Khutbah

Khutbah Jumat: Bertuturlah yang Baik atau Diam!

Jum, 22 Oktober 2021 | 00:45 WIB

Khutbah Jumat: Bertuturlah yang Baik atau Diam!

Khutbah Jumat: Bertuturlah yang Baik atau Diam! (Ilustrasi)

Naskah khutbah Jumat ini mengingatkan tentang urgensi seseorang menimbang masak-masak sebelum berbicara, bukan saja soal benar atau salah tapi juga maslahat atau mudarat bagi sekitar. Sungguh apa yang kita ucapkan akan dimintai pertanggungjawaban.

Ā 

Ā 

Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul "Khutbah Jumat: Bertuturlah yang Baik atau Diam!". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan dekstop). Semoga bermanfaat! (Redaksi)


Ā 

Khutbah I

Ā 

Ų§ŁŽŁ„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ Ł„ŁŁ„Ł‘Ł°Ł‡Ł Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ‹Ų§ ŁŠŁŁˆŁŽŲ§ŁŁŁŠ Ł†ŁŲ¹ŁŽŁ…ŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽŁŠŁŁƒŁŽŲ§ŁŁŲ¦Ł Ł…ŁŽŲ²ŁŁŠŁ’ŲÆŁŽŁ‡ŲŒ ŁŠŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł„ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŁ†Ł’ŲØŁŽŲŗŁŁŠŁ’ Ł„ŁŲ¬ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł„Ł ŁˆŁŽŲ¬Ł’Ł‡ŁŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŽŲ±ŁŁŠŁ’Ł…Ł ŁˆŁŽŁ„ŁŲ¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…Ł Ų³ŁŁ„Ł’Ų·ŁŽŲ§Ł†ŁŁƒŁŽ. Ų³ŁŲØŁ’Ų­ŁŽŲ§Ł†ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ł„ŁŽŲ§ Ų£ŁŲ­Ł’ŲµŁŁŠ Ų«ŁŽŁ†ŁŽŲ§Ų”Ł‹ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’ŁƒŁŽ Ų£ŁŽŁ†Ł’ŲŖŁŽ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ Ų£ŁŽŲ«Ł’Ł†ŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ł†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁƒŁŽ. ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł’ Ł„ŁŽŲ§ Ų„ŁŁ„Ł‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŽŲ§ Ų“ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲµŁŽŁŁŁŠŁ‘ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ®ŁŽŁ„ŁŁŠŁ’Ł„ŁŁ‡. Ų®ŁŽŁŠŁ’Ų±ŁŽ Ł†ŁŽŲØŁŁŠŁ‘Ł Ų£ŁŽŲ±Ł’Ų³ŁŽŁ„ŁŽŁ‡Ł. Ų£ŁŽŲ±Ł’Ų³ŁŽŁ„ŁŽŁ‡Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ€Ł…Ł ŁƒŁŁ„Ł‘ŁŁ‡Ł ŲØŁŽŲ“ŁŁŠŁ’Ų±Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ų±Ł‹Ų§. Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„Ł‘Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų±ŁŁƒŁ’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų¢Ł„Ł Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŲµŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų©Ł‹ ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł…Ł‹Ų§ ŲÆŁŽŲ§Ų¦ŁŁ…ŁŽŁŠŁ’Ł†Ł Ł…ŁŲŖŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų²ŁŁ…ŁŽŁŠŁ’Ł†Ł Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…Ł Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁŠŁ’Ł†. Ų£ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁ ŁŁŽŲ„Ł†ŁŁ‘ŁŠ Ų£ŁŁˆŁ’ŲµŁŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁŠ ŲØŁŲŖŁŽŁ‚Ł’ŁˆŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŽŲ§Ų¦ŁŁ„Ł ŁŁŁŠ ŁƒŁŲŖŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŲ±Ł’Ų¢Ł†Ł: Ų±ŁŽŲØŁ‘Ł Ł‡ŁŽŲØŁ’ Ł„ŁŁŠ Ų­ŁŁƒŁ’Ł…Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ„Ł’Ų­ŁŁ‚Ł’Ł†ŁŁŠ ŲØŁŲ§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŲ§Ł„ŁŲ­ŁŁŠŁ†ŁŽŲŒ ŁˆŁŽŲ§Ų¬Ł’Ų¹ŁŽŁ„Ł’ Ł„ŁŁŠ Ł„ŁŲ³ŁŽŲ§Ł†ŁŽ ŲµŁŲÆŁ’Ł‚Ł ŁŁŁŠ Ų§Ł„Ł’Ų¢Ų®ŁŲ±ŁŁŠŁ†ŁŽ

Ā 

Maā€™asyiral muslimin rahimakumullah.

Pada kesempatan mulia ini, khatib mengajak jamaah sekalian untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt dengan sebenar-benarnya takwa; dengan menjauhi larangan Allah sejauh-jauhnya dan menjalankan perintah-Nya semampunya. Dengan demikian kita dapat berproses menjadi sebaik-baiknya hamba Allah sebagaimana firman Allah swt dalam Al-Qurā€™an surat al-Hujurat ayat 13:

Ā 

Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§ŁŽŁƒŁ’Ų±ŁŽŁ…ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ Ų¹ŁŁ†Ł’ŲÆŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡Ł Ų§ŁŽŲŖŁ’Ł‚Ł°Ł‰ŁƒŁŁ…Ł’

Ā 

Artinya: Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.

Ā 

Maā€™asyiral muslimin rahimakumullah.

Sesungguhnya umat Islam adalah rahmat bagi seluruh alam. Islam mengajarkan kasih sayang kepada sesama makhluk ciptaan Tuhan, baik manusia, hewan, hingga tumbuh-tumbuhan dan lingkungan. Di antara bentuk kasih sayang yang terkandung dalam ajaran Islam adalah berkata-kata yang baik.

Ā 

Perkataan dan ucapan yang baik merupakan perbuatan terpuji yang mendatangkan kebaikan dan dapat meninggikan derajat, baik di sisi Allah maupun di tengah-tengah manusia.

Ā 

Allah swt memerintahkan kita untuk mengucapkan perkataan yang baik. Dalam Surat al-Baqarah ayat 83 Allah berfirman:

Ā 

Ł‚ŁŁˆŁ„ŁŁˆŲ§ Ł„ŁŁ„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³Ł Ų­ŁŲ³Ł’Ł†Ł‹Ų§

Ā 

Artinya: ā€œUcapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia.ā€

Ā 

Allah swt juga menjanjikan surga kepada orang-orang beriman dan mengerjakan amal saleh, yaitu surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Di dalam surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, pakaian mereka di sana adalah sutera. Di ayat selanjutnya karakter mereka ditegaskan, yaitu orang-orang yang di dunia diberi petunjuk untuk mengucapkan ucapan-ucapan yang baik. Allah taā€™ala berfirman:

Ā 

ŁˆŁŽŁ‡ŁŲÆŁŁˆŲ§ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ų·Ł‘ŁŽŁŠŁ‘ŁŲØŁ Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŽŁˆŁ’Ł„Ł ŁˆŁŽŁ‡ŁŲÆŁŁˆŲ§ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰Ł° ŲµŁŲ±ŁŽŲ§Ų·Ł Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…ŁŁŠŲÆŁ

Ā 

Artinya: ā€œDan mereka diberi petunjuk kepada ucapan-ucapan yang baik dan ditunjuki (pula) kepada jalan (Allah) yang terpujiā€ (QS al-Hajj: 24).

Ā 

Di ayat lain Allah menegaskan agar orang-orang beriman untuk berkata-kata yang baik, baik kepada sesama muslim maupun non-muslim. Allah berfirman dalam surat Al-Isra' ayat 53:

Ā 

ŁˆŁŽŁ‚ŁŁ„Ł’ Ł„ŁŲ¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŁŠ ŁŠŁŽŁ‚ŁŁˆŁ„ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲŖŁŁŠ Ł‡ŁŁŠŁŽ Ų£ŁŽŲ­Ł’Ų³ŁŽŁ†ŁŪš Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŁŠŁ’Ų·ŁŽŲ§Ł†ŁŽ ŁŠŁŽŁ†Ł’Ų²ŁŽŲŗŁ ŲØŁŽŁŠŁ’Ł†ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’Ūš Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŁŠŁ’Ų·ŁŽŲ§Ł†ŁŽ ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ł„ŁŁ„Ł’Ų„ŁŁ†Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł Ų¹ŁŽŲÆŁŁˆŁ‘Ł‹Ų§ Ł…ŁŲØŁŁŠŁ†Ł‹Ų§

Ā 

Artinya: Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.

Ā 

Ayat-ayat yang telah dibacakan tadi merupakan pengingat bagi kita supaya senantiasa menjaga ucapan kita. Tidaklah yang keluar dari mulut kita melainkan kebaikan, minimal, jika kita tidak bisa mengucapkan kebaikan, maka lebih baik diam. Jangan sampai ucapan yang keluar dari lisan kita malah menyakiti hati orang lain. Ingatlah pesan Nabi shallallahu ā€˜alaihi wa sallam untuk kita semua:

Ā 

Ł…ŁŽŁ†Ł’ ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽ ŁŠŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†Ł ŲØŁŲ§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…Ł Ų§Ł„Ł’Ų¢Ų®ŁŲ±Ł ŁŁŽŁ„Ł’ŁŠŁŽŁ‚ŁŁ„Ł’ Ų®ŁŽŁŠŁ’Ų±Ł‹Ų§ Ų£ŁŽŁˆŁ’ Ł„ŁŁŠŁŽŲµŁ’Ł…ŁŲŖŁ’

Ā 

Artinya: ā€œSiapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia mengucapkan perkataan yang baik atau diam.ā€ (Hadis riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim)

Ā 

Jangan sampai perkataan kita yang tidak baik kepada orang lain membuat kekacauan di tengah-tengah masyarakat dan merusak hubungan harmonis yang telah tumbuh dan terpelihara di dalamnya. Berkata-kata apa saja boleh, asalkan jangan berlebihan sehingga nantinya ucapan kita tidak dapat disaring dan perkataan buruk pun mengarah kepada orang lain, akhirnya hal itu menimbulkan kerusakan dan penyakit hati, baik bagi orang yang berbicara maupun mendengarnya.

Ā 

Tentunya, ucapan yang tidak baik merupakan akhlak yang tercela dan dapat menimbulkan kebencian di tengah-tengah manusia. Imam al-Luā€™lui mengatakan dalam syair Adabut Thalab:

Ā 

ŁˆŁŽŁŁŁŠ ŁƒŁŽŲ«ŁŁŠŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŽŁˆŁ’Ł„Ł ŲØŁŽŲ¹Ł’Ų¶Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŁ‚Ł’ŲŖŁ

Ā 

Artinya: ā€œDalam banyaknya bicara dapat menimbulkan sebagian kebencian.ā€

Ā 

Maā€™asyiral muslimin rahimakumullah,

Imam al-Nawawi berkata:

Ā 

ŁŠŁŽŁ†Ł’ŲØŁŽŲŗŁŁŠ Ł„ŁŁ…ŁŽŁ†Ł’ Ų£ŁŽŲ±ŁŽŲ§ŲÆŁŽ Ų£ŁŽŁ† ŁŠŁŽŁ†Ł’Ų·ŁŁ‚ŁŽ Ų£ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁŽŲŖŁŽŲÆŁŽŲØŁ‘ŁŽŲ±ŁŽ Ł…ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł„Ł Ł‚ŁŽŲØŁ’Ł„ŁŽ Ų£ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁŽŁ†Ł’Ų·ŁŁ‚ŁŽŲŒ ŁŁŽŲ„ŁŁ†Ł’ ŲøŁŽŁ‡ŁŽŲ±ŁŽŲŖŁ’ ŁŁŁŠŁ’Ł‡Ł Ł…ŁŽŲµŁ’Ł„ŁŽŲ­ŁŽŲ©ŁŒ ŲŖŁŽŁƒŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽŲŒ ŁˆŁŽŲ„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁ…Ł’Ų³ŁŽŁƒŁŽ

Ā 

Artinya, ā€œHendaknya bagi siapa pun yang ingin berbicara, ia pikir-pikir terlebih dahulu, apabila ucapannya mengandung maslahat, maka silakan, apabila tidak, maka lebih baik diam.ā€

Ā 

Nabi shallallahu ā€˜alaihi wa sallam adalah sosok yang sangat peduli kepada umatnya, beliau tidak mau dan sedih jika umatnya masuk neraka, oleh karena itu Rasulullah shallallahu ā€˜alaihi wa sallam mengajarkan kiat-kiat supaya umatnya terbebas dari api neraka. Disebutkan dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim:

Ā 

Ų§ŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų±ŁŽ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁˆŁ’ ŲØŁŲ“ŁŁ‚Ł‘Ł ŲŖŁŽŁ…Ł’Ų±ŁŽŲ©ŁŲŒ ŁŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ Ł„ŁŽŁ…Ł’ ŁŠŁŽŲ¬ŁŲÆŁ’ ŁŁŽŲØŁŁƒŁŽŁ„ŁŁ…ŁŽŲ©Ł Ų·ŁŽŁŠŁ‘ŁŲØŁŽŲ©Ł

Ā 

Artinya: ā€œJauhilah neraka meski dengan [bersedekah] sepotong kurma, jika tidak melakukannya, maka hendaklah (bersedekah) dengan tutur kata yang baik.ā€

Ā 

Jamaah sekalian yang dirahmati Allah,

Semoga kita dapat menjadi pribadi yang baik dalam berperilaku maupun bertutur kata, semoga kita digolongkan sebagai orang yang beriman, dan orang yang beriman itu bukanlah mereka yang suka mencaci maupun melaknat, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ā€˜alaihi wa sallam:

Ā 

Ł„ŁŽŁŠŁ’Ų³ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†Ł ŲØŁŲ§Ł„Ų·Ł‘ŁŽŲ¹Ł‘ŁŽŲ§Ł†Ł ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŲ¹Ł‘ŁŽŲ§Ł†Ł

Ā 

ā€œOrang yang beriman bukanlah orang yang suka mencela dan mengutuk.ā€

Ā 

ŲØŁŽŲ§Ų±ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ł„ŁŁŠ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŁŁŁŠ Ų§Ł’Ł„Ł‚ŁŲ±Ł’Ų¢Ł†Ł Ų§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…Ł ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁŽŲ¹ŁŽŁ†ŁŁŠ ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁŽŁ‘Ų§ŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŁ…ŁŽŲ§ ŁŁŁŠŁ’Ł‡Ł Ł…ŁŁ†Ł’ Ų¢ŁŠŁŽŲ©Ł ŁˆŁŽŲ°ŁŁƒŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁƒŁŁŠŁ’Ł…Ł. Ų£ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł„Ł Ł‚ŁŽŁˆŁ’Ł„ŁŁŠ Ł‡ŁŽŲ°ŁŽŲ§ ŁŁŽŲ£Ų³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų§Ł„Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ Ų„ŁŁ†ŁŽŁ‘Ł‡Ł Ł‡ŁŁˆŁŽ Ų§Ł„ŲŗŁŽŁŁŁˆŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ų±ŁŽŁ‘Ų­ŁŁŠŁ’Ł…

Ā 

Khutbah II

Ā 

Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ Ł„ŁŁ„Ł‘Ł°Ł‡Ł ŁˆŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ Ł„ŁŁ„Ł‘Ł°Ł‡ŁĀ  Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ Ł„ŁŁ„ŁŽŁ‘Ł‡Ł. Ų£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£Ł†Ł’ Ł„Ų¢ Ų„Ł„ŁŽŁ‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŽŲ§ Ų“ŁŽŲ±ŁŁŠŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£Ł†ŁŽŁ‘ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…ŁŽŁ‘ŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’ Ł„ŁŽŲ§ Ł†ŁŽŲØŁŁŠŁ‘ ŲØŲ¹ŲÆŁŽŁ‡Ł. Ų§ŁŽŁ„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡ŁŁ…ŁŽŁ‘ ŲµŁŽŁ„ŁŁ‘ ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„ŁŁ‘Ł…Ł’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ł†ŁŽŲØŁŁŠŁŁ‘Ł†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…ŁŽŁ‘ŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų£ŁŽŁ„ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ ŲŖŁŽŲØŁŲ¹ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ„ŁŲ­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…Ł Ų§Ł„Ł‚ŁŁŠŁŽŲ§Ł…ŁŽŲ©Ł
Ā 

