Khutbah

Khutbah Jumat: Larangan Saling Ejek dan Hina dalam Islam

NU Online  Ā·  Jumat, 12 Januari 2024 | 06:00 WIB

Khutbah Jumat: Larangan Saling Ejek dan Hina dalam Islam

Menghina. (Foto: NU Online/ Freepik)

Materi Khutbah Jumat ini mengingatkan kepada jamaah untuk menghindari prilaku dan sifat negatif seperti suka mengejek dan menghina orang lain. Dalam Islam, sikap ini merupakan larangan karena akan menimbulkan dampak negatif berkepanjangan dan memunculkan ketidakrukunan, jauh dari kemaslahatan.Ā 


Teks khutbah Jumat berikut ini dengan judul ā€œKhutbah Jumat:Ā Larangan Saling Ejek dan Hina dalam Islamā€. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!



Khutbah I


Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁŽ Ł„Ł„Ł‡ŁŲŒ Ł†ŁŽŲ­Ł’Ł…ŁŽŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ†ŁŽŲ³Ł’ŲŖŁŽŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ†ŁŽŲ³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ†ŁŽŲ¹ŁŁˆŁ’Ų°Ł بِاللهِ مِنْ Ų“ŁŲ±ŁŁˆŁ’Ų±Ł Ų£ŁŽŁ†Ł’ŁŁŲ³ŁŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ…ŁŁ†Ł’ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲ¦ŁŽŲ§ŲŖŁ Ų£ŁŽŲ¹Ł’Ł…ŁŽŲ§Ł„ŁŁ‡ŁŽŲ§ŲŒ Ł…ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁŽŁ‡Ł’ŲÆŁŁ‡Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁŁŽŁ„ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ¶ŁŁ„Ł‘ŁŽ Ł„ŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁŲ¶Ł’Ł„ŁŁ„Ł’ ŁŁŽŁ„ŁŽŲ§ Ł‡ŁŽŲ§ŲÆŁŁŠŁŽ Ł„ŁŽŁ‡Ł. Ų£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł’ Ł„ŁŽŲ§ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ الله ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŽŲ§ Ų“ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡ŁŲŒ Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„Ł‘Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِهِ ŁˆŁŽŲµŁŽŲ­Ł’ŲØŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ ŲŖŁŽŲØŁŲ¹ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ„ŁŲ­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…Ł Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁŠŁ’Ł†ŁŲŒ Ų£ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁ. ŁŁŽŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŲ§Ų¶ŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽŲŒ Ų§ŁŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ų§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų­ŁŽŁ‚Ł‘ŁŽ ŲŖŁŁ‚ŁŽŲ§ŲŖŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŁ…ŁŁˆŁ’ŲŖŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ†Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŲŖŁŽŲ¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ‰ ŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³Ł Ų§ŁŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ų§ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ Ų§Ł„Ų°Ł‘ŁŽŁŠŁ’ Ų®ŁŽŁ„ŁŽŁ‚ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ مِنْ Ł†ŁŽŁŁ’Ų³Ł ŁˆŁŽŲ§Ų­ŁŲÆŁŽŲ©Ł ŁˆŁŽŲ®ŁŽŁ„ŁŽŁ‚ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŽŲ§ Ų²ŁŽŁˆŁ’Ų¬ŁŽŁ‡ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲØŁŽŲ«Ł‘ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŁ…ŁŽŲ§ Ų±ŁŲ¬ŁŽŲ§Ł„Ł‹Ų§ ŁƒŁŽŲ«ŁŁŠŁ’Ų±Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŁ†ŁŲ³ŁŽŲ¢Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§ŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ų§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’ ŲŖŁŽŲ³ŁŽŲ¢Ų”ŁŽŁ„ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ بِهِ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų£ŁŽŲ±Ł’Ų­ŁŽŲ§Ł…Ł Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ Ų±ŁŽŁ‚ŁŁŠŁ’ŲØŁ‹Ų§


Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Puji syukur hanyalah milik Allah, Dzat yang telah memberikan nikmat iman, Islam, dan kesehatan bagi kita semua. Shalawat dan salam kita haturkan kepada Nabi BesarĀ Nabi Muhammad saw, panutan hidup terbaik bagi umat manusia.Ā 


Melalui mimbar yang mulia ini, khatib berwasiat kepada diri kami pribadi, dan umumnya kepada jamaah kesemuanya untuk senantiasa meningkatkan kualitas ketakwaan kepada Allah ta’ala, yakni dengan cara senantiasa menjalankan perintah-Nya, serta menjauhi larangan-Nya.


Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Tak selang lama, usai debat Capres-Cawapres 2024, media sosial dipenuhi beragam ujaran dan komentar yang bukan sajaĀ bernada positif namun juga negatif. Suasana panas dan tegangĀ tidak hanya di arena debat Capres-Cawapres. Namun lebih dari itu, meluas dan menyebar di kanal-kanal media sosial. Berbagai konten bernada sentimen diviralkan masing-masing tim pemenangan untuk 'menyerang' calon lain dan di satu sisi terus mengelu-elukan jagoannyaĀ masing-masing. Tidak sedikit, sebagian dari kita berlebihan. Merendahkan atau bahkan mencela pasangan lain.


Di titik inilah kita patut prihatin dan tentu ini menjadi perhatian yang harus ditangani bersama. Akankah saling ejek dan umpat menjadi kebiasaan kita bersama?.Ā Lantas bagaimana Islam memandu kita?.Ā 


Sebagai orang tua, kita pasti tidak rela jika terjadi saling ejek, umpat dan praktik bullyingĀ atau perundungan di sekolah anak-anak kita. Hanya saja, tanpa kita sadari, saling ejek dan bully ternyata juga menjangkiti perilaku kita sebagai orang dewasa ataupun sebagai orang tua. Bahkan hal ini bisa lebih memprihatinkan terlebih lagi di media sosial.Ā 


Jika hal ini tidak segera kita sadari bersama, tentu akan membawa kemadlaratanĀ besar dalam kehidupan bermasyarakat kita. Ikatan sosial antar sesama anak bangsa akan tersandera. Perbedaan afiliasi partai yang diniatkan untuk mewadahi keragaman aspirasi politik, berubah menjadi pengabsahan untuk saling benci.


Padahal, secara sadar atau tidak, kebiasaan saling ejek dan umpat ini sebenarnya sudah banyak kita rasakan dampak negatifnya. Sebagai misal, perbedaan pilihan politik, lantas memudahkan kita untuk tidak bertegur sapa. Perbedaan ras dan golongan memudahkan kita untuk saling curiga. Perbedaan pemahaman agama mendorong kita untuk saling menyalahkan. Mulai dari saling membid’ahkan hingga saling mengafirkan. Jika hal ini kita teruskan, tentu tidak baik untuk masa depan berbangsa dan bernegara Indonesia.


Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Pada prinsipnya, Islam melarang umatnya untuk saling menghina dan merendahkan. Baik antar sesama Muslim ataupun dengan penganut agama lain. Dalam hubungan sesama Muslim, saling mencaci ataupun merendahkan adalah perbuatan terlarang. Perbedaan tidak lantas harus saling mengejek. Tetapi untuk saling bermusyawarah, memahami, dan saling menasihati.


Terkait hal ini, Rasulullah saw pernah bersabda bahwa derajat seseorang bisa dilihat dari kebiasaannya. Kerendahan diri seseorang adalah ketika ia mudah merendahkan derajat orang lain. Sebaliknya, seseorang akan dinilai tinggi derajatnya jika menghormati sesama. Menghargai pendapat dan keberadaan orang lain. Hal ini sebagaimana termaktub dalam kitab Sunan Ibni Majah karya Imam Ibnu Majah (207-275 H) yang bersumber dari sahabat Abi Hurairah.


Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų£ŁŽŲØŁŁŠŁ’ Ł‡ŁŲ±ŁŽŁŠŁ’Ų±ŁŽŲ©ŁŽ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŽ اللهِ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽ Ų³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų­ŁŽŲ³Ł’ŲØŁŽ Ų§Ł…Ł’Ų±ŁŁŠŲ”Ł Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŲ±Ł Ų£ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁŽŲ­Ł’Ł‚ŁŲ±ŁŽ Ų£ŁŽŲ®ŁŽŲ§Ł‡Ł Ų§Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŽ (Ų±ŁŽŁˆŁŽŲ§Ł‡Ł Ų§ŁŲØŁ’Ł†Ł Ł…ŁŽŲ§Ų¬ŁŽŁ‡)


Artinya: "Diriwayatkan dari Abi Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda: ā€œCukuplah keburukan seseorang jika ia menghina saudaranya sesama muslim.ā€ (HR. Ibnu Majah)


Karena itu, penting kiranya kita sadari bersama bahwa mengejek dan menghina adalah kebiasaan yang mesti kita hindari. Perbedaan pilihan politik, agama, ras, suku, ustadz idola, ataupun pasangan Capres-Cawapres jangan sampai menjadi penyebab untuk saling mengejek. Saling merendahkan dan apalagi mencari kesalahan-kesalahan pihak lain.Ā 


Perbedaan adalah sebuah keniscayaan. Keragaman Indonesia harus menjadi pangkal untuk saling erat bergandeng tangan. Bertukar ide dan gagasan untuk membangun kemajuan bangsa. Jika terdapat silang pendapat, maka harus diselesaikan dengan jalan yang bermartabat. Kritik sangat dibutuhkan. Namun kritik yang konstruktif, bukan kritik yang sumir dan nyiyir.


Selain itu, jika terdapat kesalahan dan kekhilafan sesama saudara Muslim, Islam mengajarkan umatnya untuk saling menasihati dan mengingatkan. Akan tetapi, perlu kita ingat bahwa nasihat ini harus disampaikan dengan cara yang baik dan beradab. Jangankan antar sesama Muslim, nasihat dan dakwah kepada non-Muslim pun harus disampaikan dengan cara yang baik.Ā Allah ta’ala berfirman:


Ų§ŲÆŁ’Ų¹Ł ؄ِلِى Ų³ŁŽŲØŁŁŠŁ„Ł Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŁƒŁŽ ŲØŁŲ§Ł„Ł’Ų­ŁŁƒŁ’Ł…ŁŽŲ©Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŽŁˆŁ’Ų¹ŁŲøŁŽŲ©Ł Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ©Ł ŁˆŁŽŲ¬ŁŽŲ§ŲÆŁŁ„Ł’Ł‡ŁŁ… ŲØŁŲ§Ł„Ł‘ŁŽŲŖŁŁŠ Ł‡ŁŁŠŁŽ Ų£ŁŽŲ­Ł’Ų³ŁŽŁ†Ł Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁƒŁŽ Ł‡ŁŁˆŁŽ Ų£ŁŽŲ¹Ł’Ł„ŁŽŁ…Ł ŲØŁŁ…ŁŽŁ† Ų¶ŁŽŁ„Ł‘ŁŽ Ų¹ŁŽŁ† Ų³ŁŽŲØŁŁŠŁ„ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ‡ŁŁˆŁŽ Ų£ŁŽŲ¹Ł’Ł„ŁŽŁ…Ł ŲØŁŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŁ‡Ł’ŲŖŁŽŲÆŁŁŠŁ†ŁŽ (النحل: 125)


Artinya: ā€œSerulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.ā€ (Q.S. al-Nahl: 125)


Sekali lagi, Islam mengajarkan kepada umatnya untuk mengajak kepada kebenaran dengan cara terbaik. Saling menasihati dan berwasiat dalam kebaikan adalah sebuah keniscayaan. Harus dengan jalan yang penuh adab dan sopan santun. Bukan dengan cara saling merasa benar, kemudian saling ejek dan menyudutkan.Ā 
Ā Ā 

Terkait dengan ramainya saling ejek di media sosial dalam menyikapi debat Capres-Cawapres, baik kiranya kita jadikan pelajaran. Dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan mudahnya akses teknologi dan jejaring internet, kita secara tak sadar hampir menganggap wajar saling ejek dan mengumpat di media sosial. Baik karena perbedaan pilihan politik ataupun praktik beragama. Padahal, hal ini jauh dari ajaran agama. Sebaliknya, Islam memerintahkan umatnya untuk saling menghormati dan menghargai. Saling mencintai dan mengasihi.


Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Dengan sangat indahnya, Nabi Muhammad saw mengibaratkan umatnya laksana satu jasad. Jika ada salah satu bagian yang mengalami sakit, maka seluruh badan ikut merasakannya. Hal ini sebagaimana hadits shahih riwayat Imam Muslim (204-261 H) dalam kitab Shahih Muslim:


Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŲ¹Ł’Ł…ŁŽŲ§Ł†Ł بْنِ ŲØŁŽŲ“ŁŁŠŁ’Ų±Ł Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„Ł اللهِ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ Ł…ŁŽŲ«ŁŽŁ„Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ فِىْ ŲŖŁŽŁˆŁŽŲ§ŲÆŁ‘ŁŁ‡ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲŖŁŽŲ±ŁŽŲ§Ų­ŁŁ…ŁŁ‡ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲŖŁŽŲ¹ŁŽŲ§Ų·ŁŁŁŁ‡ŁŁ…Ł’ Ł…ŁŽŲ«ŁŽŁ„Ł Ų§Ł„Ł’Ų¬ŁŽŲ³ŁŽŲÆŁ Ų„ŁŲ°ŁŽŲ§ Ų§Ų“Ł’ŲŖŁŽŁƒŁŽŁ‰ Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡Ł Ų¹ŁŲ¶Ł’ŁˆŁŒ ŲŖŁŽŲÆŁŽŲ§Ų¹ŁŽŁ‰ Ł„ŁŽŁ‡Ł Ų³ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ±Ł Ų§Ł„Ł’Ų¬ŁŽŲ³ŁŽŲÆŁ ŲØŁŲ§Ł„Ł’Ų³ŁŽŁ‡ŁŽŲ±Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų­ŁŁ…Ł‘ŁŽŁ‰ (Ų±ŁˆŲ§Ł‡ مسلم)


Artinya: "Diriwayatkan dari al-Nu’man bin Basyir ra, Rasulullah saw bersabda: ā€œPerumpamaan orang Mukmin di dalam saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi itu ibarat satu jasad. Ketika ada satu bagian yang merasa sakit, maka sekujur tubuh yang lainnya juga ikut merasakan demam dan tidak bisa tidur.ā€ (HR. Muslim)


Hadits ini menegaskan bahwa saling hormat menghormati antar sesama Muslim adalah sebuah keniscayaan. Antar sesama Muslim harus saling mencintai dan mengasihi. Ibarat satu jasad yang saling menopang. Di balik perbedaan bentuk dan fungsinya, setiap bagian tubuh sangatlah berguna bagi bagian yang lain. Demikian pula sesama saudara Muslim, kita harus mengejawantahkan nilai-nilai saling penghormatan ini. Meskipun tidak dapat dimungkiri bahwa kita berbeda ras, suku, budaya, ataupun pilihan politik.


Imam al-Nawawi (631-676 H) dalam kitab Syarah Shahih Muslim menjelaskan bahwa hadits ini merupakan pijakan yang nyata bagi orang Muslim untuk saling menjaga dan melindungi hak dan kewajiban sesama. Jika kita ingin dicintai orang lain, maka kita juga harus mencintai orang lain. Jika kita ingin dihargai dan dihormati orang lain, maka kita juga harus suka menghormati orang lain. Begitu pula jika kita tidak ingin diganggu dan direndahkan orang lain, maka kita jangan mudah mengganggu dan merendahkan orang lain.


Dari titik ini, dapat kita pertegas kembali bahwa saling ejek dan merendahkan bukanlah ajaran Islam. Bahkan menjadi hal yang harus dijauhi. Termasuk dalam menyikapi pilihan politik. Termasuk dalam mengusung dan mendukung Capres-Cawapresnya masing-masing. Sebaliknya, Islam memerintahkan umatnya untuk saling menghormati dan menghargai.Ā 


Semoga kita senantiasa dalam petunjuk-Nya. Amin ya rabbal ā€˜alamin.


