Sebagaimana di ketahui dalam catatan sejarah, bahwa Nabi Muhammad saw. dan para sahabat beliau mengembangkan risalah Islam di Mekkah banyak menemui tantangan dan hambatan yang tidak ringan. Orang-orang Quraisy menentangnya. Mereka melakukan penganiayaan terhadap sahabat-sahabat beliau dengan tujuan agar Nabi saw menghentikan dakwahnya.<>
Ų£ŁŲŁŁ
ŁŲÆŁ ŁŁŁŁŁŁ. Ų£ŁŲŁŁ
ŁŲÆŁ ŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲ°ŁŁ Ų¬ŁŲ²ŁŁ Ų§ŁŲ¹ŁŲ§Ł
ŁŁŁŁŁŁŁ. ŁŲ£ŲŁŲØŁŁ Ų§ŁŲ·ŁŁŲ§Ų¦ŁŲ¹ŁŁŁŁŁ. ŁŁŲ£ŲØŁŲŗŁŲ¶Ł Ų§ŁŲ¹ŁŲ§ŲµŁŁŁŁŁ. Ų£Ų“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŁ ŁŲ§Ł Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ§Ų§ŁŁŁŁ. ŁŁŲ£Ų“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŁŁ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŲÆŁŲ§ Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ. Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ
ŁŁ ŲµŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲØŁŲ§Ų±ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŲÆŁ Ų§ŁŁŁŲ§ŲÆŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŲµŲ±ŁŲ§Ų·ŁŁŁ Ų§ŁŁ
ŁŲ³ŁŲŖŁŁŁŁŁŁ
Ł. ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų¢ŁŁŁŁ ŁŁŲµŁŲŁŲØŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁ
ŁŲ¬ŁŲ§ŁŁŲÆŁŁŁŁŁ ŁŁŁ Ų³ŁŲØŁŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŁŁŁ
Ł. Ų£Ł
ŁŁŲ§ ŲØŁŲ¹ŁŲÆŁ. ŁŁŁŁŲ§ Ų¹ŁŲØŁŲ§ŲÆŁŲ§ŁŁŁŁ Ų§ŲŖŁŁŁŁŁŁŲ§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ°ŁŁ ŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ§Ų¹ŁŁŁŁ
ŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų£Ł
ŁŲ±ŁŁŁŁ
Ł ŲØŁŲ§ŁŲ·ŁŁŲ§Ų¹ŁŲ©Ł ŁŲ§ŁŁŲ¹ŁŲØŁŲ§ŲÆŁŲ©Ł. ŁŁŁŁŁŁŲ§ŁŁŁ
Ł ŲØŁŲ§ŁŲøŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ¹ŁŲµŁŁŁŲ©Ł. ŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų°ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ®ŁŲ³ŁŲ±ŁŲ§ŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŁŲ§ŁŁŁŁŁ
Ł. ŁŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲŁŁ
ŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ£ŁŁŲ²ŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŁ
ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁŁ
Ł. ŁŁŲ£ŁŲ·ŁŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§Ų¹ŁŁ
ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŲµŁŁŲ§ŁŁŲŁŲ§ŲŖŁ ŁŁŲ§Ų¬ŁŲŖŁŁŁŲØŁŁŲ§ Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŲ³ŁŁŁŁŁŲ¦ŁŲ§ŲŖŁ. ŁŁŲ£ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų¬ŁŲ²ŁŁ Ų£ŁŲ¹ŁŁ
ŁŲ§ŁŁŁŁŁ
Ł. Ų£ŁŲ«ŁŲ§ŲØŁŁŁŁ
Ł ŲØŁŲµŁŲ§ŁŁŲŁ Ų£ŁŲ¹ŁŁ
ŁŲ§ŁŁŁŁŁ
Ł. ŁŁŲ¹ŁŲ°ŁŁŲØŁŁŁŁ
Ł ŲØŁŲ³ŁŁŁŲ”Ł Ų£ŁŁŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁŁŁ
Ł.
ŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŲŖŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ :Ų£ŁŲ¹ŁŁŁŲ°ŁŲØŁŲ§Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ł
ŁŁŁ Ų§ŁŲ“ŁŁŁŁŲ·ŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŲ±ŁŁŲ¬ŁŁŁŁ
ŁŲ ŲØŁŲ³ŁŁ
Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲ±ŁŁŲŁŁ
ŁŁŁ Ų§ŁŲ±ŁŁŲŁŁŁŁ
ŁŲ ŁŁŲ§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁ ŁŁŲ§Ų¬ŁŲ±ŁŁŲ§Ł ŁŁŲ£ŁŲ®ŁŲ±ŁŲ¬ŁŁŲ§Ł Ł
ŁŁ ŲÆŁŁŁŲ§Ų±ŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ£ŁŁŲ°ŁŁŲ§Ł ŁŁŁ Ų³ŁŲØŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ§ŲŖŁŁŁŁŲ§Ł ŁŁŁŁŲŖŁŁŁŁŲ§Ł ŁŲ£ŁŁŁŁŁŁŲ±ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁ
Ł Ų³ŁŁŁŁŲ¦ŁŲ§ŲŖŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŲ£ŁŲÆŁŲ®ŁŁŁŁŁŁŁŁŁ
Ł Ų¬ŁŁŁŁŲ§ŲŖŁ ŲŖŁŲ¬ŁŲ±ŁŁ Ł
ŁŁ ŲŖŁŲŁŲŖŁŁŁŲ§ Ų§ŁŲ£ŁŁŁŁŁŲ§Ų±Ł Ų«ŁŁŁŲ§ŲØŲ§Ł Ł
ŁŁŁ Ų¹ŁŁŲÆŁ Ų§ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŲÆŁŁŁ ŲŁŲ³ŁŁŁ Ų§ŁŲ«ŁŁŁŁŲ§ŲØŁ
Hadirin Jama'ah Shalat Jum'at yang dimuliakan Allah,
Melalui mimbar khutbah ini, saya berwasiat kepada diri saya sendiri dan kepada para jama'ah sekalian, marilah kita bersama-sama senantiasa meningkatkan kadar ketaqwaan kepada Allah swt. Taqwa dalam arti yang sebenarnya. Yaitu dengan menjalankan perintah-perintah Allah dan meninggalkan semua laranganNya. Bahwasannya tidak ada perbedaan antara seseorang dengan seorang yang lainnya. Maka alangkah bahagia dan beruntungnya orang yang termasuk dalam golongan muttaqin. Karena kelak akan mendapat tempat dan maqam yang mulia di sisi Ilahi.
Hadirin Jama'ah Shalat Jum'at yang dimuliakan Allah,
Masih di bulan Muharram ini memanjatkan rasa syukur kehadirat Allah swt, yang telah memberikan nikmatnya kepada kita semua. Yaitu dengan menggunakan nikmat itu ke jalan yang di ridloi-Nya. Bersyukur atas nikmatnya, maka Allah pun akan menambah nikmat itu. Sebagaimana dalam surat Ibrahim ayat 7 Allah SWT berfirman:
ŁŁŲ„ŁŲ°Ł ŲŖŁŲ£ŁŲ°ŁŁŁŁ Ų±ŁŲØŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ¦ŁŁ Ų“ŁŁŁŲ±ŁŲŖŁŁ Ł ŁŲ£ŁŲ²ŁŁŲÆŁŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŁŁŲ¦ŁŁ ŁŁŁŁŲ±ŁŲŖŁŁ Ł Ų„ŁŁŁŁ Ų¹ŁŲ°ŁŲ§ŲØŁŁ ŁŁŲ“ŁŲÆŁŁŲÆŁ
Artinya: "Dan (ingatlah juga), tatkala tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka sesungguhnya azab Ku sangat pedih."
Hadirin Jama'ah Shalat Jum'at yang dimuliakan Allah,
Sebagai upaya meningkatkan iman dan taqwa kepadanya, maka melalui datangnya Tahun Baru Hijriyah ini kita menegok sejarah masa silam, masa perjuangan Nabi saw. Dan para sahabat-sahabat beliau menegakkan agama Allah.
Sebagaimana di ketahui dalam catatan sejarah, bahwa Nabi Muhammad saw. dan para sahabat beliau mengembangkan risalah Islam di Mekkah banyak menemui tantangan dan hambatan yang tidak ringan. Orang-orang Quraisy menentangnya. Mereka melakukan penganiayaan terhadap sahabat-sahabat beliau dengan tujuan agar Nabi saw menghentikan dakwahnya.
Semakin hari kekejaman dan penganiayaan semakin keras, namun sungguh suatu keajaiban, semakin keras penindasan dan dan semakin keras penganiayaan, islam pun semakin berkembang. Tidak satupun orang yang begitu masuk Islam lalu sudi keluar atau menjadi murtad, bagaimanapun kerasnya kekejaman dan penganiayaan yang mereka lakukan.
Makin hari kekejaman itu semakin menjadi-jadi, dan kemudian mencapai puncaknya. Mereka sepakat untuk menangkap dan membunuh Nabi saw. Dalam keadaan genting itulah, Rasulullah mendapat perintah hijrah ke Madinah. Maka berhijrahlah beliau berssama para sahabat menuju kota yatsrib, yang sekarang menjadi kota madinah.
Peristiwa hijrah ini menjadi tonggak perjuangan umat Islam untuk selanjutnya mereka tidak hanya dikagumi oleh kawan tapi juga disegani oleh lawan. Peristiwa hijrah akan tetap relevan atau cocok dikaitkan dengan konteks ruang dan waktu sekarang ataupun yang akan datang. Nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa hijrah itu akan tetap kontekstual dijadikan rujukan kehidupan. Banyak sekali hikmah yang dapat dipetik dari peristiwa tersebut. Diantaranya:
Pertama, hijrah merupakn perjalanan mempertahankan keimanan. Karena iman para sahabat sudi meniggalkan kampung halaman, meninggalkan harta benda mereka. Karena iman mereka rela berpisah dengan orang yang dicintainya yang berbeda akidah. Iman yang mereka pertahankan melahirkan ketenangan dan ketentraman batin, kalau batin sudah merasa tentram dan terasa bahagia, maka bagaimanapun pedihnya penderitaan dzahir yang mereka alami tidak akan terasa. Itulah mengapa sebabnya para sahabat mau berjalan di gurun pasir yang panas. Mereka melakukan perjalanan dari mekkah menuju madinah dengan bekal iman. Oleh karena itu, dalam memperingati tahun baru hijriyah ini, masihlah kita tanamkan keimanan dalam diri kita sebagaimana imannya para sahabat. Dan diwujudkan dalam bentuk amal-amal saleh dalam kehidupan ini.
Para jamaah, iman akan membuat hidup seseorang jadi terarah. Kekuasaan dan kebebasan berfikir harus ada imbangannya. Allah tidak hanya menganugerahkan akal pada manusia, tapi juga hati. Kita memang butuh ilmu pengetahuan dan teknologi yang diimbangi dengan keimanan akan membuat manusia semakin sadar akan hakikat dirinya, timbul pengakuan sebagaimana tersebut dalam surah Ali imran ayat 191:
Ų±ŁŲØŁŁŁŁŲ§ Ł ŁŲ§ Ų®ŁŁŁŁŁŲŖŁ ŁŁŲ°Ų§ ŲØŁŲ§Ų·ŁŁ
Artinya: "Ya Tuhan kami tiada sia-sia Engkau menciptakan ini."
Iman juga berfungsi untuk mengendalikan nafsu. Makhluk yang bernama Malaikat cuma dianugerahakan akal saja tanpa nafsu, karena itu tidak ada malaikat yang mendurhakai allah, sehingga wajar kalau tiap hari berbuat baik. Sedangkan manusia di beri kedua-duanya akal sekaligus nafsu. Jika akal yang menguasai dirinya maka kebenaran akan menang dan meningkat ke derajat malaikat. Namun kalau nafsu yang mengendalikan dirinya maka sifat-sifat binatang yang menghiasi perilakunya. Sehingga ia turun derajat ke tataran binatang. Hal ini seperti yang difirmankan oleh Allah dalam surh At-Tin ayat 4 dan 5 yang berbunyi:
ŁŁŁŁŲÆŁ Ų®ŁŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŲ„ŁŁŲ³ŁŲ§ŁŁ ŁŁŁ Ų£ŁŲŁŲ³ŁŁŁ ŲŖŁŁŁŁŁŁŁ Ł. Ų«ŁŁ ŁŁ Ų±ŁŲÆŁŲÆŁŁŁŲ§ŁŁ Ų£ŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ų³ŁŲ§ŁŁŁŁŁŁŁ
Artinya: "Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya kemudian kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya."
Hadirin Jama'ah Shalat Jum'at yang dimuliakan Allah,
Hikmah kedua adalah bahwasanya hijrah merupakan perjalanan ibadah. Pada waktu hijrah, dorongan sahabat untuk ikut tidak sama. Oleh karena itu Rasulullah saw sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori bahwa amal-amal perbuatan itu tergantung pada niatnya dan bagi tiap orang apa yang diniatkannya.
Oleh karena itu, semangat ibadah inilah yang harus menjiwai peringatan hijrah dan langkah memasuki tahun baru hijriah.
Hadirin Jama'ah Shalat Jum'at yang dimuliakan Allah,
Kemudian hikmah ketiga adalah bahwa hijrah adalah perjalanan ukhuwah.
Para jamaah, kita bisa menyimak bersama bagaimana penduduk Madinah menyambut orang-orang mekkah sebagai saudara. Kemudian mereka bergaul dalam suasana ukhuwah yang berlandaskan satu keyakinan bahwa semua manusia berasal dari Nabi Adam dan beliau diciptakan dari tanah. Maka bersatulah orang-orang muhajirin dan orang anshar sebagai saudara yang diikat oleh akidah. Dalam surah Al-Hujarat ayat 10 Allah Swt berfirman :
Ų„ŁŁŁŁŁ ŁŲ§ Ų§ŁŁŁ ŁŲ¤ŁŁ ŁŁŁŁŁŁ Ų„ŁŲ®ŁŁŁŲ©Ł
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara."
Dan kaum muhajirin dan anshar ini mendapat jaminan dari Allah akan masuk surga. Sebagaimana dalam surah At-taubah ayat 100 Allah swt berfirman :
ŁŁŲ§ŁŲ³ŁŁŲ§ŲØŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲ£ŁŁŁŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŁŁŲ§Ų¬ŁŲ±ŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŲ£ŁŁŲµŁŲ§Ų±Ł ŁŁŲ§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁ Ų§ŲŖŁŁŲØŁŲ¹ŁŁŁŁŁ ŲØŁŲ„ŁŲŁŲ³ŁŲ§ŁŁ Ų±ŁŁŲ¶ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ±ŁŲ¶ŁŁŲ§Ł Ų¹ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŲ¹ŁŲÆŁŁ ŁŁŁŁŁ Ł Ų¬ŁŁŁŁŲ§ŲŖŁ ŲŖŁŲ¬ŁŲ±ŁŁ ŲŖŁŲŁŲŖŁŁŁŲ§ Ų§ŁŲ£ŁŁŁŁŁŲ§Ų±Ł Ų®ŁŲ§ŁŁŲÆŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŲ§ Ų£ŁŲØŁŲÆŲ§Ł Ų°ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŲ²Ł Ų§ŁŁŲ¹ŁŲøŁŁŁ Ł
Artinya: "Dan orang-orang yang terdahulu yang pertama-tama (masuk iŲ³lam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. Allah ridla kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar."
Hadirin Jama'ah Shalat Jum'at yang dimuliakan Allah
Demikianlah sekelumit tentang hikmah hijrah Nabi saw yang dapat saya sampaikan dalam khutbah ini. Sebagai penutup saya ingin menyampaikan dua kisah penting yang dapat kita petik dalam menyikapi kondisi bangsa Indonesia saat ini.
Perjalanan Nabi dari Makkah ke Madinah, sekitar 416 kilometer, ditempuh selama 16 hari dengan mengendarai onta. Nabi mengistirahatkan onta pada saat matahari hampir tepat di atas kepala dan baru melanjutkan perjalanan sore harinya. Betapa Nabi sangat menaruh belas kasih kepada sesama mahluk Allah.
Dalam perjalanan itu, Nabi diikuti oleh pembunuh bayaran dari Makkah bernama Suroqoh bin Malik yang mengendarai kuda pilihan. Dia mendapatkan iming-iming hadiah seratus unta dan wanita cantik jika bisa membunuh Nabi, minimal bisa menggagalkan perjalanan ke Madinah.
Namun ketika hendak mendekati Nabi, kuda Suroqoh mendadak terpeleset dan jatuh. Riwayat lain menyebutkan, kuda Suroqoh terperosok masuk kedalam tanah, dan itu terjadi sampai tiga kali.
Nabi yang mengetahui hal itu lalu mendekati Suroqoh dan menolongnya. Suroqoh yang penasaran dengan perilaku Nabi itu lantas menanyakan sesuatu perihal Tuhan Muhammad. Terjadilah dialog. Lalu turunlah ayat Al-Quran surat Al-Ihlas. Pada ayat pertama berbunyi, ŁŁŁŁ ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų£ŁŲŁŲÆŁ "Kakanlah Dialah Allah Yang Maha Esa."
Suroqoh tertegun, tidak bisa berkata apapun. Bahkan kemudian dia menawarkan barang-barang perbekalannya untuk keperluan perjalanan Nabi, namun beliau menolak.
Inilah pelajaran pertama, bahwa seorang pemimpin tidak mudah menerima sesuatu dari orang lain karena kepemimpinannya.
Peristiwa selanjutnya adalah ketika Nabi kehabisan perbekalan. Nabi bersama Sahabat Abu Bakar dan dua orang pengawal singgah di sebuah perkemahan, hendak membeli perbekalan. Perkemahan itu dihuni oleh seorang perempuan bernama Umi Ma'bad yang ternyata dalam keadaan serba berkekurangan.
Ada seekor hewan perahan tapi dalam keadaan kurus kerontang. "Jangankan susu Tuan, air kencing hewan itu pun sudah tidak ada," kata Umi Ma'bad kepada Nabi.
Namun kemudian Nabi mendekati hewan itu, memeras kantong susunya dan dengan izin Allah hewan itu keluar air susunya. Pertama-tama Nabi memberikan gelas berisi susu kepada Abu Bakar, kedua kepada Sahabat yang menuntun onta Nabi, ketika kepada Sahabat yang menuntun onta Abu Bakar, baru kemudian Nabi meminumnya.
Banyak peristiwa penting dalam hijrah, namun dari peristiwa yang barusan kita diajarkan bahwa semestinya pemimpin mendahulukan kepentingan rakyatnya.
Umi Ma'bad yang keheranan lalu bertanya kepada Nabi. "Kenapa Anda tidak minum terlebih dahulu?" Nabi menjawab:
Ų®ŁŲ§ŲÆŁŁ Ł Ų§ŁŁŲ£ŁŁ ŁŁ Ł Ų¢Ų®ŁŲ±ŁŁŁŁ Ł Ų“ŁŲ±ŁŲØŲ§Ł
Nabi mengajarkan bahwa, pelayan umat itu semestinya minumnya belakangan, mendahulukan kepentingan umat dari pada kepentingan pribadi.
ŲØŁŲ§Ų±ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ±ŁŲ¢ŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲøŁŁŁŁ Ł ŁŁŁŁŁŁŲ¹ŁŁŁŁ ŁŁŲ„ŁŁŁŲ§ŁŁŁ Ł ŁŲØŁ ŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¢ŁŲ§ŁŲŖŁ ŁŁŲ§ŁŲ°ŁŁŲ± ŁŲ§ŁŁŲŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲŖŁŁŁŲØŁŁŁŁ Ł ŁŁŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁ Ł ŲŖŁŁŲ§ŁŁŁŲŖŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁ Ų§ŁŲ³ŁŁŁ ŁŁŁŲ¹Ł Ų§ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁ Ł
Khutbah II
Ų§ŁŁŁŲŁŁ ŁŲÆŁ ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŲŁŲ³ŁŲ§ŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŲ“ŁŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ ŲŖŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁ ŁŲŖŁŁŁŲ§ŁŁŁŁ. ŁŁŲ§ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų§ŁŁŁ ŁŲ§Ł Ų§ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁŁ ŁŁŲŁŲÆŁŁŁ ŁŲ§Ł Ų“ŁŲ±ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł ŁŲŁŁ ŁŁŲÆŁŲ§ Ų¹ŁŲØŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲÆŁŁŲ§Ų¹ŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų±ŁŲ¶ŁŁŁŲ§ŁŁŁŁ. Ų§ŁŁŁŁŁ ŁŁ ŲµŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł ŁŲŁŁ ŁŁŲÆŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŲµŁŲŁŲ§ŲØŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł ŲŖŁŲ³ŁŁŁŁŁŁ ŁŲ§ ŁŁŲ«ŁŁŲ±ŁŲ§ Ų§ŁŁ ŁŁŲ§ ŲØŁŲ¹ŁŲÆŁ
ŁŁŁŲ§Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų³Ł Ų§ŁŲŖŁŁŁŁŁŲ§Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ
ŁŲ§ Ų§ŁŁ
ŁŲ±Ł ŁŁŲ§ŁŁŲŖŁŁŁŁŁŲ§ Ų¹ŁŁ
ŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§Ų¹ŁŁŁŁ
ŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁ
ŁŲ±ŁŁŁŁ
Ł ŲØŁŲ§ŁŁ
ŁŲ±Ł ŲØŁŲÆŁŲ£Ł ŁŁŁŁŁŁ ŲØŁŁŁŁŁŲ³ŁŁŁ ŁŁŲ«ŁŁŁŁŁ ŲØŁŁ
ŁŁŲ¢ Ų¦ŁŁŁŲŖŁŁŁ ŲØŁŁŁŲÆŁŲ³ŁŁŁ ŁŁŁŁŲ§ŁŁ ŲŖŁŲ¹Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁ
ŁŁŲ¢ Ų¦ŁŁŁŲŖŁŁŁ ŁŁŲµŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁ ŁŲ¢ Ų§ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁŁ Ų¢Ł
ŁŁŁŁŁŲ§ ŲµŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
ŁŁŁŲ§ ŲŖŁŲ³ŁŁŁŁŁŁ
ŁŲ§. Ų§ŁŁŁŁŁ
ŁŁ ŲµŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų¢ŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŲ§Ł Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲØŁŁŲ¢Ų¦ŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŁŁ ŁŁŁ
ŁŁŲ¢Ų¦ŁŁŁŲ©Ł Ų§ŁŁŁ
ŁŁŁŲ±ŁŁŲØŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§Ų±ŁŲ¶Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁ
ŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ®ŁŁŁŁŁŲ§Ų”Ł Ų§ŁŲ±ŁŁŲ§Ų“ŁŲÆŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲØŁŁ ŲØŁŁŁŲ±ŁŁŁŲ¹ŁŁ
ŁŲ±ŁŁŲ¹ŁŲ«ŁŁ
ŁŲ§Ł ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁ ŲØŁŁŁŁŁŁŲ©Ł Ų§ŁŲµŁŁŲŁŲ§ŲØŁŲ©Ł ŁŁŲ§ŁŲŖŁŁŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁŁŁŁ ŁŁŲŖŁŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁ Ų§ŁŲŖŁŁŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ
Ł ŲØŁŲ§ŁŲŁŲ³ŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŁŁŁ
Ł Ų§ŁŲÆŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§Ų±ŁŲ¶Ł Ų¹ŁŁŁŁŲ§ Ł
ŁŲ¹ŁŁŁŁ
Ł ŲØŁŲ±ŁŲŁŁ
ŁŲŖŁŁŁ ŁŁŲ§ Ų§ŁŲ±ŁŲŁŁ
Ł Ų§ŁŲ±ŁŁŲ§ŲŁŁ
ŁŁŁŁŁ
Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁ Ų§ŲŗŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁŁŁ ŁŲ¤ŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ ŁŲ¤ŁŁ ŁŁŁŲ§ŲŖŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁŁŁ ŁŲ§ŲŖŁ Ų§ŁŁŲ§ŁŲŁŁŲ¢Ų”Ł Ł ŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ§ŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŁŲ§ŲŖŁ Ų§ŁŁŁŁŁ ŁŁ Ų§ŁŲ¹ŁŲ²ŁŁ Ų§ŁŁŲ§ŁŲ³ŁŁŲ§ŁŁ Ł ŁŁŲ§ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŲ°ŁŁŁŁ Ų§ŁŲ“ŁŁŲ±ŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ ŁŲ“ŁŲ±ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲµŁŲ±Ł Ų¹ŁŲØŁŲ§ŲÆŁŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŁŁŲŁŁŲÆŁŁŁŁŲ©Ł ŁŁŲ§ŁŁŲµŁŲ±Ł Ł ŁŁŁ ŁŁŲµŁŲ±Ł Ų§ŁŲÆŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§Ų®ŁŲ°ŁŁŁ Ł ŁŁŁ Ų®ŁŲ°ŁŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ ŁŁ ŲÆŁŁ ŁŁŲ±Ł Ų§ŁŲ¹ŁŲÆŁŲ§Ų”ŁŲ§ŁŲÆŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§Ų¹ŁŁŁ ŁŁŁŁŁ ŁŲ§ŲŖŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ Ł Ų§ŁŲÆŁŁŁŁŁŁ. Ų§ŁŁŁŁŁ ŁŁ Ų§ŲÆŁŁŁŲ¹Ł Ų¹ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŲØŁŁŲ§ŁŲ”Ł ŁŁŲ§ŁŁŁŁŲØŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŲ²ŁŁŁŲ§ŁŲ²ŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ ŁŲŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŲ”Ł Ų§ŁŁŁŁŲŖŁŁŁŲ©Ł ŁŁŲ§ŁŁŁ ŁŲŁŁŁ Ł ŁŲ§ ŲøŁŁŁŲ±Ł Ł ŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁ ŁŲ§ ŲØŁŲ·ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŲØŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŲÆŁŁŁŁŁŁŲ³ŁŁŁŁŲ§ Ų®Ų¢ŲµŁŁŲ©Ł ŁŁŲ³ŁŲ§Ų¦ŁŲ±Ł Ų§ŁŁŲØŁŁŁŲÆŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ Ų¹Ų¢Ł ŁŁŲ©Ł ŁŁŲ§ Ų±ŁŲØŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ ŁŁŁŁŁ. Ų±ŁŲØŁŁŁŁŲ§ Ų¢ŲŖŁŁŲ§Ł ŁŁŁ Ų§ŁŲÆŁŁŁŁŁŁŲ§ ŲŁŲ³ŁŁŁŲ©Ł ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¢Ų®ŁŲ±ŁŲ©Ł ŲŁŲ³ŁŁŁŲ©Ł ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų¹ŁŲ°ŁŲ§ŲØŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų±Ł. Ų±ŁŲØŁŁŁŁŲ§ ŲøŁŁŁŁ ŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŁŲ³ŁŁŁŲ§ŁŁŲ§ŁŁŁ ŁŁŁ Ł ŲŖŁŲŗŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲŖŁŲ±ŁŲŁŁ ŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ®ŁŲ§Ų³ŁŲ±ŁŁŁŁŁ. Ų¹ŁŲØŁŲ§ŲÆŁŲ§ŁŁŁŁ ! Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŁ ŁŲ±ŁŁŁŲ§ ŲØŁŲ§ŁŁŲ¹ŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲ§ŁŲŁŲ³ŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ„ŁŁŁŲŖŲ¢Ų”Ł Ų°ŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ±ŁŲØŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲŁŲ“Ų¢Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŁŁ ŁŁŁŁŁŲ±Ł ŁŁŲ§ŁŁŲØŁŲŗŁŁ ŁŁŲ¹ŁŲøŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁŁ Ł ŲŖŁŲ°ŁŁŁŁŲ±ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§Ų°ŁŁŁŲ±ŁŁŲ§Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲøŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ°ŁŁŁŲ±ŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ§Ų“ŁŁŁŲ±ŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŁ ŁŁŁ ŁŁŲ²ŁŲÆŁŁŁŁ Ł ŁŁŁŁŲ°ŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲØŁŲ±Ł
(Red. Ulil H.)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
3
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
4
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
5
Innalillahi, Menag 2009-2014 Suryadharma Ali Meninggal Dunia
6
Pemerintah Umumkan 18 Agustus 2025 sebagai Hari Libur Nasional
Terkini
Lihat Semua