Khutbah Idul Fitri: Raih Kesucian Diri di Hari yang Fitri
NU Online Ā· Sabtu, 24 Juni 2017 | 03:32 WIB
Muhammad Faizin
Kontributor
Ā
Khutbah I
Ā
Ā
Ų§ŁŁŁ Ų£ŁŲØŲ±Ų Ų§ŁŁŁ Ų£ŁŲØŲ±Ų Ų§ŁŁŁ Ų£ŁŲØŲ±Ų Ų§ŁŁŁ Ų£ŁŲØŲ±Ų Ų§ŁŁŁ Ų£ŁŲØŲ±Ų Ų§ŁŁŁ Ų£ŁŲØŲ±Ų Ų§ŁŁŁ Ų£ŁŲØŲ±Ų Ų§ŁŁŁ Ų£ŁŲØŲ±Ų Ų§ŁŁŁ Ų£ŁŲØŲ±
Ā Ų§ŁŲŁ ŲÆ ŁŁŁ Ų§ŁŲ°Ł Ų¹Ų§ŲÆ Ų¹ŁŁŁŲ§ ŁŁŲ¹Ł Ł ŁŁ ŁŁ ŁŁŲ³ ŁŁŁ ŲŲ§ŲŖ ŁŲ£Ų³ŲØŲŗ Ų¹ŁŁŁŲ§ ŲøŲ§ŁŲ±Ų© ŁŲØŲ§Ų·ŁŲ© ŁŁ Ų§ŁŲ¬ŁŁŲ§ŲŖ ŁŲ§ŁŲ®ŁŁŲ§ŲŖ. ŁŲ£Ų“ŁŲÆ Ų£Ł ŁŲ§ Ų„ŁŁ Ų„ŁŲ§ Ų§ŁŁŁ ŁŲŲÆŁ ŁŲ§ Ų“Ų±ŁŁ ŁŁ Ų§ŁŲ°Ł Ų§Ł ŲŖŁ Ų¹ŁŁŁŲ§ ŁŁŲ“ŁŲ±Ł ŲØŲ£ŁŁŲ§Ų¹ Ų§ŁŲ°ŁŲ± ŁŲ§ŁŲ·Ų§Ų¹Ų§ŲŖ. ŁŲ£Ų“ŁŲÆ Ų£Ł Ł ŲŁ ŲÆŲ§ Ų¹ŲØŲÆŁ ŁŲ±Ų³ŁŁŁ Ų³ŁŲÆ Ų§ŁŲ£ŁŲØŁŲ§Ų” ŁŲ§ŁŁ Ų±Ų³ŁŁŁ ŁŲ³Ų§Ų¦Ų± Ų§ŁŲØŲ±ŁŲ§ŲŖ. Ų§ŁŁŁŁ ص٠ŁŲ³ŁŁ Ų¹ŁŁ Ų³ŁŁŲÆŁŲ§ Ł ŲŁ ŁŲÆ ŁŲ¹ŁŁ Ų£ŁŁ ŁŲ£ŲµŲŲ§ŲØŁ Ų£ŁŁ Ų§ŁŁŲ¶Ł ŁŲ§ŁŁŁ Ų§ŁŲ§ŲŖ
Ų§ŁŁŁ Ų£ŁŲØŲ± أ٠ا ŲØŲ¹ŲÆ: Ų£ŁŁŲ§ Ų§ŁŲŲ§Ų¶Ų±ŁŁ Ų§ŲŖŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁ ŲŁŁ ŲŖŁŲ§ŲŖŁ ŁŁŲ§ ŲŖŁ Ł ŲŖŁŁ Ų„ŁŲ§Ł ŁŲ§ŁŲŖŁ Ł Ų³ŁŁ ŁŁ ŁŲ§Ų“ŁŲ±ŁŲ§ ŁŲ¹Ł ŲŖ Ų§ŁŁŁ Ų§ŁŁŲŖŁ ŁŲµŁŁŲ§ ŁŁŲ„ŁŁ Ų§Ł ŁŁŲµŁŁŲ§ Ų„ŁŁ Ų§ŁŲ¹ŁŲÆ Ų§ŁŁŲ·Ų± Ų§ŁŁ بار٠. ŁŁŲ§Ų§ŁŁŲ§ Ų§ŁŲŲ§Ų¶Ų±ŁŁ! ŁŲ°Ų§ ŁŁŁ Ų§ŁŲ¹ŁŲÆ. ŁŲ°Ų§ ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ±Ų. ŁŲ±Ų Ų§ŁŁ Ų³ŁŁ ŁŁ ŁŲŖŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų„ŁŲ§ŁŁ ŲØŲ§Ų³ŲŖŁŁ Ų§Ł ŲØŁŲ§Ų” Ų±ŲØŁŁ ŲØŁŲ±Ų¶ Ų§ŁŲµŁŲ§Ł Ł Ų¹ Ų§ŁŲŖŲ±ŁŁŲŲ§ŲŖ ŁŲ±Ų Ų§ŁŁ Ų³ŁŁ ŁŁ ŲØŁŲ¹ŲÆ Ų±ŲØŁŁ ŲØŲŗŁŲ±Ų§Ł Ł Ų§ Ų§Ų¬ŲŖŲ±ŲŁŲ§ Ł Ł Ų§ŁŲ³ŁŲ¦Ų§ŲŖ ŁŲ§Ų³ŲŖŲŁŲ§Ł ŲØŲ¹Ų¶ŁŁ Ł Ł ŲØŲ¹Ų¶ ŁŁ Ų§ŁŲŁŁŁ ŁŲ§ŁŁŲ§Ų¬ŲØŲ§ŲŖ
Ų„Ų®ŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŲ±Ų§Ł ! ŁŁ ŁŲ°Ų§ Ų§ŁŁŁŁ ŲŲ±Ł Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŲ§ Ų§ŁŲµŁŲ§Ł ŲØŲ¹ŲÆ أ٠ŁŲ±Ų¶Ł Ų¹ŁŁŁŲ§ ج٠ŁŲ¹ Ų§ŁŲ“ŁŲ± ŁŲ£Ų®ŲØŲ± Ų£ŁŁ ŁŲ±Ų¶Ł ŁŁŁŁŁ Ł Ł Ų§ŁŁ ŲŖŁŁŁ. ŁŁ Ł ŁŲ°Ų§ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲØŲŗŁ ŁŁŲ§ أ٠ŁŲØŲ¹Ų« ŁŁ Ų£ŁŁŲ³ŁŲ§ ŲØŲ§Ų±ŲŖŁŲ§Ų¦ŁŲ§ Ų¹ŁŁ Ł Ų±Ų§ŲŖŲØ Ų§ŁŲŖŁŁŁ ŁŁŁŲŖŁ ŲØŲÆŁŁ Ų±ŲØŁŲ§ ŲŲŖŁ ŁŁŲ§Ł Ł Ų§ ŁŲ¹ŲÆŁŲ§ Ų±ŲØŁŲ§ ŲŁŲ§
