Khutbah Jumat: Larangan Menunda-nunda Bayar Utang
NU Online Ā· Kamis, 1 Agustus 2024 | 20:00 WIB
Sunnatullah
Kolomnis
Menunda pembayaran utang merupakan salah satu tindakan yang tidak dibenarkan dalam Islam. Orang yang memiliki tanggungan utang, wajib untuk segera membayarnya ketika sudah mampu, sebab utang akan terus menjadi tanggungan yang harus dilunasi sampai kapan pun. Oleh sebab itu, menunda pembayaran utang tanpa adanya alasan yang jelas dan tanpa izin dari pemilik utang dianggap sebagai perbuatan yang tak terpuji.
Naskah khutbah Jumat berikut ini berjudul, āKhutbah Jumat: Larangan Menunda-nunda Bayar Utangā. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!
Khutbah I
Ų§ŁŁŲŁŁ
ŁŲÆŁ ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§Ų³ŁŲ¹Ł Ų§ŁŁŁŁŲ¶ŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲ§ŁŲŁŲ³ŁŲ§ŁŁŲ ŁŁŁ
ŁŲ¶ŁŲ§Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŲŁŲ³ŁŁŁŲ§ŲŖŁ ŁŁŲ°ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ§ŁŁŁŁ
ŁŲ§ŁŁŲ Ų§ŁŁŁŲŗŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁ ŁŁŁ
Ł ŲŖŁŲ²ŁŁŁ Ų³ŁŲŁŲ§Ų¦ŁŲØŁ Ų¬ŁŁŁŲÆŁŁŁ ŲŖŁŲ³ŁŲŁŁ Ų§ŁŁŲ®ŁŁŁŲ±ŁŲ§ŲŖŁ ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲŖŁ ŁŁŲ£ŁŁŁŲ§ŁŁŲ Ų§ŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁ
Ł Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲ®ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ Ų®ŁŁŁŲ§Ų·ŁŲ±Ł Ų§ŁŁŲ¬ŁŁŁŲ§ŁŁŲ Ų§ŁŁŁŲŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁ
Ł Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁ ŁŁŲ§ŲŖŁŲŗŁŁŁŲ¶Ł ŁŁŁŁŁŁŲ§ŲŖŁŁŁ ŲØŁŁ
ŁŲ±ŁŁ Ų§ŁŲÆŁŁŁŁŁŁŲ±Ł ŁŁŲ§ŁŁŲ£ŁŲ²ŁŁ
ŁŲ§ŁŁ. Ų£ŁŲŁŁ
ŁŲÆŁŁŁ ŲŁŁ
ŁŲÆŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲÆŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲŁŲ³ŁŲØŁŲ§ŁŁŲ ŁŁŲ£ŁŲ“ŁŁŁŲ±ŁŁŁ Ų“ŁŁŁŲ±ŁŲ§ ŁŁŁŁŲ§ŁŁ ŲØŁŁŁ Ł
ŁŁŁŁŁ Ł
ŁŁŁŲ§ŁŁŲØŁ Ų§ŁŲ±ŁŁŲ¶ŁŁŁŲ§ŁŁ
Ų£ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŁŁ ŁŁŲ§Ų§ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁ ŁŁŲŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ§ Ų“ŁŲ±ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁ ŲÆŁŲ§Ų¦ŁŁ Ł Ų§ŁŁŁ ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŲ³ŁŁŁŁŲ·ŁŲ§ŁŁŲ ŁŁŁ ŁŲØŁŲ±ŁŲ²Ł ŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŁ Ų³ŁŁŁŲ§ŁŁ Ł ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲÆŁŁ Ł Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ¬ŁŲÆŁŲ§ŁŁ. ŁŁŲ£ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŁŁŁ Ł ŁŲŁŁ ŁŁŲÆŁŲ§ Ų¹ŁŲØŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ®ŁŁŁŲ±ŁŲŖŁŁŁ Ł ŁŁŁ ŁŁŁŁŲ¹Ł Ų§ŁŁŲ§ŁŁŁŲ³ŁŲ§ŁŁŲ ŁŁŲØŁŁŁŁ Ų±ŁŁŁŲ¹Ł Ų§ŁŁŁŁ ŲØŁŁŁ Ų§ŁŁŲŁŁŁŁ ŲŁŲŖŁŁŁ Ų§ŲŖŁŁŲ¶ŁŲŁ ŁŁŲ§Ų³ŁŲŖŁŲØŁŲ§ŁŁ. Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁ ŲµŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł Ų¹ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł ŁŲŁŁ ŁŁŲÆŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŲµŁŲŁŲ§ŲØŁŁŁ Ų£ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲµŁŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲ§ŁŲŁŲ³ŁŲ§ŁŁ. Ų£ŁŁ ŁŁŲ§ ŲØŁŲ¹ŁŲÆŁ: ŁŁŁŁŲ§ Ų¹ŁŲØŁŲ§ŲÆŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲµŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ§ŁŁŁŲ§ŁŁ Ų£ŁŁŁŁŁŲ§Ł ŲØŁŲŖŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŲŖŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ ŁŁŲ·ŁŲ§Ų¹ŁŲŖŁŁŁ ŲØŁŲ§Ł ŁŲŖŁŲ«ŁŲ§ŁŁ Ų£ŁŁŁŲ§Ł ŁŲ±ŁŁŁ ŁŁŲ§Ų¬ŁŲŖŁŁŁŲ§ŲØŁ ŁŁŁŁŲ§ŁŁŁŁŁŁ. ŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŲŖŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ ŁŁŁŁ ŁŁŲŖŁŲ§ŲØŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ±ŁŁŁŁ Ł: ŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁ Ų¢Ł ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŲŖŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŲŁŁŁŁ ŲŖŁŁŁŲ§ŲŖŁŁŁ ŁŁŁŲ§ ŲŖŁŁ ŁŁŲŖŁŁŁŁ Ų„ŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ£ŁŁŁŲŖŁŁ Ł Ł ŁŲ³ŁŁŁŁ ŁŁŁŁ
Ma'asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Alhamdulillahi rabbil alamin, mari kita awali khutbah Jumat pada siang hari ini dengan senantiasa melafalkan kalimat syukur kepada Allah swt, karena dengan karunia-Nya, kita bisa terus istiqamah menunaikan ibadah shalat Jumat, dan dengan nikmat-Nya, kita bisa terus merasakan manisnya hidup dengan kenyamanan dan ketenangan. Shalawat dan salam mari senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad saw, allahumma shalli wa sallim ala sayyidina Muhammad wa āala alih wa sahbih.
Selanjutnya, sudah menjadi keharusan bagi kami selaku khatib pada kesempatan shalat Jumat ini, untuk senantiasa mengajak untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt, sebab hanya iman dan takwa yang akan bisa menjadi bekal untuk kita bawa menuju akhirat kelak.
Maāasyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Salah satu transaksi yang kerap kita jumpai dalam kehidupan bermasyarakat adalah utang-piutang. Berutang pada hakikatnya merupakan sesuatu yang wajar bagi setiap orang yang memiliki kebutuhan setiap harinya. Karena itu, orang yang berutang, umumnya adalah mereka yang benar-benar membutuhkan. Transaksi semacam ini sudah diatur dengan sangat rinci dalam ajaran Islam, baik kepada orang yang berutang maupun yang memberi utang.
Orang-orang yang memiliki kelebihan harta, dianjurkan baginya untuk memberi utang kepada orang yang sedang membutuhkan. Sedangkan bagi orang yang berutang, wajib baginya untuk membayar ketika sudah mampu. Ia tidak boleh menunda-nunda tanpa ada alasan yang bisa dibenarkan dalam Islam.
