Khutbah

Khutbah Jumat: Bahaya Politik Uang dalam Pilkada

NU Online  Ā·  Rabu, 6 November 2024 | 07:00 WIB

Khutbah Jumat: Bahaya Politik Uang dalam Pilkada

Khutbah Jumat tentang bahaya politik uang dalam Pilkada (NU Online)

Ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) menjadi momentum untuk memilih pemimpin terbaik daerah yang berkomitmen menyejahterakan warga. Namun di balik itu ada ancaman yang menjadikan cita-cita tersebut sirna, yakni money politic atau politik uang. Dengan cara tersebut, masa depan suatu daerah ā€˜digadaikan’ sehingga pemimpin tidak dipilih berdasarkan kompetensinya namun berdasarkan ā€˜isi tas’nya.
Ā 

Naskah khutbah Jumat berikut ini berjudul " Khutbah Jumat: Bahaya Politik Uang dalam Pilkada". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!
Ā 

 

Khutbah I
Ā 

Ų§ŁŽŁ„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ ِللهِ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁ‰ Ų£ŁŽŲ±Ł’Ų³ŁŽŁ„ŁŽ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŽŁ‡Ł ŲØŁŲ§Ł„Ł’Ł‡ŁŲÆŁŽŁ‰ ŁˆŁŽŲÆŁŁŠŁ’Ł†Ł Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ‚Ł‘Ł Ł„ŁŁŠŁŲøŁ’Ł‡ŁŲ±ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁŠŁ’Ł†Ł ŁƒŁŁ„Ł‘ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁˆŁ’ ŁƒŁŽŲ±ŁŁ‡ŁŽ Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŽŲ§ŁŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽŲŒ Ų£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų§ŁŽŁ†Ł’ Ł„ŁŽŲ§ Ų„ŁŁ„Ł°Ł‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡ŁŲŒ Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„Ł‘Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų±ŁŁƒŁ’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِهِ ŁˆŁŽŲµŁŽŲ­Ł’ŲØŁŁ‡Ł ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŽ ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…Ł’ŲŖŁŽ ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų±ŁŽŁƒŁ’ŲŖŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų„ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų„ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽŲŒ Ų£ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁ
Ā 

ŁŁŽŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³ŁŲŒ Ų§ŁŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ų§ Ų±ŁŽŲØŁŽŁ‘ŁƒŁŁ…Ł’ Ł…ŁŽŲ§ Ų§Ų³Ł’ŲŖŁŽŲ·ŁŽŲ¹Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ŲŒ ŁŁŽŲ„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų®ŁŽŁŠŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ų²Ł‘ŁŽŲ§ŲÆŁŲŒ ŁˆŁŽŲ§ŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł‡Ł Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŁŁ’Ł„ŁŲ­ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽŲŒ ŁŁŽŲ§ŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŽ Ł…ŁŽŲ§ Ų§Ų³Ł’ŲŖŁŽŲ·ŁŽŲ¹Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ§Ų³Ł’Ł…ŁŽŲ¹ŁŁˆŲ§ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ·ŁŁŠŲ¹ŁŁˆŲ§ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ†Ł’ŁŁŁ‚ŁŁˆŲ§ Ų®ŁŽŁŠŁ’Ų±Ł‹Ų§ Ł„Ł‘ŁŲ£ŁŽŁ†ŁŁŲ³ŁŁƒŁŁ…Ł’ Ū— ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ† ŁŠŁŁˆŁ’Ł‚ŁŽ Ų“ŁŲ­Ł‘ŁŽ Ł†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁ‡Ł ŁŁŽŲ£ŁŁˆŁ„ŁŽŁ°Ų¦ŁŁƒŁŽ Ł‡ŁŁ…Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŁŁ’Ł„ŁŲ­ŁŁˆŁ†
Ā 

Hadirin Jamaah Jumat yang dimuliakan AllahĀ 

Mengawali khutbah ini, khatib mengajak kepada seluruh jamaah untuk meningkatkan dan menguatkan takwa kepada Allah swt. Wujud nyata dari kuatnya ketakwaan ini bisa dilihat dari komitmen kita dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Ā 