Ų§ŁŁŁ Ų£ŁŲØŲ±! Ų„Ų®ŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŲ±Ų§Ł ! Ų„Ł Ų§ŁŁŁ Ų“Ų±Ų¹ ŁŁŲ§ ŁŲ°Ų§ Ų§ŁŲ¹ŁŲÆ ŁŁŲ¹ŁŲÆ Ų§ŁŁ Ų§ŁŲ³Ł Ų¹ ŁŲ§ŁŲ·Ų§Ų¹Ų©. ŁŁŲ¹Ł Ł ŲØŁŲŖŲ§ŲØŁ ŲØŲ§ŁŲ¬ŲÆ ŁŲ§ŁŲ„Ų¬ŲŖŁŲ§ŲÆ ŁŲ§ŁŁŁŲ©. ŁŁŲØŲŖŲ¹ŲÆ ع٠اŁŲŖŁŲµŁŲ± ŁŲ§ŁŲ£Ų¹Ł Ų§Ł ŁŁ Ų§ ŁŁŲ¹ ŁŁ Ų£Ų¹ŁŲ§Ł ŁŲ§ Ų§ŁŁ Ų§Ų¶ŁŲ©
Ų§ŁŁŁ Ų£ŁŲØŲ±. ŁŁŲ§Ł ŲŖŲ¹Ų§ŁŁ: ŁŁ Ł Ų£ŲøŁŁ Ł Ł Ł Ų°ŁŲ± ŲØŲ£ŁŲ§ŲŖ Ų±ŲØŁ ŁŲ£Ų¹Ų±Ų¶ Ų¹ŁŁŲ§ ŁŁŲ³Ł Ł Ų§ ŁŲÆŁ ŲŖ ŁŲÆŲ§Ł. Ų„ŁŲ§ Ų¬Ų¹ŁŁŲ§ Ų¹ŁŁ ŁŁŁŲØŁŁ Ų£ŁŁŲ© Ų£Ł ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁ Ų£Ų°Ų§ŁŁŁ ŁŁŲ±Ų§ ŁŲ„Ł ŲŖŲÆŲ¹ŁŁ Ų„ŁŁ Ų§ŁŁŲÆŁ ŁŁŁ ŁŁŲŖŲÆŁŲ§ Ų„Ų°Ł Ų£ŲØŲÆŲ§
Ų§ŁŁŁ Ų£ŁŲØŲ±, Ų„Ų®ŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŲ±Ų§Ł ! Ų„Ų¹ŁŁ ŁŲ§ Ų£Ł Ų§ŁŁŁ ŲŖŲ¹Ų§ŁŁ ŁŲÆ Ų·Ų§ŁŲØŁŲ§ ŁŁ Ų„ŁŲ±Ų§Ų±ŁŲ§ أ٠ŁŲ·ŁŲ¹ ŁŁŲ³Ł Ų¹. ŁŁŲ§Ł ŲŖŲ¹Ų§ŁŁ Ų£ŁŁ ŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ°ŁŁ Ų£Ł ŁŁŲ§ أ٠تخؓع ŁŁŁŲØŁŁ ŁŲ°ŁŲ± Ų§ŁŁŁ ŁŁ Ų§ ŁŲ²Ł Ł Ł Ų§ŁŲŁ ŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŲ§ ŁŲ§ŁŲ°ŁŁ Ų£ŁŲŖŁŲ§ Ų§ŁŁŲŖŲ§ŲØ Ł Ł ŁŲØŁ ŁŲ·Ų§Ł Ų¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŲ£Ł ŲÆ ŁŁŲ³ŲŖ ŁŁŁŲØŁŁ ŁŁŲ«ŁŲ± Ł ŁŁŁ ŁŲ§Ų³ŁŁŁ
Ų§ŁŁŁ Ų£ŁŲØŲ±. ŁŲ§Ł Ų±Ų³ŁŁ Ų§ŁŁŁ ŲµŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ . ŲØŲ§ŲÆŲ±ŁŲ§ ŲØŲ§ŁŲ£Ų¹Ł Ų§Ł ŁŲØŁ Ų§Ł ŲŖŲøŁŲ± ŁŲŖŁŲ§ ŁŁŲ·Ų¹ Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁ ŲøŁŁ ŁŲµŲØŲ Ų§ŁŲ±Ų¬Ł ٠ؤ٠ŁŲ§ ŁŁŁ Ų³Ł ŁŲ§ŁŲ±Ų§ ŁŁŁ Ų³Ł Ł Ų¤Ł ŁŲ§ ŁŁŲµŲØŲ ŁŲ§ŁŲ±Ų§. ŁŲØŁŲ¹ Ų£ŲŲÆŁŁ ŲÆŁŁŁ ŲØŲ¹Ų±Ų¶ ŁŁŁŁ Ł Ł Ų§ŁŲÆŁŁŲ§. Ų±ŁŲ§Ł Ł Ų³ŁŁ ع٠أب٠ŁŲ±ŁŲ±Ų©
Ā
Ma'asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Adalah sebuah keniscayaan bagi kita untuk senantiasa memanjatkan rasa syukur kepada Allah SWT dengan mengucapkan "Alhamdulillahirabbil Alamin" karena kita telah diberikan berbagai macam kenikmatan yang tidak bisa kita hitung satu persatu. Mudah-mudahan kenikmatan yang selalu kita syukuri ini akan senantiasa ditambah oleh Allah SWT dan kita digolongkan menjadi kaum yang pandai bersyukur. Amin ya Rabbal Alamin.
Dan juga sebagai Ummat Nabi Akhiruz Zaman Nabi Muhammad SAW, sudah seharusnya kita senantiasa menyampaikan shalawat dan salam kepadanya. Jangankan kita manusia biasa, Allah dan para Malaikat pun bershalawat kepada Rasulullah Muhammad SAW. Semogalah kita termasuk kaumnya yang akan mendapatkan hidayah dan syafaatnya di yaumil akhir nanti. Amin.
Ā
Ā
Ā
Ma'asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Pada saat ini kita bersama-sama bisa merasakan kebahagiaan tiada tara. Kita sudah sampai pada hari dimana kita kembali fitri dan kita bisa menunaikan shalat Id bersama dengan keluarga tercinta ditempat yang mulia ini. Hari ini adalah hari kemenangan bagi insan beriman yang menjalankan Ibadah puasa Ramadhan selama 1 bulan penuh. Hari ini adalah hari dimana orang beriman yang berpuasa satu bulan penuh dikembalikan kepada fitrahnya, kepada kesuciannya laksana bayi yang baru terlahir kembali ke dunia.
Hal ini sesuai dengan yang ditegaskan oleh Nabi Kuhammad SAW dalam Haditnya:
Ā
Ā
Ā
Ā
"Siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan atas dasar keimanan dan dilaksanakan dengan benar, maka ia diampuni dosa-dosanya yang telah lewat".
Maāasyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Perjuangan di Bulan Ramadhan adalah sebuah perjuangan keimanan. Iman kita diuji apakah lebih berat mengikuti ajakan setan untuk tidak berpuasa dengan menahan lapar dan dahaga ataukah mengikuti perintah Allah SWT untuk mendapatkan predikat orang-orang yang bertaqwa. Jujur kita saksikan bersama selama bulan Ramadhan, masih ada disekitar kita orang yang mengaku Islam dengan gampangnya tidak berpuasa dan terkadang dengan rasa tidak malu menunjukkan diri dengan makan dan minum ditempat umum.
Seharusnyalah kita semua menyadari bahwa Ramadhan adalah Bulan yang Suci. Bulan untukĀ berupaya meningkatkan keimanan, menambah ibadah kita. Kita harus mampu mengalahkan rasa lapar. Kita harus mampu menahan rasa haus. Ramadhan adalah waktu untuk berlomba-lomba meningkatkan kualitas dan kuantitas amal ibadah. Bukan malah kalah dengan godaan Setan yang selalu mengajak kepada kenikmatan makan dan minum yang sebenarnya itu adalah sebuah dosa yang besar.
Kini bulan Suci itu telah berlalu. Bulan dimana kita sering mendengarkan lantunan alunan ayat suci Al Quran di Masjid dan surau dikumandangkan selalu. Semua Ibadah diterima, doa dikabulkan dan dosa diampuni serta Surga merindukan kedatangan hamba Allah yang berpuasa dibulan suci Ramadhan.
Hanya di bulan Ramadhanlah, Allah memberikan kesempatan kepada hambanya untuk beribadah yang nilainya sama dengan seribu bulan. Allah telah menganugerahkan sebuah malam yang walaupun hanya satu malam, namun apabila kita bertemu dengannya, berarti kita sudah beribadah sepanjang dan selama umur kita. Malam itu adalah malam laolatil qadar.
Namun jamaah shalat id rahimakumullah,
Berlalunya bulan Ramadhan menyisakan pertanyaan kepada kita semua. Apa yang sudah kita dapatkan dari Ramadhan? Apakah kita akan diberikan kesempatan lagi oleh Allah SWT untuk dapat menjumpai Ramadhan tahun depan? Apakah sebaliknya kita tidak akan lagi dapat merasakan kesucian Bulan Ramadhan tahun depan? Kita akan berpisah dengan orang yang saat ini ada disamping kita. Kita akan berpisah dengan anak kita, istri, keluarga dan orang-orang yang kita cintai.
Ya Allah.. anugerahkanlah kepada kami umur yang panjang untuk senantiasa beribadah kepadaMu. Bukakanlah pintu rahmat dan taubatMu. Kami meminta kepadaMu pintu taubat belum terkunci dan Engkau akan senantiasa menerima amal ibadah kami. Sebelum kematian menghampiri kami. Sebelum semuanya menjadi penyesalan berkepanjangan. Terimalah segala amal ibadah kami di Bulan Ramadhan ini dan pertemukanlah kami dengan ramadhan-Ramadhan selanjutnya di tahun depan. Amin.
Ā
Ā
Ā
Ā
Maāasyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Pada hari ini, Allah SWT telah memerintahkan kepada kita untuk senantiasa mengagungkan Nama dan ciptaan Nya dengan lantunan takbir, tahmid dan tahlil. Setelah kita sempurnakan puasa di Bulan Ramadhan kita juga diwajibkan mengungkapkan rasa syukur terhadap berjuta nikmat yang telah dianugerahkan Nya. Sudah selayaknya kita bersujud, bersyukur seraya berharap semoga kita termasuk orang yang pandai mensyukuri nikmat. Hal ini telah difirmankan oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah: 185 yang berbunyi:
Ā
Ā
Ā
Ā
"Dan hendaklah kamu menyempurnakan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepada kamu semoga kamu bersyukur (kepada-Nya)."
Dengan takbir yang kita kumandangkan saat ini, kita juga meneguhkan dalam hati kita bahwa Allah lah Dzat yang paling besar. Ketika takbir kita kumandangkan saat berpuasa kita juga meneguhkan untuk mengecilkan pengaruh hawa nafsu dan mengagungkan kebesaran Allah didalam sanubari kita. Lalu apa sebenarnya tujuan kita selalu takbir dalam kehidupan kita?
Hadirin rahimakumullah,
Takbir mengajarkan kepada kita untuk senantiasa mengecilkan hal-hal duniawi yang sering kita besar-besarkan dalam kehidupan kita. Dalam keseharian kehidupan, kita harus mengakui bahwa sering kita takbir dalam shalat namun diluar shalat kita masih sering mengagungkan kekayaan, kekuasaan dan jabatan. Diluar shalat kita masih dibanggakan dan diperbudak oleh nafsu dengan memaksa orang lain untuk menuruti kemauan kita.
Kita sering takbir dalam shalat namun dikehidupan sehari-hari kita ditengah masyarakat sering melupakan Allah SWT. Mulut kita bertakbir namun hati kita ditutupi dengan rasa takabbur, bangga dengan ke-akua-an kita. Kita sering merasa paling penting, paling hebat dan paling segala-galanya. Kita sering memanfaatkan jabatan, harta dan gelar yang seharusnya dipergunakan untuk kemaslahatan ummat namun malah kita manfaatkan untuk kemafsadatan dan kepentingan diri sendiri.
Hadirin rahimakumullah,
Dalam kehidupan kita sering tidak lagi mengaplikasikan Firman Allah dan Hadits Rasul tentang kejujuran, keikhlasan, kasih saying dan amal sholeh. Dan sebaliknya, kita malah mengamini dan mengikuti petunjuk syaitan laknatullah yang mengajarkan kelicikan, kemunafikan dan kekerasan hati. Kebesaran Allah yang selalu kita besarkan dalam shalat dan do'a, telah kita lupakan dalam kehidupan nyata.
Kita sering beribadah siang dan malam namun disisi lain kemaksiatan dan kedzaliman juga terus di lakukan dalam kehidupan. Ibadah sering kita lakukan hanya sebatas menggugurkan kewajiban dan agar terlihat oleh orang lain untuk mendapatkan pujian. Kita menahan lapar dengan tidak mimun dan makan namun kita berbuka dengan makanan haram yang didapatkan.
Dalam puasa kita kehausan dan menahan lapar serta seluruh anggota badan kita merasakan keletihan tapi disisi lain kita tetap melakukan kemaksiatan. Kita khusyuk dalam shalat namun kita juga sering merampas hak sesama setiap saat. Banyak dari kita fasih dan hafal dengan Hadits dan Al Quran namun digunakan untuk menyalahkan dan mengkafirkan. Banyak dari kita berpuasa penuh di bulan Ramadhan namun kita memenuhi dunia ini dengan kemaksiatan dan kedzoliman.
Ya Allah... Ya Ghaffar... karuniakanlah ampunan Mu kepada kami atas dosa-dosa dan kealpaan kami. Kami sering tersesat dan diperbudak oleh nafsu. Oleh karena itu anugerahkanlah kepada kami kekuatan untuk dapat mengendalikan nafsu dan dapat terus mengagungkan-Mu dalam takbir diseluruh kehidupan kami.
Ā
Ā
Ā
Ā
Hadirin rahimakumullah,
Sebagai orang yang beriman kita harus meyaqini bahwa hanya Allah lah yang paling besar dan selain Allah adalah kecil dan lemah. Sadarilah, semua materi dunia yang menjadi kebanggaan kita semuanya kecil dan tiada berarti sama sekali jika dibandingkan dengan keagungan Allah. Dalam kehidupan yang fana ini tidak patut bagi kita mendewa-dewakan kekayaan dan jabatan. Semua itu akan kita tinggalkan karena semua hanya sebuah titipan belaka yang suatu saat akan diambil kembali oleh sang pemiliknya yaitu Allah SWT. Tidak perlu kita menyombongkan dan pamer prestasi dan kekayaan kita karena hakikatnya semua itu tidak ada manfaatnya jika keimanan dan ketaqwaan tidak ada dalam jiwa kita.
Janganlah kita menyombongkan diri sendiri. Siapapun kita, di mana pun kita, kapan pun waktunya, Allah telah melarang kita untuk berlaku sombong sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Luqman ayat 18 yang artinya:
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri..
Ā
Ā
Ā
Ā
Maāasyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Selain menanggalkan kesombongan diri, marilah kita juga senantiasa berbuat baik kepada sesama. Terlebih kepada sosok yang paling berjasa dalam kehidupan kita yaitu orang tua kita. Dalam tuntunan ajaran Agama Islam kita diperintahkan untuk memuliakan orang tua dengan memperlakukannya secara baik dalam bentuk perkataan dan juga sikap kita. Orang tua adalah Jimat kita di dunia. Keridoan orang tua akan menjadi sumber kesuksesan kehidupan kita didunia. Sebaliknya kemarahannya adalah merupakan sebuah bencana dalam kehidupan kita.
Ų±ŁŲ¶ŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁ Ų±ŁŲ¶ŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§ŁŁŲÆŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŲ®ŁŲ·Ł Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁ Ų³ŁŲ®ŁŲ·Ł Ų§ŁŁŁŁŲ§ŁŁŲÆŁŁŁŁŁ
"Keridloan Allah tergantung kepada keridloan orang tua dan kemarahan Allah tergantung kemarahan orang tua"
Hadirin rahimakumullah....
Adalah sebuah kebahagiaan bagi kita yang orang tuanya masih dalam keadaan sehat dan masih bersama kita. Terlebih sosok ibu yang telah susah payah melahirkan kita kedunia ini. Ibu adalah sosok yang paling berjasa dan dapat menghantarkan kita ke surga. Apa kabar Ia hari ini? Sudahkah kita menjenguknya? Semakin hari semakin bertambah tua umurnya. Hari-harinya sudah mulai ditinggal pergi anak-anaknya. Dirumah sendiri tak berdaya dengan kondisi kesehatan yang semakin membuatnya tak berdaya. Keinginan bekerja masih ada namun tenaga sudah tidak mendukung keinginannya. Akhirnya hanya bisa mengubur semua isi hatinya sambil berharap ada anak yang memperhatikan dan peduli dengannya. Apakah kita peduli dengan hal ini? Apakah kita merasakan apa yang mereka inginkan dan rasakan selama ini?