Berutang bukanlah sebuah kesalahan, selama kita semua membayarnya ketika sudah mampu tanpa menundanya. Bahkan orang-orang yang senantiasa mengindahkan bayar utang ketika sudah mampu merupakan ciri-ciri orang yang dinilai baik dalam Islam. Karena itu, jika di antara kita ada yang memiliki tanggungan utang, maka segeralah untuk melunasinya ketika sudah mampu.
Dalam sebuah riwayat dikisahkan, suatu hari terdapat seorang laki-laki mendatangi Rasulullah untuk menagih utang, orang itu bersikeras berbicara dengan perkataan yang kurang sopan di hadapannya. Para sahabat banyak yang tidak terima melihat Rasulullah yang diperlakukan demikian, sehingga mereka berdiri juga untuk mencegah laki-laki tersebut, namun Nabi melarangnya dan tetap membiarkan laki-laki tersebut berbicara kasar.
Setelah itu, Nabi menyuruh para sahabat untuk memberikan unta yang seumuran dengan unta yang dulu pernah ia utang. Namun para sahabat menjawab bahwa unta yang seumuran tidak ada, dan yang tersisa hanyalah yang lebih tua dari sebelumnya. Lantas, Nabi Muhammad bersabda:
Ų£ŁŲ¹ŁŲ·ŁŁŁŁ ŁŁŲ„ŁŁŁŁ Ł
ŁŁŁ Ų®ŁŁŁŲ§Ų±Ł Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų³Ł Ų£ŁŲŁŲ³ŁŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ¶ŁŲ§Ų”Ł
Artinya: āBerikan saja itu, karena sungguh sebagian dari orang yang paling baik adalah orang yang paling baik dalam membayar utang.ā (HR Bukhari dalam Shahih Bukhari).
Maāasyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Riwayat ini merupakan sebuah peringatan bagi kita, bahwa ketika sudah mampu untuk membayar utang, maka segeralah untuk melunasinya. Apa yang dilakukan oleh Rasulullah adalah teladan yang harus kita tiru sebagai umatnya. Hal itu tidak lain karena menunda-nunda membayar utang merupakan tindakan kezaliman yang dicela dalam Islam. Rasulullah saw bersabda:
Ł
ŁŲ·ŁŁŁ Ų§ŁŁŲŗŁŁŁŁŁŁ ŲøŁŁŁŁ
Ł
Artinya: āMenunda-nunda waktu pembayaran utang bagi orang yang mampu adalah kezaliman.ā (HR al-Baihaqi).
Menurut Imam Nawawi dalam kitab Syarhun Nawawi āalal Muslim, juz VII, halaman 196, hadits ini merupakan larangan bagi orang yang sudah mampu namun menunda-nunda bayar utang. Hukum tindakan ini adalah haram (berdosa). Namun, jika memang benar-benar tidak mampu, maka hukumnya tidak haram,
Ų§ŁŁŁŁ
ŁŲ·ŁŁŁ Ł
ŁŁŁŲ¹Ł ŁŁŲ¶ŁŲ§Ų”Ł Ł
ŁŲ§ Ų§Ų³ŁŲŖŁŲŁŁŁŁ Ų£ŁŲÆŁŲ§Ų¤ŁŁŁ ŁŁŁ
ŁŲ·ŁŁŁ Ų§ŁŁŲŗŁŁŁŁŁŁ ŲøŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲŁŲ±ŁŲ§Ł
Ł ŁŁŁ
ŁŲ·ŁŁŁ ŲŗŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŲŗŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ³Ł ŲØŁŲøŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŲ§Ł ŲŁŲ±ŁŲ§Ł
Ł
Artinya:Ā āMenunda-nunda adalah mencegah sesuatu yang wajib untuk dilunasi. Menunda-nunda bagi orang yang sudah mampu adalah zalim dan haram, sedangkan bagi yang tidak mampu tidaklah zalim dan tidak pula haram.ā
Dalam riwayat yang lain, Rasulullah saw memberikan peringatan kepada kita semua bahwa sikap menunda-nunda merupakan bentuk kebiasaan setan yang ia letakkan dalam hati orang-orang yang beriman. Sehingga setiap tanggung jawab dan kewajibannya akan biasa ia tunda,
Ų§ŁŁŲŖŁŁŲ³ŁŁŁŁŁŁŁ Ų“ŁŲ¹ŁŲ§Ų±Ł Ų§ŁŲ“ŁŁŁŁŲ·ŁŲ§ŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŲØŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ¤ŁŁ
ŁŁŁŁŁŁŁ
Artinya: āMenunda-nunda adalah syiar setan yang ia letakkan ke dalam hati orang-orang yang beriman.ā (HR ad-Dailami).