Jika kita merasa tak berdosa saat meninggalkan perintah Allah dan menggampangkan larangan-larangan-Nya, maka ketakwaan kita patut dipertanyakan. Jika kita takwa dalam keadaan ramai saja, namun di saat sepi dengan mudah melakukan maksiat, maka ketakwaan kita tidak tertancap kuat dalam diri kita.
Ā 

​​​​Rasulullah saw bersabda:
Ā 

Ų§ŲŖŁ‘ŁŽŁ‚Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų­ŁŽŁŠŁ’Ų«ŁŁ…ŁŽŲ§ ŁƒŁŁ†Ł’ŲŖŁŽŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲŖŁ’ŲØŁŲ¹Ł Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁŠŁ‘ŁŲ¦ŁŽŲ©ŁŽ Ų§Ł„Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ©ŁŽ ŲŖŁŽŁ…Ł’Ų­ŁŁ‡ŁŽŲ§ŲŒ ŁˆŁŽŲ®ŁŽŲ§Ł„ŁŁ‚Ł Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³ŁŽ ŲØŁŲ®ŁŁ„ŁŁ‚Ł Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†Ł
Ā 

Artinya, ā€œBertakawalah kepada Allah di mana saja kamu berada. Ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya hal itu dapat menghapusnya. Bergaullah dengan sesama manusia dengan akhlak yang baik.ā€ (HR Ā At-Tirmidzi).
Ā 

Hadirin Jamaah Jumat yang dimuliakan AllahĀ 

Saat ini kita berada dalam suasana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) untuk memilih pemimpin daerah, gubernur, bupati, ataupun walikota secara serentak di Indonesia. PilkadaĀ dilaksanakan untuk memilih pemimpin terbaik melalui sistem demokrasi yang berlaku di negara kita. Setiap warga negara Indonesia yang memenuhi kriteria memiliki hak suara untuk memilih kepala daerah, yang nantiĀ akan memimpinnya dan menjadi orang nomor satu di daerahnya.
Ā 

Memilih pemimpin bukanlah hal yang mudah. Walau terlihat gampang dengan hanya mencoblos kertas suara dan memasukkannya ke kotak yang disediakan panitia, namun pilihan kita akan menentukan nasib daerah untuk lima tahun ke depan.
Ā 

Jika pilihan kita tepat, maka daerah kita bisa menjadi makmur. Namun jika kita salah pilih, maka siap-siap daerah kita akan stagnan atau malah mengalami kemunduran. Seharusnya kita memberikan suara kita kepada orang yang tepat.
Ā 

Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 58:
Ā 

Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŽ ŁŠŁŽŲ£Ł’Ł…ŁŲ±ŁŁƒŁŁ…Ł’ Ų§ŁŽŁ†Ł’ ŲŖŁŲ¤ŁŽŲÆŁ‘ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų§ŁŽŁ…Ł°Ł†Ł°ŲŖŁ اِلٰٓى Ų§ŁŽŁ‡Ł’Ł„ŁŁ‡ŁŽŲ§Ū™ ŁˆŁŽŲ§ŁŲ°ŁŽŲ§ Ų­ŁŽŁƒŁŽŁ…Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ ŲØŁŽŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³Ł Ų§ŁŽŁ†Ł’ ŲŖŁŽŲ­Ł’ŁƒŁŁ…ŁŁˆŁ’Ų§ ŲØŁŲ§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲÆŁ’Ł„Ł Ū— Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŽ Ł†ŁŲ¹ŁŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŲ¹ŁŲøŁŁƒŁŁ…Ł’ بِهٖ Ū— Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŽ ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ų³ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ų¹Ł‹Ų§Ū¢ ŲØŁŽŲµŁŁŠŁ’Ų±Ł‹Ų§Ā 
Ā 

Artinya, ā€œSesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada pemiliknya. Apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu tetapkan secara adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang paling baik kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat."
Ā 

Namun, hadirin Jamaah Jumat yang dimuliakan AllahĀ 

Banyak hal yang mempengaruhi seseorang dalam menentukan siapa calon yang akan dipilih. Bisa jadi karena faktor kedekatan, faktor visi dan misi yang disampaikan para calon, ataupun faktor lainnya. Namun ada faktor yang harus kita hindari dalam memilih calon kepala daerah yakni karena faktor uang atau yang sering disebut money politicĀ atau politik uang.
Ā 

