Kesehatan

Thibbun Nabawi Telur untuk Mata hingga Vitalitas Pria

Jum, 13 Oktober 2023 | 11:30 WIB

Thibbun Nabawi Telur untuk Mata hingga Vitalitas Pria

Ilustrasi telur. (Foto: NU Online/Freepik)

Di era modern seperti sekarang ini, banyak pekerjaan manusia yang cenderung kurang bergerak secara fisik. Penggunaan gadget dan perangkat teknologi informasi membuat orang lebih banyak memandang layar daripada bergerak, seperti layar smartphone, laptop, maupun piranti elektronik yang lain .

 

Intensitas yang lama di depan layar elektronik dapat menyebabkan mata kering hingga radang pada mata. Kurangnya aktivitas fisik juga memengaruhi pada kebugaran tubuh sehingga manusia modern banyak yang mengalami kemunduran fungsi mata dan vitalitas, bahkan di usia yang masih muda.

 

Salah satu solusi untuk meningkatkan vitalitas adalah dengan makanan bergizi dan pola hidup sehat. Adakah asupan nutrisi yang murah dan multifungsi untuk menjaga energi sekaligus menyehatkan mata di era modern saat ini? Bagaimana pandangan para ulama dalam kitab pengobatan nabawi untuk mengatasi kelemahan, khususnya pada kaum pria?

 

Al-Hafiz Adz-Dzahabi menyebutkan dalam kitab At-Thibbun Nabawi tentang telur sebagai makanan yang multifungsi.

 

“Telur terbaik adalah telur ayam. Telur rebus yang lunak dan masih lembut lebih baik daripada telur rebus yang dimasak hingga keras. Di dalam telur ada keseimbangan sempurna. Telur yang cenderung matang membantu mengeluarkan angin yang mengandung gas. Kuning telurnya cenderung bersifat panas, sedangkan bagian putihnya dingin. Menggosok wajah dengan putih telur dapat meredakan sengatan matahari, dan dalam bentuk pasta dapat menyembuhkan luka bakar serta mencegah jaringan parut. Telur juga meredakan sakit mata. Telur rebus baik untuk batuk, dada terasa kasar, suara serak dan pendarahan.” (Al-Hafiz Adz-Dzahabi, At-Thibbun Nabawi, [Beirut, Dar Ihyaul Ulum: 1990 M], halaman 85-86)

 

Berdasarkan kutipan tersebut, telur dapat digunakan sebagai nutrisi yang dimakan maupun obat yang dioleskan. Bahkan, jenis dan cara pengolahan telur yang baik juga disebutkan dengan jelas yaitu telur ayam yang direbus. Telur ayam merupakan sumber protein hewani yang banyak dan murah. Manusia di berbagai belahan dunia yang memungkinkan untuk menemukan keberadaan ayam, tentu akan mudah mendapatkan telur ayam.

 

Apabila dikonsumsi sebagai makanan dengan takaran yang cukup, telur bermanfaat untuk meredakan sakit mata. Hal ini sesuai dengan penelitian dalam jurnal ilmiah terkini. Kuning telur mengandung banyak zat yang berkhasiat untuk mengobati mata kering. Penelitian yang diketuai oleh Coelho mengungkapkan bahwa pengobatan yang menggunakan kuning telur dalam bentuk kapsul bermanfaat untuk mengatasi mata kering (Coelho dkk, 2022, Processed Egg Yolk Supplementation for the Treatment of Dry Eye Disease and Meibomian Gland Dysfunction – Pilot Study, Journal of EuCornea 11).

 

Hal yang unik lainnya adalah manfaat telur untuk meningkatkan vitalitas pria. Khusus untuk pria yang sudah berumah tangga, telur merupakan afrodisiak yang dapat meningkatkan libido dalam hubungan suami-istri. Oleh karena itu, sering dijumpai penggunaan telur untuk keperluan tersebut secara tradisional oleh kaum pria di berbagai belahan dunia.

 

Ternyata, penggunaan telur sebagai afrodisiak juga telah disebutkan dalam kitab At-Thibbun Nabawi. Lanjutan dari kutipan tentang telur dalam kitab tersebut adalah sebagai berikut:

 

“Telur adalah makanan yang baik dan merupakan afrodisiak. Diriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa ketika seseorang Nabi mengadu kepada Allah tentang kelemahannya, maka Allah menyuruhnya makan telur. Hadits ini telah diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam Kitab Syu’abul Iman.” (Al-Hafiz Adz-Dzahabi, At-Thibbun Nabawi, [Beirut, Dar Ihyaul Ulum: 1990 M], halaman 85-86)

 

Selain meningkatkan vitalitas, telur juga berefek baik untuk kesuburan pria. Pada halaman yang lain, Al-Hafiz Adz-Dzahabi menyebutkan dalam kitabnya sebuah kisah:

 

“Suatu ketika seorang laki-laki pergi dan mengeluh kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa dia mempunyai anak yang sangat sedikit. Nabi menyuruhnya makan telur. Menurut Abu Hurairah, Nabi pernah mengeluh kepada Malaikat Jibril karena tidak bisa melakukan hubungan seksual secara cukup sering. Maka jawab malaikat itu, mengapa kamu tidak makan harisah? Ada kekuatan empat puluh orang di hidangan ini!” (Al-Hafiz Adz-Dzahabi, At-Thibbun Nabawi, [Beirut, Dar Ihyaul Ulum: 1990 M], halaman 50)

 

Harisah merupakan makanan berupa kue manis yang terbuat dari berbagai bahan berkalori tinggi dan tentu saja menggunakan telur sebagai salah satu campurannya. Oleh karena itu, penggunaan telur untuk meningkatkan vitalitas dan kesuburan pria dapat dikombinasikan dengan berbagai bahan makanan lainnya.

 

Khusus untuk nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, maka dengan mengonsumsi harisah kekuatannya akan bertambah. Dalam kondisi normal, ukuran kekuatan beliau seorang memang setara dengan kekuatan puluhan laki-laki biasa. Bahkan Beliau diberi kekhususan memiliki 11 istri. Tercatat 2 orang istri mendahului Beliau berpulang ke rahmatullah, sedangkan 9 orang lainnya menemani Beliau hingga akhir hayat.

 

Kekhususan nabi ini tentu tidak dapat diterapkan pada umatnya. Kutipan tentang harisah itu secara umum menunjukkan bahwa bahwa kue manis yang mengandung telur merupakan sumber makanan yang tinggi kalori sehingga mampu menghasilkan energi dalam jumlah yang memadai untuk menunjang hubungan suami-istri.

 

Selain telur, makanan yang sangat baik untuk tujuan ini adalah kacang polong, bawang bombay, daging, ayam jantan, dan burung pipit. Untuk menjaga kebugaran tubuh sehingga tetap energik, Al-Hafiz Adz-Dzahabi juga menyarankan bahwa setelah itu kaum laki-laki hendaknya minum susu segar lalu istirahat dan melaksanakan ibadah salat.

 

Berdasarkan penjelasan tersebut, konsumsi telur harus tetap diiringi dengan sumber nutrisi lain yang seimbang. Selain itu, keseimbangan pola hidup seperti istirahat dan ibadah juga akan menunjang kesehatan tubuh secara holistik. Wallahu a’lam bis shawab.

 

Yuhansyah Nurfauzi, pakar farmasi, pemerhati sejarah kedokteran dan sejarah peradaban Islam.