Karena telah diletakkan di dalam hati orang-orang yang beriman, maka mereka akan senantiasa menunda-nunda semua tanggungannya. Tindakan ini akan menjadikan setan bahagia karena manusia telah melakukan perbuatan dosa, sebab menunda-nunda bayar utang bagi orang yang mampu. Ini adalahĀ dosa besar, sebagaimana penjelasan Imam al-Munawi dalam kitab Faidhul Qadir Syarh Jamiāis Shagir, juz III, halaman 344,
ŁŁŁŁ
ŁŲ·ŁŁŁ Ų£ŁŲŁŲÆŁŁŁŁ
Ł ŲŗŁŲ±ŁŁŁŁ
ŁŁŁ ŁŁŁŁŲ¹ŁŲ¬ŁŲØŁ Ų§ŁŲ“ŁŁŁŁŲ·ŁŲ§ŁŁ ŲŖŁŲ£ŁŲ«ŁŁŁŁ
ŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŁŁŁ Ł
ŁŲ·ŁŁŁ Ų§ŁŁŲŗŁŁŁŁŁŁ ŲøŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŁŁ Ł
ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲØŁŲ§Ų¦ŁŲ±Ł
Ā
Artinya: āMaka salah satu dari mereka akan menunda-nunda tanggungannya, sehingga menjadikan setan senang dosanya, karena menunda-nunda bagi yang mampu adalah kezaliman dan termasuk dosa besar.ā
Maāasyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Itulah larangan bagi orang-orang yang terbiasa menunda-nunda membayar utang ketika sudah mampu. Oleh sebab itu, jika ada di antara kita memiliki tanggungan utang, segeralah untuk membayarnya ketika sudah mampu. Karena menunda-nunda merupakan perbuatan zalim dan hukumnya haram, serta tergolong dosa besar.
Demikian khutbah Jumat ini, perihal larangan menunda-nunda bayar utang. Semoga menjadi khutbah yang membawa berkah dan manfaat bagi kita semua. Amin ya rabbal alamin.