Politik uang dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) merupakan praktik yang memiliki dampak negatif serius terhadap kualitas demokrasi, pemerintahan, dan masyarakat secara keseluruhan. Politik uang membuat proses pemilihan menjadi tidak adil dan tidak mencerminkan kehendak sebenarnya dari masyarakat.
Ā 

Keputusan memilih bukan berdasarkan kualitas dan kapabilitas calon, melainkan karena pemberian uang atau barang. Hal ini mengurangi integritas Pilkada sebagai proses demokrasi.
Ā 

Politik uang juga berpotensi menghasilkan pemimpin yang tidak kompeten. Calon yang menang bisa saja bukan yang terbaik, tetapi hanya yang mampu "membeli" suara terbanyak. Ini akan berdampak buruk pada kualitas kebijakan dan layanan publik yang mereka hasilkan nantinya. Rasulullah saw bersabda:
Ā 

ŁŁŽŲ„ŁŲ°ŁŽŲ§ Ų¶ŁŁŠŁ‘ŁŲ¹ŁŽŲŖŁ’ Ų§Ł„Ł’Ų£ŁŽŁ…ŁŽŲ§Ł†ŁŽŲ©Ł ŁŁŽŲ§Ł†Ł’ŲŖŁŽŲøŁŲ±Ł’ Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŲ§Ų¹ŁŽŲ©ŁŽ. Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ: ŁƒŁŽŁŠŁ’ŁŁŽ Ų„ŁŲ¶ŁŽŲ§Ų¹ŁŽŲŖŁŁ‡ŁŽŲ§ŲŸ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ: Ų„ŁŲ°ŁŽŲ§ ŁˆŁŲ³Ł‘ŁŲÆŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų£ŁŽŁ…Ł’Ų±Ł Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ ŲŗŁŽŁŠŁ’Ų±Ł Ų£ŁŽŁ‡Ł’Ł„ŁŁ‡ŁŲŒ ŁŁŽŲ§Ł†Ł’ŲŖŁŽŲøŁŲ±Ł’ Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŲ§Ų¹ŁŽŲ©ŁŽ
Ā 

Artinya, ā€œApabila amanah sudah hilang, maka tunggulah terjadinya kiamatā€. Orang itu (Arab Badui) bertanya, ā€œBagaimana hilangnya amanat itu?ā€ Nabi saw menjawab, ā€œApabila suatu urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah terjadinya kiamat.ā€ (HR Al-Bukhari).
Ā 

Kita perlu sadar, calon yang mengeluarkan biaya besar untuk membeli suara mungkin akan tergoda untuk mengembalikan biaya tersebut dengan melakukan korupsi atau penyalahgunaan anggaran saat menjabat. Ini merusak tata kelola pemerintahan dan membebani keuangan negara atau daerah.
Ā 

Dengan politik uang, masyarakat akan kehilangan kesadaran pentingnya partisipasi politik yang sehat. Masyarakat akan cenderung bersikap apatis dan pragmatis, memilih hanya demi keuntungan jangka pendek, bukan demi pembangunan yang berkelanjutan.
Ā 

Hadirin Jamaah Jumat yang dimuliakan AllahĀ 

Bahaya politik uang ini, Rasulullah sawĀ diriwayatkan melaknat orang yang menerima sesuatu untuk mengubah pilihan dan keputusannya:Ā 
Ā 

Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁ اللهِ بْنِ Ų¹ŁŁ…ŁŽŲ±ŁŽŁˆ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ: Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ†ŁŽ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ§Ų“ŁŁŠŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ±Ł’ŲŖŁŽŲ“ŁŁŠŁŽ
Ā 

Artinya, "Dari Abdullah bin Amr, ia berkata bahwa Rasulullah saw melaknat orang yang melakukan penyuapan dan yang menerima suap." Ā (HR Tirmidzi dan Abu Dawud).
Ā 

Pemerintah juga sudah mengingatkan sanksi untuk pelaku politik uang dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta walikota dan wakil walikota.
Ā 

