Khutbah

Khutbah Idul Fitri 1444 H: Renungan Suci di Hari yang Fitri

NU Online  Ā·  Jumat, 14 April 2023 | 09:00 WIB

Khutbah Idul Fitri 1444 H: Renungan Suci di Hari yang Fitri

Ilustrasi: Idul Fitri (Muhammad Faizin - NU Online).

Khutbah Idul Fitri 1444 H kali ini mengingatkan seluruh umat Islam untuk kembali merenungkan makna Idul Fitri sebagai momentum kebahagiaan dan juga introspeksi diri betapa kecilnya kita di hadapan Allah swt. Kita harus menyadari bahwa kita adalah makhluk yang harus selalu ingat dari mana berasal dan akan kemana kita kembali. Dengan kesadaran seperti ini semoga kita akan semakin dekat kepada Allah swt dan menjadi hamba yang taat menjalankan perintah dan meninggalkan larangan-Nya.Ā 

 


Teks khutbah Idul Fitri berikut ini berjudul " Khutbah Idul Fitri 1444 H: Renungan Suci di Hari yang Fitri". Untuk mengunduhĀ dan mencetak naskah khutbah Idul Fitri ini dalam format PDF, silakan klik diĀ sini. Semoga bermanfaat! (Redaksi)

 

Khutbah I

 

ā€ŽŲ§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł (Ć—Ł£) Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł (Ć—Ł£) Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł (Ć—Ł£) ŁˆŁŽ لِلّٰهِ Ų§Ł’Ł„Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ

ā€ŽŲ§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł ŁƒŁŽŲØŁŁŠŁ’Ų±Ł‹Ų§ŲŒ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ لِلّٰهِ ŁƒŁŽŲ«ŁŁŠŁ’Ų±Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŲ³ŁŲØŁ’Ų­ŁŽŲ§Ł†ŁŽ اللهِ ŲØŁŁƒŁ’Ų±ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲµŁŁŠŁ’Ł„Ł‹Ų§ Ł„Ų§ŁŽŲ„ŁŁ„Ł°Ł‡ŁŽ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‘Ų§ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł ŲµŁŽŲÆŁŽŁ‚ŁŽ ŁˆŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ†ŁŽŲµŁŽŲ±ŁŽ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ¹ŁŽŲ²ŁŽŁ‘ Ų¬ŁŁ†Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ‡ŁŽŲ²ŁŽŁ…ŁŽ Ų§Ł„Ų£ŁŽŲ­Ł’Ų²ŁŽŲ§ŲØŁŽ ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŽŲ§Ų„ŁŁ„Ł°Ł‡ŁŽ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‘Ų§ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ Ł†ŁŽŲ¹Ł’ŲØŁŲÆŁ Ų„ŁŁ„Ų§ŁŽŁ‘ Ų„ŁŁŠŁ‘Ų§ŁŽŁ‡Ł Ł…ŁŲ®Ł’Ł„ŁŲµŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ł„ŁŽŁ‡Ł Ų§Ł„ŲÆŁŁ‘ŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁˆŁ’ŁƒŁŽŲ±ŁŁ‡ŁŽ Ų§Ł„ŁƒŲ§ŁŽŁŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽĀ 

Ų§Ł„Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ لِلّٰهِ Ų§Ł„ŁŽŁ‘Ų°ŁŁŠŁ’ Ų­ŁŽŲ±ŁŽŁ‘Ł…ŁŽ Ų§Ł„ŲµŁŁ‘ŁŠŲ§ŁŽŁ…ŁŽ Ų£ŁŽŁŠŁ‘Ų§ŁŽŁ…ŁŽ Ų§Ł„Ų£ŁŽŲ¹Ł’ŁŠŲ§ŁŽŲÆŁ Ų¶ŁŁŠŁŽŲ§ŁŁŽŲ©Ł‹ Ł„ŁŲ¹ŁŲØŲ§ŁŽŲÆŁŁ‡Ł Ų§Ł„ŲµŁŽŁ‘Ų§Ł„ŁŲ­ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ. Ų£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł’ Ł„Ų§ŁŽŲ„ŁŁ„Ł°Ł‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ų§ŁŽŁ‘Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ł„Ų§ŁŽŲ“ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡Ł Ų§Ł„ŁŽŁ‘Ų°ŁŁŠŁ’ Ų¬ŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽ Ų§Ł„Ų¬ŁŽŁ‘Ł†ŁŽŁ‘Ų©ŁŽ Ł„ŁŁ„Ł’Ł…ŁŲŖŁŽŁ‘Ł‚ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†ŁŽŁ‘ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁˆŁ’Ł„Ų§ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…ŁŽŁ‘ŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł Ų§Ų§Ł„ŲÆŁŽŁ‘Ų§Ų¹ŁŁŠŁ’ Ų„ŁŁ„Ł‰ŁŽ Ų§Ł„ŲµŁŁ‘Ų±ŁŽŲ§Ų·Ł Ų§Ł„Ł…ŁŲ³Ł’ŲŖŁŽŁ‚ŁŁŠŁ’Ł…Ł. Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…ŁŽŁ‘ ŲµŁŽŁ„ŁŁ‘ ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„ŁŁ‘Ł…Ł’ ŁˆŁŽŲØŲ§ŁŽŲ±ŁŁƒŁ’ Ų¹ŁŽŁ„Ł‰ŁŽ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…ŁŽŁ‘Ł€ŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِهِ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲµŁ’Ų­Ų§ŁŽŲØŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ ŲŖŁŽŲØŁŲ¹ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ„ŁŲ­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł Ų„ŁŁ„Ł‰ŁŽ ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…Ł Ų§Ł„ŲÆŁŁ‘ŁŠŁ’Ł†ŁŽĀ 

Ų£ŁŽŁ…ŁŽŁ‘Ų§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁŲŒ ŁŁŽŁŠŁŽŲ¢ Ų£ŁŽŁŠŁŁ‘Ł‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų£ŁŁˆŁ’ŲµŁŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁŠŁ’ ŲØŁŲŖŁŽŁ‚Ł’ŁˆŁŽŁ‰ اللهِ ŁŁŽŁ‚ŁŽŲÆŁ’ ŁŁŽŲ§Ų²ŁŽ Ų§Ł„Ł…ŁŲŖŁŽŁ‘Ł‚ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. ŁˆŁŽŲ§ŲŖŁŽŁ‘Ł‚ŁŁˆŁ’Ų§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų­ŁŽŁ‚ŁŽŁ‘ ŲŖŁŁ‚Ų§ŁŽŲŖŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ„Ų§ŁŽŲŖŁŽŁ…ŁŁˆŁ’ŲŖŁŁ†ŁŽŁ‘ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‘Ų§ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ†Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. قال الله تعالى ŁƒŁŽŁŠŁ’ŁŁŽ ŲŖŁŽŁƒŁ’ŁŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ بِاللّٰهِ ŁˆŁŽŁƒŁŁ†Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ Ų§ŁŽŁ…Ł’ŁˆŁŽŲ§ŲŖŁ‹Ų§ ŁŁŽŲ§ŁŽŲ­Ł’ŁŠŁŽŲ§ŁƒŁŁ…Ł’Ūš Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŁŠŁŁ…ŁŁŠŁ’ŲŖŁŁƒŁŁ…Ł’ Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŁŠŁŲ­Ł’ŁŠŁŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų§ŁŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŲŖŁŲ±Ł’Ų¬ŁŽŲ¹ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽĀ 

 

Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati AllahĀ 

Alhamdulillahirabbilalamin menjadi kalimat yang paling tepat kita ucapkan pada momentum mulia di pagi hari ini. Pasalnya, Allah masih terus mengalirkan nikmat yang tidak bisa kita hitung satu persatu di antaranya nikmat kesehatan sehingga kita bisa hadir dan menikmati kebahagiaan Idul Fitri bersama orang-orang yang kita cintai. Banyak dari saudara-saudara kita yang tidak bisa merasakan aura dan kebahagiaan lebaran karena sakit atau sudah dipanggil terlebih dahulu oleh Allah swt untuk menghadap-Nya.Ā 

 

Semua ini harus kita syukuri agar kita tidak termasuk dalam golongan orang yang kufur nikmat dan juga menjadi orang-orang yang menyesal karena nikmat-nikmat ini dicabut oleh Allah swt. Kita mampu merasakan penting dan manisnya nikmat Allah, ketika nikmat itu sudah tidak lagi bersama kita. Seperti anugerah kesehatan yang kita rasakan saat ini, akan semakin terasa nikmatnya ketika sakit sudah menghampiri kita.

 

Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł Ł„Ų§ŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ų§ŁŽŁ‘ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±ŁŲŒ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł ŁˆŁŽŁ„ŁŁ„Ł‘Ł°Ł‡Ł Ų§Ł’Ł„Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ

 

Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah

Pada kesempatan kali ini, mari kita juga terus menguatkan ketakwaan kita kepada Allah swt yang merupakan tujuan utama sekaligus buah dari perintah puasa di bulan Ramadhan. Sebagaimana ditegaskan dalam ayat Al-Qur’an yang sangat masyhur tentang perintah puasa yakni:

 

ŁŠŁ°Ł“Ų§ŁŽ ŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§Ł°Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŁ’Ų§ ŁƒŁŲŖŁŲØŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŁŠŁŽŲ§Ł…Ł ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŁƒŁŲŖŁŲØŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ مِنْ Ł‚ŁŽŲØŁ’Ł„ŁŁƒŁŁ…Ł’ Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽŪ™

 

Artinya, ā€œWahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.ā€ (Al-Baqarah:183).

 

Sehingga bisa dikatakan bahwa hari ini, setelah kita melaksanakan ibadah puasa dengan iman dan kepasrahan diri kepada Allah, maka sikap-sikap ketakwaan sudah seharusnya bersemayam dalam diri kita. Sikap itu di antaranya adalah keteguhan hati untuk menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala yang dilarang-Nya.Ā 

 

Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah

Momentum Idul Fitri kali ini juga menjadi waktu yang tepat bagi kita untuk mengumandangkan takbir sebagai wujud mengagungkan Allah swt. Allah lah dzat yang paling besar. Tidak ada yang lebih besar dari-Nya. Allah lah yang paling berhak atas segala apa yang terjadi di alam semesta, termasuk apapu yang terjadi pada diri kita. Kita adalah makhluk-Nya yang lemah tiada daya. Makhluk yang diciptakan dari tanah yang proses penciptaannya memberikan pelajaran mendalam bagi kesadaran tentang siapa kita, di mana kita, dan akan kemana kita. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Mu’minun ayat 12:

 

ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁ‚ŁŽŲÆŁ’ Ų®ŁŽŁ„ŁŽŁ‚Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų§ŁŁ†Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†ŁŽ مِنْ Ų³ŁŁ„Ł°Ł„ŁŽŲ©Ł مِّنْ Ų·ŁŁŠŁ’Ł†Ł

 

Artinya, ā€œSungguh, Kami telah menciptakan manusia dari sari pati (yang berasal) dari tanah.ā€

 

Kemudian dilanjutkan dengan ayat 13:Ā 

 

Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų¬ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł’Ł†Ł°Ł‡Ł Ł†ŁŲ·Ł’ŁŁŽŲ©Ł‹ ŁŁŁŠŁ’ Ł‚ŁŽŲ±ŁŽŲ§Ų±Ł Ł…Ł‘ŁŽŁƒŁŁŠŁ’Ł†Ł

 

Artinya: ā€œKemudian, Kami menjadikannya air mani di dalam tempat yang kukuh (rahim).ā€

 

Selanjutnya Allah swt menjelaskan keagungan dan kekuasaan-Nya memproses terbentuknya jasad dan ruh kita dalam ayat 14:

 

Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų®ŁŽŁ„ŁŽŁ‚Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŲ·Ł’ŁŁŽŲ©ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‚ŁŽŲ©Ł‹ ŁŁŽŲ®ŁŽŁ„ŁŽŁ‚Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‚ŁŽŲ©ŁŽ Ł…ŁŲ¶Ł’ŲŗŁŽŲ©Ł‹ ŁŁŽŲ®ŁŽŁ„ŁŽŁ‚Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¶Ł’ŲŗŁŽŲ©ŁŽ عِظٰمًا ŁŁŽŁƒŁŽŲ³ŁŽŁˆŁ’Ł†ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŲøŁ°Ł…ŁŽ Ł„ŁŽŲ­Ł’Ł…Ł‹Ų§ Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų§ŁŽŁ†Ł’Ų“ŁŽŲ£Ł’Ł†Ł°Ł‡Ł Ų®ŁŽŁ„Ł’Ł‚Ł‹Ų§ Ų§Ł°Ų®ŁŽŲ±ŁŽŪ— ŁŁŽŲŖŁŽŲØŁŽŲ§Ų±ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡Ł Ų§ŁŽŲ­Ł’Ų³ŁŽŁ†Ł Ų§Ł„Ł’Ų®Ł°Ł„ŁŁ‚ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽŪ—Ā 

 

Artinya: ā€œKemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang menggantung (darah). Lalu, sesuatu yang menggantung itu Kami jadikan segumpal daging. Lalu, segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang. Lalu, tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah sebaik-baik pencipta.ā€

 

Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł Ł„Ų§ŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ų§ŁŽŁ‘ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±ŁŲŒ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł ŁˆŁŽŁ„ŁŁ„Ł‘Ł°Ł‡Ł Ų§Ł’Ł„Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ

 

Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati AllahĀ 

Tiga (3) ayat ini menyadarkan kita untuk kembali merenungkan betapa agung-Nya Allah swt dan betapa lemahnya kita. Jika kesadaran ini kita tanamkan dalam jiwa kita, maka bisa dipastikan kita akan senantiasa patuh dan takut karena cinta kepada Allah swt. Dari 3 ayat ini kita harus menyadari bahwa kita semua berasal dari Allah dan akan kembali kepadanya. Kita berawal dari kondisi yang lemah dan akan kembali menjadi lemah. Kita akan melewati sebuah siklus yang berasal dari tidak ada dan akan kembali kepada ketiadaan kembali.Ā 

 

Allah swt berfirman:

 

ŁƒŁŽŁŠŁ’ŁŁŽ ŲŖŁŽŁƒŁ’ŁŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ بِاللّٰهِ ŁˆŁŽŁƒŁŁ†Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ Ų§ŁŽŁ…Ł’ŁˆŁŽŲ§ŲŖŁ‹Ų§ ŁŁŽŲ§ŁŽŲ­Ł’ŁŠŁŽŲ§ŁƒŁŁ…Ł’Ūš Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŁŠŁŁ…ŁŁŠŁ’ŲŖŁŁƒŁŁ…Ł’ Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŁŠŁŲ­Ł’ŁŠŁŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų§ŁŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŲŖŁŲ±Ł’Ų¬ŁŽŲ¹ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽĀ 

 

Artinya, ā€œBagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia akan mematikan kamu, Dia akan menghidupkan kamu kembali, dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan?ā€ (QS Al-Baqarah: 28).

 

Takbir, tahmid, dan tahlil yang kita kumandangkan dari lisan kita di hari yang fitri ini harus kita tancapkan juga dalam hati kita. Takbir yang membesarkan nama Allah, harus serta merta mengecilkan nafsu dan kesombongan kita. Takbir tanda kebahagiaan Idul Fitri, harus serta merta menjadi tanda perubahan untuk menjaga kesucian ini. Takbir di Idul Fitri ini harus tumbuh dari dalam hati untuk menjadi pujian terbaik bagi penguasa alam semesta.

 

Mari renungkan kembali doa kita saat i’tidal shalat yang setiap hari kita baca:

 

Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł„ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ Ł…ŁŁ„Ł’Ų”ŁŽ Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ…ŁŽŁˆŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŁ…ŁŁ„Ł’Ų”ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų£ŁŽŲ±Ł’Ų¶Ł ŁˆŁŽŁ…ŁŁ„Ł’Ų”ŁŽ Ł…ŁŽŲ§ Ų“ŁŲ¦Ł’ŲŖŁŽ مِنْ Ų“ŁŽŁŠŁ’Ų”Ł ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁ

 

Artinya: "Ya Allah Tuhan kami! Bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Engkau kehendaki sesudah itu."

 

Doa ini menjadi sebuah pengakuan kita, atas kebesaran Allah yang lebih besar kebesarannya dari bumi dan segala isinya. Doa ini sekaligus harus menyadarkan betapa kecilnya kita di hadapan Allah swt.

 

Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł Ł„Ų§ŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ų§ŁŽŁ‘ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±ŁŲŒ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł ŁˆŁŽŁ„ŁŁ„Ł‘Ł°Ł‡Ł Ų§Ł’Ł„Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ

 

Karena itu, jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati AllahĀ 

Mari jadikan Idul Fitri kali ini sebagai renungan suci akan kebesaran Allah swt sekaligus tekad untuk menjaga kesucian diri. Setelah melalui kawah candra dimuka perjuangan dan pendidikan di bulan Ramadhan, kita harus mampu menjadi pribadi yang paripurna setelah gemblengan puasa satu bulan penuh.Ā 

 

Dalam puasa, kita diajarkan menahan diri untuk tidak makan dan minum, sehingga setelah puasa jangan lagi kita memakan yang bukan hak kita. Dalam puasa kita terbiasa dengan bibir kering karena kehausan, mata kita sayu karena keletihan, dan perut kita kosong menahan lapar, sehingga jangan sampai ke depan tangan-tangan kita kotor karena berbuat zalim kepada orang lain.Ā 

 

Pada Ramadhan kita yang bisa khusyuk dalam shalat, sehingga jangan lagi setelah Ramadhan kita juga khusyuk merampas hak orang lain. Pada Ramadhan, kita lihai membaca ayat-ayat Al-Qur’an, sehingga jangan sampai kita juga lihai menipu orang lain.Ā 

 

Ų§Ł„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡ŁŁ…ŁŽŁ‘ Ų£ŁŽŲ±ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ‚ŁŽŁ‘ Ų­ŁŽŁ‚Ł‹Ł‘Ų§ŲŒ ŁˆŁŽŲ§Ų±Ł’Ų²ŁŁ‚Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ų§ŲŖŁŁ‘ŲØŁŽŲ§Ų¹ŁŽŁ‡Ł. ŲŒŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ±ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’ŲØŁŽŲ§Ų·ŁŁ„ŁŽ ŲØŁŽŲ§Ų·ŁŁ„Ų§Ł‹ŲŒ ŁˆŁŽŲ§Ų±Ł’Ų²ŁŁ‚Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ų§Ų¬Ł’ŲŖŁŁ†ŁŽŲ§ŲØŁŽŁ‡Ł

 

ā€˜Artinya, ’Ya Allah, tampakkanlah kepadaku kebenaran sebagai kebenaran dan kuatkanlah aku untuk mengikutinya serta tampakkanlah kepadaku kesalahan sebagai kesalahan dan kuatkan pula untuk menyingkirkannya.ā€™ā€˜ (HR Imam Ahmad).

 

Mari jadikan Idul Fitri kali ini, Idul Fitri kita yang terbaik, karena kita tidak akan tahu apakah kita akan bisa bertemu dengan Idul Fitri di masa yang akan datang atau tidak. Mari kita saling memaafkan dengan sesama atas segala dosa yang telah kita lakukan untuk semakin menguatkan kesucian kita. Rasulullah bersabda dalam haditsnya:Ā 

 

Ų§Ł„Ł’ŁŁŽŲ¶Ł’Ł„Ł ŁŁŁŠŁ’ Ų£ŁŽŁ†Ł’ ŲŖŁŽŲµŁŁ„ŁŽ Ł…ŁŽŁ†Ł’ Ł‚ŁŽŲ·ŁŽŲ¹ŁŽŁƒŁŽ ŁˆŁŽŲŖŁŲ¹Ł’Ų·ŁŁŠ Ł…ŁŽŁ†Ł’ Ų­ŁŽŲ±ŁŽŁ…ŁŽŁƒŁŽ ŁˆŁŽŲŖŁŽŲ¹Ł’ŁŁŁˆŁŽ Ų¹ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŁ†Ł’ ŲøŁŽŁ„ŁŽŁ…ŁŽŁƒŁŽ (Ų±ŁˆŲ§Ł‡ هناد)

 

Ā Artinya, ā€œKeutamaan adalah bahwa engkau menghubungi orang yang memutusimu, dan engkau memberi orang yang tidak memberimu, dan engkau memaafkan orang yang menganiayamu.ā€ (HR Hanaad, Kitab Al-Jami’us Shaghir).

 

Terutama meminta maaf kepada kedua orang tua kita yang telah melahirkan kita ke dunia. Beruntunglah yang masih memiliki kedua orang tua. Mereka adalah jimat yang harus kita jaga. Merekalah yang telah berjasa dalam kehidupan kita dan menghantarkan kita meraih kesuksesan kehidupan di dunia.Ā 

 

Bagi orang tuanya yang sudah meninggal dunia, bukan berarti selesai bakti kita kepada mereka. Ziarahilah makamnya. Berdoalah kepada Allah untuk mengampuni segala dosa dan menerima amal ibadahnya. Bukan harta, jabatan, dan materi dunia yang mereka harapkan dari anak-anaknya. Namun untaian doa dan kebaikan para penerusnyalah yang mereka nanti-nantikan di alam kuburnya. Semoga Allah swt menerima doa-doa kita untuk orang tua kita. Amin.

 

Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah

Demikian khutbah Idul Fitri yang mudah-mudahan bisa menjadi renungan suci kita di hari yang fitri ini. Semoga amal ibadah kita selama Ramadhan dan hari-hari selanjutnya akan senantiasa diterima oleh Allah swt. Semoga kita dijadikan golongan orang-orang yang kembali suci dan meraih ketakwaan. Amin.

 

 

Ų¬ŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ§ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§ŁƒŁŁ…Ł’ Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲ§Ų¦ŁŲÆŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„ŁŁŽŲ§Ų¦ŁŲ²ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŽŁ‚Ł’ŲØŁŁˆŁ’Ł„ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽŲŒ ŁˆŁŽŲ§ŁŽŲÆŁ’Ų®ŁŽŁ„ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ§ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§ŁƒŁŁ…Ł’ فِى Ų²ŁŁ…Ł’Ų±ŁŽŲ©Ł Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŁ‡Ł Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŲ§Ł„ŁŲ­ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽŲŒ Ų§ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł„Ł Ł‚ŁŽŁˆŁ’Ł„ŁŁ‰ Ł‡ŁŽŲ°ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ§Ų³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±Ł الله لِى ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ŲŒ ŁˆŁŽŁ„ŁŁˆŁŽŲ§Ł„ŁŲÆŁŽŁŠŁ’Ł†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ„ŁŲ³ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ±Ł Ų§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŽŲ§ŲŖŁŲŒ ŁŁŽŲ§Ų³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±Ł‡Ł Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł‡ŁŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„ŲŗŁŽŁŁŁˆŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ­ŁŁŠŁ’Ł…Ł

 

Khutbah II

 

Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų§ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł (٣×) Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų§ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł (٤×) Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų§ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł ŁƒŲØŁŠŲ±Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ للهِ ŁƒŁŽŲ«ŁŁŠŁ’Ų±Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŲ³ŁŲØŁ’Ų­ŁŽŲ§Ł†ŁŽ الله ŲØŁŁƒŁ’Ų±ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽ Ų£ŁŽŲµŁ’ŁŠŁ’Ł„Ų§Ł‹ Ł„Ų§ŁŽ Ų§ŁŁ„ŁŽŁ‡ŁŽ Ų§ŁŁ„Ų§Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų§ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł’ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų§ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł’ ŁˆŁŽŁ„Ł„Ł‡Ł Ų§Ł’Ł„Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ

Ų§ŁŽŁ„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ لِلّٰهِ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŠ ŁˆŁŽŁƒŁŽŁŁŽŁ‰ŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŲµŁŽŁ„ŁŁ‘ŁŠŁ’ ŁˆŁŽŲ£ŁŲ³ŁŽŁ„ŁŁ‘Ł…Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲµŁ’Ų·ŁŽŁŁŽŁ‰ŲŒ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِهِ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł Ų£ŁŽŁ‡Ł’Ł„Ł الصِّدْقِ Ų§Ł„Ł’ŁˆŁŽŁŁŽŲ§. Ų£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł’ Ł„Ł‘ŁŽŲ§ Ų„Ł„Ł°Ł‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŽŲ§ Ų“ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł

Ā Ų£ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁŲŒ ŁŁŽŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽŲŒ Ų£ŁŁˆŁ’ŲµŁŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁŠŁ’ ŲØŁŲŖŁŽŁ‚Ł’ŁˆŁŽŁ‰ اللهِ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŁ„ŁŁŠŁŁ‘ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…Ł ŁˆŁŽŲ§Ų¹Ł’Ł„ŁŽŁ…ŁŁˆŁ’Ų§ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų£ŁŽŁ…ŁŽŲ±ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ£ŁŽŁ…Ł’Ų±Ł Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŲŒ Ų£ŁŽŁ…ŁŽŲ±ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų©Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł…Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ł†ŁŽŲØŁŁŠŁŁ‘Ł‡Ł Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŽŲ±ŁŁŠŁ’Ł…Ł ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ: Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų¦ŁŁƒŁŽŲŖŁŽŁ‡Ł ŁŠŁŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŁ†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲØŁŁŠŁŁ‘ŲŒ ŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ†ŁŽ Ų¢Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŲ§ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŲ§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„ŁŁ‘Ł…ŁŁˆŲ§ ŲŖŁŽŲ³Ł’Ł„ŁŁŠŁ…Ł‹Ų§ŲŒ Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„ŁŁ‘ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų„ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų„ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų±ŁŁƒŁ’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ§Ų±ŁŽŁƒŁ’ŲŖŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų„ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų„ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽŲŒ ŁŁŁŠŁ’ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁƒŁŽ Ų­ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’ŲÆŁŒ Ł…ŁŽŲ¬ŁŁŠŁ’ŲÆŁŒĀ 

Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ اغْفِرْ Ł„ŁŁ„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŽŲ§ŲŖŁ Ų§Ł„Ł’Ų£ŁŽŲ­Ł’ŁŠŁŽŲ§Ų”Ł Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų£ŁŽŁ…Ł’ŁˆŁŽŲ§ŲŖŁŲŒ اللهم Ų§ŲÆŁ’ŁŁŽŲ¹Ł’ Ų¹ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’ŲØŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŲŗŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŁŁŽŲ­Ł’Ų“ŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŽŲ±ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŲØŁŽŲŗŁ’ŁŠŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų³Ł‘ŁŁŠŁŁˆŁ’ŁŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ®Ł’ŲŖŁŽŁ„ŁŁŁŽŲ©ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŲÆŁŽŲ§Ų¦ŁŲÆŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ­ŁŽŁ†ŁŽŲŒ Ł…ŁŽŲ§ ŲøŁŽŁ‡ŁŽŲ±ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ·ŁŽŁ†ŁŽŲŒ مِنْ ŲØŁŽŁ„ŁŽŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł‡ŁŽŲ°ŁŽŲ§ Ų®ŁŽŲ§ŲµŁ‘ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŁ…ŁŁ†Ł’ ŲØŁŁ„Ł’ŲÆŁŽŲ§Ł†Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų¹ŁŽŲ§Ł…Ł‘ŁŽŲ©Ł‹ŲŒ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁƒŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ ŁƒŁŁ„ŁŁ‘ Ų“ŁŽŁŠŁ’Ų”Ł Ł‚ŁŽŲÆŁŁŠŁ’Ų±ŁŒ

Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŲŒ Ų„Ł†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁŠŁŽŲ£Ł’Ł…ŁŲ±Ł ŲØŁŲ§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲÆŁ’Ł„Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų„Ų­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁ’ŲŖŁŽŲ§Ų”Ł ذِي Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŲ±Ł’ŲØŁŽŁ‰ ŁˆŁŠŁŽŁ†Ł’Ł‡ŁŽŁ‰ Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł„ŁŁŽŲ­Ł’Ų“ŁŽŲ§Ų”Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŽŲ±Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲØŁŽŲŗŁ’ŁŠŁŲŒ ŁŠŁŽŲ¹ŁŲøŁŁƒŁŁ…Ł’ Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲ°ŁŽŁƒŁ‘ŁŽŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. ŁŁŽŲ§Ų°ŁƒŁŲ±ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁŠŁŽŲ°Ł’ŁƒŁŲ±Ł’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ°ŁŁƒŁ’Ų±Ł اللهِ Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł

 

Ustadz H Muhammad Faizin, Sekretaris PCNU Kabupaten Pringsewu, Lampung.