ŲØŁŲ§Ų±ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁ ŁŁŲ°ŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ
Ł Ų§ŁŁŁŁŲ±ŁŁŁŁ
ŁŲ ŁŁŁŁŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁŁŲ§ŁŁŁ
Ł ŲØŁŁ
ŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁ Ł
ŁŁŁ Ų§ŁŲµŁŁŁŁŲ§Ų©Ł ŁŁŲ§ŁŲµŁŁŲÆŁŁŁŲ©Ł ŁŁŲŖŁŁŁŲ§ŁŁŲ©Ł Ų§ŁŁŁŁŲ±ŁŲ§ŁŁŁ ŁŁŲ¬ŁŁ
ŁŁŁŲ¹Ł Ų§ŁŲ·ŁŁŲ§Ų¹ŁŲ§ŲŖŁŲ ŁŁŲŖŁŁŁŲØŁŁŁŁ Ł
ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁ
ŁŁŁŁŁŁ
Ł Ų¬ŁŁ
ŁŁŁŲ¹Ł Ų£ŁŲ¹ŁŁ
ŁŲ§ŁŁŁŁŲ§ Ų„ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲŁŁŁŁŁŁ
Ł Ų§ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁ
ŁŲ Ų£ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ°ŁŲ§ ŁŁŲ£ŁŲ³ŁŲŖŁŲŗŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁ
ŁŲ ŁŁŲ§Ų³ŁŲŖŁŲŗŁŁŁŲ±ŁŁŁŁŁŲ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲŗŁŁŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŲ±ŁŁŲŁŁŁŁ
Ł
Khutbah II
Ų§ŁŁŁŲŁŁ
ŁŲÆŁ ŁŁŁŁ ŲŁŁ
ŁŲÆŁŲ§ ŁŁŁ
ŁŲ§ Ų£ŁŁ
ŁŲ±Ł. Ų£ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŁŁ ŁŁŲ§Ų§ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ§ Ų“ŁŲ±ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ Ų§ŁŁŁŁŁ ŁŁŁ
Ł ŁŁŲ²ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ Ų“ŁŁŁŲ”Ł ŁŁŁŁŁŁŁŁŲ§. ŁŁŲ£ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŁŁŁ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁŲ§ Ų¹ŁŲØŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲŁŲØŁŁŁŲØŁŁŁ ŁŁŲ®ŁŁŁŁŁŁŁŁŁŲ Ų£ŁŁŁŲ±ŁŁ
Ł Ų§ŁŁŲ£ŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲ£ŁŲ®ŁŲ±ŁŁŁŁŁŲ Ų§ŁŁŁŁ
ŁŲØŁŲ¹ŁŁŁŲ«Ł Ų±ŁŲŁŁ
ŁŲ©Ł ŁŁŁŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ. Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ
ŁŁ ŲµŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
Ł Ų¹ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŲµŁŲŁŲ§ŲØŁŁŁ ŁŁŁ
ŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŁŁŁ
Ł Ł
ŁŁŁ Ų§ŁŲŖŁŁŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁŁŁŁŲ ŲµŁŁŁŲ§Ų©Ł ŲÆŁŲ§Ų¦ŁŁ
ŁŲ©Ł ŲØŁŲÆŁŁŁŲ§Ł
Ł Ų§ŁŲ³ŁŁŁ
ŁŁŁŲ§ŲŖŁ ŁŁŲ§ŁŁŲ£ŁŲ±ŁŲ¶ŁŁŁŁŁ
Ų£ŁŁ
ŁŁŲ§ ŲØŁŲ¹ŁŲÆŁ: ŁŁŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŲŁŲ§Ų¶ŁŲ±ŁŁŁŁŁ Ų§ŲŖŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŲŁŁŁŁ ŲŖŁŁŁŲ§ŲŖŁŁŁ ŁŁŲ°ŁŲ±ŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŁŁŲ§ŲŁŲ“Ł Ł
ŁŲ§ ŲøŁŁŁŲ±Ł Ł
ŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁ
ŁŲ§ ŲØŁŲ·ŁŁŁ. ŁŁŲŁŲ§ŁŁŲøŁŁŁŲ§ Ų¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŲ·ŁŁŲ§Ų¹ŁŲ©Ł ŁŁŲŁŲ¶ŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŲ¬ŁŁ
ŁŲ¹ŁŲ©Ł ŁŁŲ§ŁŁŲ¬ŁŁ
ŁŲ§Ų¹ŁŲ©Ł ŁŁŲ§ŁŲµŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ¬ŁŁ
ŁŁŁŲ¹Ł Ų§ŁŁŁ
ŁŲ£ŁŁ
ŁŁŁŲ±ŁŲ§ŲŖŁ ŁŁŲ§ŁŁŁŁŲ§Ų¬ŁŲØŁŲ§ŲŖŁ. ŁŁŲ§Ų¹ŁŁŁŁ
ŁŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų£ŁŁ
ŁŲ±ŁŁŁŁ
Ł ŲØŁŲ£ŁŁ
ŁŲ±Ł ŲØŁŲÆŁŲ£Ł ŲØŁŁŁŁŁŲ³ŁŁŁ. ŁŁŲ«ŁŁŁŁ ŲØŁŁ
ŁŁŁŲ§Ų¦ŁŁŁŲ©Ł Ų§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŲØŁŁŲŁŲ©Ł ŲØŁŁŁŲÆŁŲ³ŁŁŁ. Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁ
ŁŁŲ§Ų¦ŁŁŁŲŖŁŁŁ ŁŁŲµŁŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁŁŁ ŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁ Ų¢Ł
ŁŁŁŁŲ§ ŲµŁŁŁŁŁŲ§ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
ŁŁŲ§ ŲŖŁŲ³ŁŁŁŁŁ
Ų§Ł
Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ
ŁŁ ŲµŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁ ŁŁŁ
ŁŲ§ ŲµŁŁŁŁŁŁŲŖŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ų§ŁŲØŁŲ±ŁŲ§ŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ų§ŁŲØŁŲ±ŁŲ§ŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲØŁŲ§Ų±ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁ ŁŁŁ
ŁŲ§ ŲØŁŲ§Ų±ŁŁŁŲŖŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ų§ŁŲØŁŲ±ŁŲ§ŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ų§ŁŲØŁŲ±ŁŲ§ŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁ Ų§ŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŲŁŁ
ŁŁŁŲÆŁ Ł
ŁŲ¬ŁŁŁŲÆŁ. Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ
ŁŁ Ų§ŲŗŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁŁŁ
ŁŲ³ŁŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŁŁŁ
ŁŲ§ŲŖŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ¤ŁŁ
ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ¤ŁŁ
ŁŁŁŲ§ŲŖŁ Ų§ŁŁŁŲ£ŁŲŁŁŁŲ§Ų”Ł Ł
ŁŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ§ŁŁŲ£ŁŁ
ŁŁŁŲ§ŲŖŁ. Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ
ŁŁ Ų§ŲÆŁŁŁŲ¹Ł Ų¹ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŲØŁŁŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŁŲŗŁŁŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŁŁŁŲØŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŁŁŁŲŁŲ“ŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŁŁŁŁŲ±Ł ŁŁŲ§ŁŁŲØŁŲŗŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŲ³ŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ®ŁŲŖŁŁŁŁŁŲ©Ł ŁŁŲ§ŁŲ“ŁŁŲÆŁŲ§Ų¦ŁŲÆŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲŁŁŁŲ Ł
ŁŲ§ ŲøŁŁŁŲ±Ł Ł
ŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁ
ŁŲ§ ŲØŁŲ·ŁŁŁŲ Ł
ŁŁŁ ŲØŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ ŁŁŲ°ŁŲ§ Ų®ŁŲ§ŲµŁŲ©Ł ŁŁŁ
ŁŁŁ ŲØŁŁŁŲÆŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŲ§Ł
ŁŲ©ŁŲ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ Ų“ŁŁŁŲ”Ł ŁŁŲÆŁŁŁŲ±Ł
Ų¹ŁŲØŁŲ§ŲÆŁ Ų§ŁŁŁŁŲ Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŁ
ŁŲ±Ł ŲØŁŲ§ŁŁŲ¹ŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲ§ŁŲŁŲ³ŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁŲŖŁŲ§Ų”Ł Ų°ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ±ŁŲØŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲŁŲ“ŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŁŁŁŁŲ±Ł ŁŁŲ§ŁŁŲØŁŲŗŁŁŁŲ ŁŁŲ¹ŁŲøŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁŁ
Ł ŲŖŁŲ°ŁŁŁŁŲ±ŁŁŁŁŁ. ŁŁŲ§Ų°ŁŁŁŲ±ŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲøŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ°ŁŁŁŲ±ŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŲ°ŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲØŁŲ±Ł
Sunnatullah, Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Durjan Kokop Bangkalan Jawa Timur
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua