ų”Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŽŲ±Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„ŲØŁŽŲŗŁ’ŁŠŁ ŁŠŁŽŲ¹ŁŲøŁŁƒŁŁ…Ł’ Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲ°ŁŽŁƒŁ‘ŁŽŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽŲŒ ŁˆŁŽŲ§Ų°Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁŠŁŽŲ°Ł’ŁƒŁŲ±Ł’ŁƒŁŁ…Ł’ŲŒ ŁˆŁŽŲ§Ų“Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„Ł‰ŁŽ Ł†ŁŲ¹ŁŽŁ…ŁŁ‡Ł ŁŠŁŽŲ²ŁŲÆŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ŲŒ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ°ŁŁƒŁ’Ų±Ł اللهِ Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł

 

H Muhammad Faizin, Sekretaris PCNU Kabupaten Pringsewu, Lampung