Hadirin rahimakumullah,
Inilah saat penting bagi kita untuk berbuat baik kepada orang tua kita. Inilah ladang amal bagi kita selaku anak yang berbakti kepada orang tua. Jika kita dengan ikhlas peduli, memberi kasih sayang dan membantu meringankan beban hidupnya yakinlah... surga balasannya. Jasa dan perjuangan mereka tidak akan bisa kita balas dan bayar lunas. Demi Allah... sebanyak apapun yang pernah kita berikan, apa pun yang pernah kita serahkan kepada orang tua kita, tidak akan setimpal dengan perjuangan dan pengorbanan mereka membesarkan kita.
Mari kita ingat perjuangan mereka ketika kita masih kecil tak bisa berbuat apa-apa. Dengan penuh cinta mereka menggendong kita, mencium kita dan merawat kita sampai kita bisa seperti sekarang ini. Bagaimana sebaliknya ketika saat ini mereka tergeletak sakit sendirian dirumahnya? Sempatkah kita menengoknya? Berapa kali kita mengusap keningnya, menyuapinya dan menggantikan pakaiannya ketika ia terbaring sakit diatas tempat tidurnya? Seringkah kita memeluknya dengan penuh cinta sembari tersenyum sebagaimana ia lakukan saat kita kecil dipangkuannya?
Oleh karena itu Hadirin rahimakumullah,
Di hari nan fitri inilah waktu yang tepat bagi kita untuk meraih kedua tangannya yang sudah nampak keriput dimakan usia. Rengkuhlah tubuhnya, Ciumlah tangan yang dulu kekar mengasuh kita namun sekarangĀ sudah lemah seraya bersimpuh meminta maaf kepadanya. Mintalah keridhoan dan keikhlasannya untuk bekal hidup kita. Dan marilah berdoa agar Ia selalu mendapatkan perlindungan dan kesehatan serta kemudahan dari Allah SWT. Semoga mereka tetap terjaga Iman Islamnya dan ketika Ia dipanggil oleh Allah SWT mereka menjadi hamba yang khusnul khatimah dan kita diberikan ketabahan dalam menghadapinya.
Namun hadirin rahimakumullah, jika mereka saat ini sudah tidak bersama kita lagi di dunia. Marilah kita luangkan waktu untuk berziarah ke makam mereka. Lihat dan bersihkanlah pusara mereka yang menunggu doa dari kita dan keluarga. Ia pastinya akan tersenyum melihat kehadiran dan doa yang kita kirimkan. Sebaliknya mereka pasti akan sangat bersedih ketika kita tidak datang mendoakan karena hanya itulah yang mereka harapkan dialam sana.
Ā
Ā
Ā
Ā
Maāasyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Selain menunjukkan pengabdian dan bakti kita kepada orang tua kita, marilah pada momen Idul Fitri ini kita tebar aura positif kepada orang yang ada disekitar kita. Binalah persahabatan kepada semua dengan penuh kasih sayang. Perkuatlah kedekatan batin dengan sesama agar tercipta suasana yang penuh kedamaian dan penuh cinta serta kasih sayang.
Hal ini dapat diwujudkan dengan saling mengulurkan tangan seraya mengucapkan permohonan maaf kepada sesama. Bukakan pintu maaf kepada sesama agar kesempurnaan ibadah kita dibulan Ramadhan dan idul fitri ini akan semakin sempurna. Semogalah semua dosa kita kepada Allah dan dosa kepada sesama akan diampuni sehingga kita akan menjadi insan yang kembali suci mendapatkan kemenangan seperti harapan dalam doa kita "Jaalanalahu Minal Aidin wal Faizin".
Maāasyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Demikianlah Khutbah Idul Fitri ini. Semoga dapat memberikan kemanfaatan bagi kita semua dan marilah kita berdo'a semoga ibadah kita selama ini khususnya di Bulan Ramadhan tahun ini diterima Allah SWT. Dengan datangnya 1 Syawwal ini pula kita berharap mudah-mudahan kita akan menjadi insan yang bertaqwa.