ŲØŁŽŲ§Ų±ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ł„ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŁŁŁŠŁ’ Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŲ±Ł’Ų¢Ł†Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŲŒ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁŽŲ¹ŁŽŁ†ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§ŁƒŁŁ…Ł’ ŁŁŁŠŁ’Ł‡Ł Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ų¢ŁŠŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų°Ł‘ŁŁƒŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁƒŁŁŠŁ’Ł…ŁŲŒ ŁˆŁŽŲŖŁŽŁ‚ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ„ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł‘ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŁ…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŁ„ŁŽŲ§ŁˆŁŽŲŖŁŽŁ‡ŁŲŒ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł‡ŁŁˆŁŽ Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ų¹Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŁ„ŁŁŠŁ’Ł…Ł. ŁˆŁŽŁ‚ŁŁ„Ł’ Ų±ŁŽŲØŁ‘Ł اغْفِرْ ŁˆŁŽŲ§Ų±Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ†Ł’ŲŖŁŽ Ų®ŁŽŁŠŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ§Ų­ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽŲŒ ŁŁŽŲ§Ų³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł‡Ł Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł‡ŁŁˆŁŽ Ų§Ł„Ł’ŲŗŁŽŁŁŁˆŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ­ŁŁŠŁ’Ł…


Khutbah II


Ų§ŁŽŁ„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ Ł„ŁŁ„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’ Ų£ŁŽŁ…ŁŽŲ±ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŲØŁŲ§Ł’Ł„Ų§ŁŲŖŁ‘ŁŲ­ŁŽŲ§ŲÆŁ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ų§ŁŲ¹Ł’ŲŖŁŲµŁŽŲ§Ł…Ł ŲØŁŲ­ŁŽŲØŁ’Ł„Ł اللهِ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲŖŁŁŠŁ’Ł†Ł. Ų£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł’ Ł„Ų§ŁŽ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ų§Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ł„Ų§ŁŽŲ“ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡ŁŲŒ Ų„ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§Ł‡Ł Ł†ŁŽŲ¹Ł’ŲØŁŲÆŁ ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§ŁŁ‡ Ł†ŁŽŲ³Ł’ŲŖŁŽŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†Ł. ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡ŁŲŒ Ų§ŁŽŁ„Ł’Ł…ŁŽŲØŁ’Ų¹ŁŁˆŁ’Ų«Ł Ų±ŁŽŲ­Ł’Ł…ŁŽŲ©Ł‹ Ł„ŁŁ„Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ. Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„Ł‘Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِهِ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł Ų£ŁŽŲ¬Ł’Ł…ŁŽŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ. Ų§ŁŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ł…ŁŽŲ§ Ų§Ų³Ł’ŲŖŁŽŲ·ŁŽŲ¹Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ³ŁŽŲ§Ų±ŁŲ¹ŁŁˆŁ’Ų§ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ł…ŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±ŁŽŲ©Ł Ų±ŁŽŲØŁ‘Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ. Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ„Ų§ŁŽŲ¦ŁŁƒŁŽŲŖŁŽŁ‡Ł ŁŠŁŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲØŁŁŠŁ‘ŁŲŒ ŁŠŁŽŲ§Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡Ų§ŁŽ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų”ŁŽŲ§Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŁ’Ų§ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŁ’Ų§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ų§ ŲŖŁŽŲ³Ł’Ł„ŁŁŠŁ’Ł…Ł‹Ų§. ŁˆŁŽŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ الله Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁˆŁ’Ł„ŁŽŲ§Ł†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِهِ ŁˆŁŽŲµŁŽŲ­Ł’ŲØŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ

Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ اغْفِرْ Ł„ŁŁ„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŽŲ§ŲŖŁ Ų§ŁŽŁ„Ų§ŁŽŲ­Ł’ŁŠŁŽŲ§Ų”Ł Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų§ŁŽŁ…Ł’ŁˆŁŽŲ§ŲŖŁ’ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁƒŁŽ Ų³ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ų¹ŁŒ Ł‚ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŲØŁŒ Ł…ŁŲ¬ŁŁŠŁ’ŲØŁ Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŽŲ¹ŁŽŁˆŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŁŠŁŽŲ§ Ł‚ŁŽŲ§Ų¶ŁŁŠŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŲ§Ų¬ŁŽŲ§ŲŖŁ ŲØŁŲ±ŁŽŲ­Ł’Ł…ŁŽŲŖŁŁƒŁŽ ŁŠŁŽŲ§ Ų§ŁŽŲ±Ł’Ų­ŁŽŁ…ŁŽ Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ­ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ

Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽŲ§ Ł†ŁŽŲ¹ŁŁˆŲ°Ł ŲØŁŁƒŁŽ مِنْ Ų¹ŁŽŲ°ŁŽŲ§ŲØŁ Ų¬ŁŽŁ‡ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŲ¹ŁŁˆŲ°Ł ŲØŁŁƒŁŽ مِنْ Ų¹ŁŽŲ°ŁŽŲ§ŲØŁ Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŽŲØŁ’Ų±Ł ŁˆŁŽŁ†ŁŽŲ¹ŁŁˆŲ°Ł ŲØŁŁƒŁŽ مِنْ ŁŁŲŖŁ’Ł†ŁŽŲ©Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲ³ŁŁŠŲ­Ł Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŽŲ¬Ł‘ŁŽŲ§Ł„Ł ŁˆŁŽŁ†ŁŽŲ¹ŁŁˆŲ°Ł ŲØŁŁƒŁŽ مِنْ ŁŁŲŖŁ’Ł†ŁŽŲ©Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲ­Ł’ŁŠŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŽŁ…ŁŽŲ§ŲŖŁŲŒ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽŲ§ Ł†ŁŽŲ¹ŁŁˆŲ°Ł ŲØŁŁƒŁŽ مِنْ Ų§Ł„Ł’Ł‡ŁŽŁ…Ł‘Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų­ŁŽŲ²ŁŽŁ†Ł ŁˆŁŽŁ†ŁŽŲ¹ŁŁˆŲ°Ł ŲØŁŁƒŁŽ مِنْ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ¬Ł’Ų²Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŁƒŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł ŁˆŁŽ Ł†ŁŽŲ¹ŁŁˆŲ°Ł ŲØŁŁƒŁŽ مِنْ Ų§Ł„Ł’Ų¬ŁŲØŁ’Ł†Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŲØŁŲ®Ł’Ł„Ł ŁˆŁŽŁ†ŁŽŲ¹ŁŁˆŲ°Ł ŲØŁŁƒŁŽ مِنْ ŲŗŁŽŁ„ŁŽŲØŁŽŲ©Ł Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŽŁŠŁ’Ł†Ł ŁˆŁŽŁ‚ŁŽŁ‡Ł’Ų±Ł Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŲ¬ŁŽŲ§Ł„Ł Ā Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ų¢ŲŖŁŁ†ŁŽŲ§ فِي Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁ†Ł’ŁŠŁŽŲ§ Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŁŁŁŠ Ų§Ł„Ų¢Ų®ŁŲ±ŁŽŲ©Ł Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŁ‚ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŲ°ŁŽŲ§ŲØŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų±Ł

Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŲŒ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁŠŁŽŲ£Ł’Ł…ŁŲ±ŁŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲÆŁ’Ł„Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ų„ŁŲ­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŲŖŁŽŲ¢Ų¦Ł ذِي Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŲ±Ł’ŲØŁŽŁ‰ ŁˆŁŽŁŠŁŽŁ†Ł’Ł‡ŁŽŁ‰ Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł„Ł’ŁŁŽŲ­Ł’Ų“ŁŽŲ¢Ų”Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŁ†ŁƒŁŽŲ±Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŲØŁŽŲŗŁ’ŁŠŁ ŁŠŁŽŲ¹ŁŲøŁŁƒŁŁ…Ł’ Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲ°ŁŽŁƒŁ‘ŁŽŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. ŁŁŽŲ§Ų°Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁŠŁŽŲ°Ł’ŁƒŁŲ±Ł’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ§ŲÆŁ’Ų¹ŁŁˆŁ’Ł‡Ł ŁŠŁŽŲ³Ł’ŲŖŁŽŲ¬ŁŲØŁ’ Ł„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ°ŁŁƒŁ’Ų±Ł اللهِ Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł
Ā 

Muhammad Hanifuddin, Dosen Ma'had Darus-Sunnah Jakarta dan Ketua LBM PCNU Tangerang Selatan