Hal ini diatur di antaranya dalam Pasal 187A Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada yang menyebutkan, setiap orang yang dengan sengaja melakukan perbuatan melawan hukum menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya sebagai imbalan kepada warga negara Indonesia, baik secara langsung ataupun tidak langsung untuk mempengaruhi pemilih agar tidak menggunakan hak pilih, menggunakan hak pilih dengan cara tertentu sehingga suara menjadi tidak sah, memilih calon tertentu, atau tidak memilih calon tertentu maka akan mendapatkan pidana penjara paling singkat 36 bulan dan paling lama 72 bulan dan denda paling sedikit Rp200 juta dan paling banyak Rp1miliar.Ā 
Ā 

Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tahun 2000 juga sudah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa segala bentuk suap, termasuk politik uang hukumnya adalah haram. Ā Dalam fatwa yang dikeluarkan pada tanggal 28 Juli 2000, MUI merinci bahwa politik uang termasuk dalam kategori risywah, yaitu pemberian sesuatu kepada seseorang dengan maksud untuk mempengaruhi keputusan atau tindakannya.Ā 
Ā 

Hadirin Jamaah Jumat yang dimuliakan AllahĀ 

Demikianlah beberapa hal tentang politik uang dan bahanya bagi kita. Semoga kita senantiasa diberikan pentunjuk oleh Allah swt untuk dapat menggunakan hak suara kita dengan baik dan benar tanpa dinodai dengan politik uang. Semoga kita mendapatkan pemimpin yang benar-benar memiliki komitmen untuk membangun dan menyejahterakan kita semua. Amin.
Ā 

ŲØŁŽŲ§Ų±ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ł„ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ فِى Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŲ±Ł’Ų¢Ł†Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŲŒ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁŽŲ¹ŁŽŁ†ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§ŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŁ…ŁŽŲ§ ŁŁŁŠŁ’Ł‡Ł Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų¢ŁŠŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų°Ł‘ŁŁƒŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁƒŁŁŠŁ’Ł…ŁŲŒ ŁŁŽŲŖŁŽŁ‚ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ„ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ł…ŁŁ†ŁŁ‘ŁŠ ŁˆŁŽŁ…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŁ„ŁŽŲ§ŁˆŁŽŲŖŁŽŁ‡Ł Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł‡ŁŁˆŁŽ Ų§Ł„Ł’ŲŗŁŽŁŁŁˆŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ­ŁŁŠŁ’Ł…Ł
Ā 

 

Khutbah II
Ā 

Ų§ŁŽŁ„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ ِللهِ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’ Ų£ŁŽŁ†Ł’Ų²ŁŽŁ„ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŲŖŁŽŲ§ŲØŁŽ Ł„ŁŁŠŁŲ®Ł’Ų±ŁŲ¬ŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³ŁŽ Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„ŲøŁ‘ŁŁ„ŁŁ…ŁŽŲ§ŲŖŁ Ų§ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŁˆŁ’Ų±Ł Ų·ŁŁˆŁ’Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų£ŁŽŲ²Ł’Ł…ŁŁ†ŁŽŲ©Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁ‡ŁŁˆŁ’Ų±ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ§ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł’ Ł„ŁŽŲ§ Ų§ŁŁ„ŁŽŁ‡ŁŽ Ų§ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŽŲ§ Ų“ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡ŁĀ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł . Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„Ł‘Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų±ŁŁƒŁ’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِهِ ŁˆŁŽŲµŁŽŲ­Ł’ŲØŁŁ‡Ł.Ā Ų£ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁŲŒ ŁŁŽŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³ŁŲŒ Ų§ŁŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ų§ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁˆŁ’Ų§ Ł„ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ Ł‚ŁŽŁˆŁ’Ł„Ł‹Ų§ Ł„ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ†Ł‹Ų§ Ų³ŁŽŲÆŁŁŠŁ’ŲÆŁ‹Ų§ŲŒ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŽ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų¦ŁŁƒŁŽŲŖŁŽŁ‡Ł ŁŠŁŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŁ†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲØŁŁŠŁ‘ŁŪš ŁŠŁŽŲ§Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ†ŁŽ Ų¢Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŲ§ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŲ§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…ŁŁˆŲ§ ŲŖŁŽŲ³Ł’Ł„ŁŁŠŁ…Ł‹Ų§: Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„Ł‘Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų±ŁŁƒŁ’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِهِ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲŖŲ§ŁŽŲØŁŲ¹ŁŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲŖŁŽŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁŠŁ’ ŲŖŁŽŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ ŲŖŁŽŲØŁŲ¹ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł Ų§ŁŁ„ŁŽŁ‰ ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…Ł Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁŠŁ’Ł†Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ ِللهِ Ų±ŁŽŲØŁ‘Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ
Ā 

Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ اغْفِرْ Ł„ŁŲ£ŁŁ…Ł‘ŁŽŲ©Ł Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁŲŒ Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų§Ų±Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ Ų£ŁŁ…Ł‘ŁŽŲ©ŁŽ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁŲŒ Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų§Ų³Ł’ŲŖŁŲ±Ł’ Ų£ŁŁ…Ł‘ŁŽŲ©ŁŽ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų§Ų¬Ł’ŲØŁŲ±Ł’ Ų£ŁŁ…Ł‘ŁŽŲ©ŁŽ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁŲŒ Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų£ŁŽŲµŁ’Ł„ŁŲ­Ł’ Ų£ŁŁ…Ł‘ŁŽŲ©ŁŽ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų¹ŁŽŲ§ŁŁ Ų£ŁŁ…Ł‘ŁŽŲ©ŁŽ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų§Ų­Ł’ŁŁŽŲøŁ’ Ų£ŁŁ…Ł‘ŁŽŲ©ŁŽ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų§Ų±Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ Ų£ŁŁ…Ł‘ŁŽŲ©ŁŽ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ Ų±ŁŽŲ­Ł’Ł…ŁŽŲ©Ł‹ Ų¹ŁŽŲ§Ł…Ł‘ŁŽŲ©Ł‹ ŁŠŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ اغْفِرْ Ł„ŁŲ£ŁŁ…Ł‘ŁŽŲ©Ł Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ Ł…ŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±ŁŽŲ©Ł‹ Ų¹ŁŽŲ§Ł…Ł‘ŁŽŲ©Ł‹ ŁŠŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ. Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŁŁŽŲ±Ł‘ŁŲ¬Ł’ Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų£ŁŁ…Ł‘ŁŽŲ©Ł Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁŁŽŲ±ŁŽŲ¬Ł‹Ų§ Ų¹ŁŽŲ§Ų¬ŁŁ„Ł‹Ų§ ŁŠŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ
Ā 

ŁŁŽŁŠŁŽŲ§ Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŲŒ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŽ ŁŠŁŽŲ£Ł’Ł…ŁŲ±Ł ŲØŁŲ§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲÆŁ’Ł„ŁŪ™ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų„ŁŲ­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŲŖŁŽŲ§Ų”Ł ذِي Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŲ±Ł’ŲØŁŽŁ‰Ł° ŁˆŁŽŁŠŁŽŁ†Ł’Ł‡ŁŽŁ‰Ł° Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł„Ł’ŁŁŽŲ­Ł’Ų“ŁŽŲ§Ų”Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŁ†ŁƒŁŽŲ±Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŲØŁŽŲŗŁ’ŁŠŁŪš ŁŠŁŽŲ¹ŁŲøŁŁƒŁŁ…Ł’ Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲ°ŁŽŁƒŁ‘ŁŽŲ±ŁŁˆŁ†ŁŽŲŒ ŁŁŽŲ§Ų°Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŁ’Ų§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁŠŁŽŲ°Ł’ŁƒŁŲ±Ł’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ§Ų“Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ł†ŁŲ¹ŁŽŁ…ŁŁ‡Ł ŁŠŁŽŲ²ŁŲÆŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ§Ų³Ł’Ų£ŁŽŁ„ŁŁˆŁ’Ł‡Ł مِنْ ŁŁŽŲ¶Ł’Ł„ŁŁ‡Ł ŁŠŁŲ¹Ł’Ų·ŁŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ°ŁŁƒŁ’Ų±Ł اللهِ Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±ŁŲŒ Ų£ŁŽŁ‚ŁŁŠŁ’Ł…ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų©ŁŽ
Ā 


Ustadz HĀ Muhammad Faizin, Sekretaris PCNU Kabupaten Pringsewu, Lampung