Ā
Ā
Ā
Ā
Khutbah II
Ā
Ā
Ā
Ā
Ų§ŁŲŁ ŲÆ ŁŁŁ Ų£ŁŲ§Ų¶ ŁŲ¹Ł Ł Ų¹ŁŁŁŲ§ ŁŲ£Ų¹ŲøŁ . ŁŲ„Ł ŲŖŲ¹ŲÆŁŲ§ ŁŲ¹Ł Ų© Ų§ŁŁŁ ŁŲ§ ŲŖŲŲµŁŁŲ§, Ų£Ų“ŁŲÆ Ų£Ł ŁŲ§ Ų„ŁŁ Ų„ŁŲ§ Ų§ŁŁŁ ŁŲŲÆŁ ŁŲ§ Ų“Ų±ŁŁ ŁŁ. Ų£Ų³ŲØŲŗ ŁŲ¹Ł Ł Ų¹ŁŁŁŲ§ ŲøŲ§ŁŲ±ŁŲ§ ŁŲØŲ§Ų·ŁŁŲ§ ŁŲ£Ų“ŁŲÆ Ų£Ł Ł ŲŁ ŲÆŲ§ Ų¹ŲØŲÆŁ ŁŲ±Ų³ŁŁŁ. Ų±Ų³ŁŁ Ų§ŲµŲ·ŁŲ§Ł Ų¹ŁŁ ج٠ŁŲ¹ Ų§ŁŲØŲ±ŁŲ§ŲŖ. Ł ŁŁŁŲ§ŁŲ„ŁŲ³ŁŲ§ ŁŲ¬ŁŁŁŲ§. Ų§ŁŁŁŁ ص٠ŁŲ³ŁŁ Ų¹ŁŁ Ų³ŁŲÆŁŲ§ Ł ŲŁ ŲÆ ŁŲ¹ŁŁ Ų£ŁŁ ŁŲ£ŲµŲŲ§ŲØŁ Ų£ŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų§Ł ŁŁ ŲØŁŲ§Ų¹ Ų§ŁŲ£Ų±Ų¶ ŲØŲÆŁŁŲ§ ŁŁŲ±Ų§ŁŲ§, ŲØŁŲÆŲ§ŁŁŲ§ ŁŁŲÆŁŁŲ§
Ų§ŁŁŁ Ų£ŁŲØŲ± أ٠ا ŲØŲ¹ŲÆ:Ų£ŁŁŲ§ Ų§ŁŲŲ§Ų¶Ų±ŁŁ Ų§ŲŖŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁ ŲŁŁ ŲŖŁŲ§ŲŖŁ ŁŁŲ§ ŲŖŁ Ł ŲŖŁŁ Ų„ŁŲ§Ł ŁŲ§ŁŲŖŁ Ł Ų³ŁŁ ŁŁ.Ā Ų„Ų®ŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŲ±Ų§Ł ! Ų§Ų³ŲŖŲ¹ŲÆŁŲ§ ŁŲ¬ŁŲ§ŲØ Ų±ŲØŁŁ Ł ŲŖŁ ŲŖŲ®Ų“Ų¹ ŁŲ°ŁŲ± Ų§ŁŁŁ Ł ŲŖŁ ŁŲ¹Ł Ł ŲØŁŲŖŲ§ŲØ Ų§ŁŁŁ Ų ŁŲ§Ł ŲŖŲ¹Ų§ŁŁ ŁŲ§Ų£ŁŁŲ§ Ų§ŁŲ°ŁŁ Ų£Ł ŁŁŲ§ Ų§Ų³ŲŖŲ¬ŁŲØŁŲ§ ŁŁŁ ŁŁŲ±Ų³ŁŁŁ Ų„Ų°Ų§ ŲÆŲ¹Ų§ŁŁ ŁŁ Ų§ ŁŲŁŁŁŁ ŁŲ§Ų¹ŁŁ ŁŲ§ Ų£Ł Ų§ŁŁŁ ŁŲŁŁ ŲØŁŁ Ų§ŁŁ Ų±Ų” ŁŁŁŲØŁ ŁŲ£ŁŁ Ų„ŁŁŁ ŲŖŲ®Ų“Ų±ŁŁ
Ų§ŁŁŁ Ų£ŁŲØŲ±. Ų§ŁŁŁŁ ŲµŁ Ų¹ŁŁ Ų³ŁŲÆŁŲ§ Ł ŲŁ ŲÆ ŁŲ¹ŁŁ أ٠سŁŲÆŁŲ§ Ł ŲŁ ŲÆ. ŁŁ Ų§ ŲµŁŁŲŖ Ų¹ŁŁ Ų„ŲØŲ±Ų§ŁŁŁ ŁŲ¹ŁŁ Ų£Ł Ų„ŲØŲ±Ų§ŁŁŁ , ŁŲØŲ§Ų±Ł Ų¹ŁŁ Ł ŲŁ ŲÆ ŁŲ¹ŁŁ Ų£Ł Ł ŲŁ ŲÆ, ŁŁ Ų§ŲØŲ§Ų±ŁŲŖ Ų¹ŁŁ Ų„ŲØŲ±Ų§ŁŁŁ ŁŲ¹ŁŁ Ų£Ł Ų„ŲØŲ±Ų§ŁŁŁ ŁŁ Ų§ŁŲ¹Ų§ŁŁ ŁŁ Ų„ŁŁ ŲŁ ŁŲÆ Ł Ų¬ŁŲÆ
Ų§ŁŁŁ Ų£ŁŲØŲ±. Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŲŗŁŲ± ŁŁŁ Ų³ŁŁ ŁŁ ŁŲ§ŁŁ Ų³ŁŁ Ų§ŲŖ ŁŲ§ŁŁ Ų¤Ł ŁŁŁ ŁŲ§ŁŁ ؤ٠ŁŲ§ŲŖ Ų§ŁŲ£ŲŁŲ§Ų” Ł ŁŁŁ ŁŲ§ŁŲ£Ł ŁŲ§ŲŖ. Ų„ŁŁ س٠ŁŲ¹ ŁŲ±ŁŲØ Ł Ų¬ŁŲØ Ų§ŁŲÆŲ¹ŁŲ§ŲŖ ŁŁŲ§Ų¶Ł Ų§ŁŲŲ§Ų¬Ų§ŲŖ. Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ§ ŁŲ¹Ł Ł ŲµŲ§ŁŲ ŁŲØŁŁ ŁŁŲ¹Ł Ų¹ŁŁ Ł Ł Ų± Ų§ŁŲÆŁŁŲ±. ŁŲ¬ŁŲØŁŲ§ Ł Ł Ų§ŁŁŁŲ§ŁŁ ŁŲ£Ų¹Ł Ų§Ł ŁŁ ŲŖŲØŁŲ±. Ų§ŁŁŁŁ Ų£ŲµŁŲ ŁŁŲ§Ų© أ٠ŁŲ±ŁŲ§. ŁŲØŲ§Ų±Ł ŁŁŲ§ ŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ§ ŁŲ£Ų¹Ł Ų§ŁŁŲ§. Ų§ŁŁŁŁ Ų£ŁŁ ŲØŁŁ ŁŁŁŲØŁŲ§ ŁŲ£ŲµŁŲ Ų°Ų§ŲŖ ŲØŁŁŁŲ§. Ų§ŁŁŁŁ Ų§Ų¬Ų¹ŁŁŲ§ ŁŲ¹ŲøŁ Ų“ŁŲ±Ł. ŁŁŲŖŲØŲ¹ Ų°ŁŲ±Ł ŁŁŲµŁŲŖŁ. Ų±ŲØŁŲ§ Ų£ŲŖŁŲ§ ŁŁ Ų§ŁŲÆŁŁŲ§ ŲŲ³ŁŲ© ŁŁŁ Ų§ŁŲ£Ų®Ų±Ų© ŲŲ³ŁŲ© ŁŁŁŲ§ Ų¹Ų°Ų§ŲØ Ų§ŁŁŲ§Ų±. Ų±ŲØŁŲ§ ŁŲ§ ŲŖŲ²Ųŗ ŁŁŁŲØŁŲ§ ŲØŲ¹ŲÆ Ų„Ų° ŁŲÆŁŲŖŁŲ§ ŁŁŲØ ŁŁŲ§ Ł Ł ŁŲÆŁŁ Ų±ŲŁ Ų© Ų„ŁŁ Ų£ŁŲŖ Ų§ŁŁŁŲ§ŲØ
Ų§ŁŁŁ Ų£ŁŲØŲ±. Ų¹ŲØŲ§ŲÆ Ų§ŁŁŁ! Ų„Ł Ų§ŁŁŁ ŁŲ£Ł Ų± ŲØŲ§ŁŲ¹ŲÆŁ ŁŲ§ŁŲ„ŲŲ³Ų§Ł ŁŲ„ŁŲŖŲ§Ų” Ų°Ł Ų§ŁŁŲ±ŲØŁ ŁŁŁŁŁ Ų¹Ł Ų§ŁŁŲŲ“Ų§Ų” ŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ± ŁŲ¹Ų°ŁŁ ŁŲ¹ŁŁŁ ŲŖŲ°ŁŲ±ŁŁ. ŁŲ§Ų°ŁŲ±ŁŲ§ Ų§ŁŁŁ ŁŲ°ŁŲ±ŁŁ ŁŲ§Ų“ŁŲ±ŁŲ§ Ų¹ŁŁ ŁŲ¹Ł Ł ŁŲ“ŁŲ±ŁŁ . ŁŁŲ°ŁŲ± Ų§ŁŁŁ Ų£ŁŲØŲ±
Ā
Muhammad Faizin, Wakil Sekretaris PCNU Kabupaten Pringsewu
Baca juga:
-Ā Khutbah Idul Fitri: Islam dan Tantangan Konsumerisme di Dunia Global
- Khutbah Idul Fitri: Pembentukan Jati Diri Pasca-Ramadhan
Ā
Ā
Ā
Ā
Ā
Ā
Ā
Ā
Ā
Ā
Ā
Terpopuler
1
Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
2
Kronologi 3 WNI Tertangkap di Gurun Pasir Hendak Masuk Makkah, 1 Orang Meninggal
3
Prof Masud Said Ungkap Peran KH Tolchah Hasan dalam Pendidikan hingga Kebangsaan
4
Alasan Tanggal 11-13 Dzulhijjah Disebut Hari Tasyrik dan Haram Berpuasa
5
Gus Yahya: Ketegasan dan Konsolidasi Internasional Kunci Wujudkan Solusi Palestina-IsraelĀ
6
7 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam RUU Sisdiknas bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Terkini
Lihat Semua