Ų£ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁĀ  ŁŁŽŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³Ł Ų£ŁŁˆŁ’ŲµŁŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁŠŁ’ ŲØŁŲŖŁŽŁ‚Ł’ŁˆŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁŁŽŁ‚ŁŽŲÆŁ’ ŁŁŽŲ§Ų²ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŲŖŁŽŲ¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ‰: Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų¦ŁŁƒŁŽŲŖŁŽŁ‡Ł ŁŠŁŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲØŁŁŠŁ‘ŁŲŒ ŁŠŁ°Ų£ŁŽ ŁŠŁ‘ŁŁ‡Ų§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų¢Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŁ’Ų§ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŁ’Ų§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ų§ ŲŖŁŽŲ³Ł’Ł„ŁŁŠŁ’Ł…Ł‹Ų§. Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…ŁŽŁ‘ ŲµŁŽŁ„ŁŁ‘ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…ŁŽŁ‘ŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų£ŁŽŁ„Ł Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…ŁŽŁ‘ŲÆŁ. Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų§ŲŗŁ’ŁŁŲ±Ł’ Ł„ŁŁ„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŽŲ§ŲŖŁŲŒ Ų§ŁŽŁ„Ł’Ų£ŁŽŲ­Ł’ŁŠŲ§Ų”Ł Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ų§ŁŽŁ…Ł’ŁˆŁŽŲ§ŲŖŁ. Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…ŁŽŁ‘ Ų§ŲÆŁ’ŁŁŽŲ¹Ł’ Ų¹ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł’Ł„ŲØŁŽŁ„Ų§ŁŽŲ”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŲ§Ł„Ł‚ŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų²Ł‘ŁŽŁ„Ų§ŁŽŲ²ŁŁ„ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ­ŁŽŁ†ŁŽ ŁˆŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ų”ŁŽ Ų§Ł’Ł„ŁŁŲŖŁŽŁ†Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ­ŁŽŁ†ŁŽ Ł…ŁŽŲ§ ŲøŁŽŁ‡ŁŽŲ±ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ·ŁŽŁ†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ†Ł’ ŲØŁŽŁ„ŁŽŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų„ŁŁ†Ł’ŲÆŁŁˆŁ†ŁŁŠŁ’Ų³ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§ Ų®Ų¢ŲµŁ‘ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŲ³ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ±Ł Ų§Ł’Ł„ŲØŁŁ„Ł’ŲÆŁŽŲ§Ł†Ł Ų§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų¹Ų§Ł…Ł‘ŁŽŲ©Ł‹ ŁŠŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ
Ā 

Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų£ŁŽŲ±ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ‚Ł‘ŁŽ Ų­ŁŽŁ‚Ł‘Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŲ§Ų±Ł’Ų²ŁŁ‚Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ų§ŲŖŁ‘ŁŲØŁŽŲ§Ų¹ŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ±ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’ŲØŁŽŲ§Ų·ŁŁ„ŁŽ ŲØŁŽŲ§Ų·ŁŁ„Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŲ§Ų±Ł’Ų²ŁŁ‚Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ų§Ų¬Ł’ŲŖŁŁ†ŁŽŲ§ŲØŁŽŁ‡Ł. Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ų¢ŲŖŁŁ†ŁŽŲ§ ŁŁŁ‰ Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁ†Ł’ŁŠŁŽŲ§ Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŁŁŁ‰ Ų§Ł’Ł„Ų¢Ų®ŁŲ±ŁŽŲ©Ł Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŁ‚ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŲ°ŁŽŲ§ŲØŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų±Ł. ŁˆŁŽŲ§ŁŽŁ„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ Ł„ŁŁ„Ł‘Ł°Ł‡Ł Ų±ŁŽŲØŁ‘Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹Ł°Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ

Ā 

Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŲŒ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁŠŁŽŲ£Ł’Ł…ŁŲ±Ł ŲØŁŲ§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲÆŁ’Ł„Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ų„ŁŲ­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁ’ŲŖŲ§Ų”Ł Ų°ŁŁŠ Ų§Ł’Ł„Ł‚ŁŲ±Ł’ŲØŁ‰ŁŽ ŁˆŁŽŁŠŁŽŁ†Ł’Ł‡ŁŽŁ‰ Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł’Ł„ŁŁŽŲ­Ł’Ų“Ų§Ų”Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŽŲ±Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„ŲØŁŽŲŗŁ’ŁŠŁ ŁŠŁŽŲ¹ŁŲøŁŁƒŁŁ…Ł’ Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲ°ŁŽŁƒŁ‘ŁŽŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽŲŒ ŁˆŁŽŲ§Ų°Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁŠŁŽŲ°Ł’ŁƒŁŲ±Ł’ŁƒŁŁ…Ł’ŲŒ ŁˆŁŽŲ§Ų“Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„Ł‰ŁŽ Ł†ŁŲ¹ŁŽŁ…ŁŁ‡Ł ŁŠŁŽŲ²ŁŲÆŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ŲŒ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ°ŁŁƒŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł’

Ā 

Amien Nurhakim, Alumnus UIN Jakarta dan Pesantren Luhur Ilmu Hadis Darus-Sunnah, Ciputat.


BacaĀ naskahĀ khutbahĀ JumatĀ lainnya:


Konten ini hasil kerja sama NU Online dan Biro Humas, Data, dan Informasi Kementerian Agama RI


Ā 

Ā