Surabaya, NU Online
Tercatat suhu rata-rata di Arab Saudi mencapai 40 derajat celsius. Oleh karena itu, para jamaah haji Indonesia diimbau mewaspadai kondisi panasĀ yang terjadi di Arab Saudi.Ā
Menanggapi hal tersebut, Ketua Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU) dr M Zulfikar Asāad membagikan lima tips bagi jamaah haji Indonesia untuk mengantisipasi cuaca panasĀ selama beribadah di Tanah Suci.
Pertama, memperbanyak minum air putih. Dokter yang akrab disapa Gus Ufik ini mengimbau jamaah agar tidak menunggu haus untuk minum. Pasalnya, cuaca panas yang diprediksi bakal terjadi di puncak musim haji ini bisa berdampak pada kesehatan jamaah apabila tidak diwaspadai dari awal dengan memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
āHarus minum yang banyak,ā terang Gus Ufik.
Kedua, memperbanyak konsumsi buah. Buah-buahan yang baik dikonsumsi saat cuaca panas terik, sambung Gus Ufik, adalah buah yang kaya akan air. Buah yang mengandung air tinggi bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh, di samping minum air putih.
āPerbanyak juga makan buah-buahan yang mengandung air,ā ujar Dewan Pengasuh Pesantren Darul Ulum Peterongan, Jombang, Jawa Timur tersebut.
Adapun buah-buahan yang mengandung banyak air yakni semangka, melon, jeruk, dan stroberi.
Ketiga, mengatur waktu dengan baik. Gus Ufik berujar, tak sedikit jemaah yang berpikir untuk bisa beribadah di Tanah Suci dengan maksimal. Saat berhaji, jamaah sebaiknya memperhatikan kondisi fisik dan lingkungan. Hal ini supaya kesehatan jamaah tetap terjaga selama menjalani rangkaian ibadah hingga akhir.
Atur waktu
Gus Ufik mengatakan, jamaah haji harus pandai mengatur waktu. āJangan mentang-mentang karena sedang berhaji kemudian merasa tidak mengenal waktu dalam beribadah. Harus bisa me-manage waktu sesuai kemampuan fisik kita,ā terangnya.
āSebisa mungkin waktu panas ini kita antisipasi dengan menentukan kapan waktu yang paling nyaman untuk beribadah,ā tambah Gus Ufik.
Keempat, meminta pendampingan petugas kesehatan saat sakit. Gus Ufik berpesan utamanya kepada jamaah yang memiliki komorbid (penyakit bawaan) untuk memperhatikan kondisi fisik.
āUtamanya mereka yang punya hipertensi. Saya yakin setiap kloter ada tim kesehatan. Tolong dimanfaatkan sebaik-baiknya,ā jelas putra Almaghfurlah KH Asāad Umar Jombang ini.
Dokter kelahiran 26 Februari 1964 ini mengimbau jamaah untuk tidak sungkan meminta pendampingan kepada petugas kesehatan saat merasa kondisi tubuh sedang kurang fit.
āMau periksa tensi dan sebagainya ini sangat penting. Karena tidak terasa beribadah tahu-tahu capek, ini harus diantisipasi betul,ā tambahnya.
Kelima, menggunakan alat pelindung diri. Jamaah haji Indonesia yang tidak terbiasa dengan suhu panas di Arab Saudi diminta untuk mengenakan alat pelindung diri seperti kacamata, payung, tabir surya, maupun semprotan air.
Artikel diambil dari:Ā Lima Tips Hadapi Cuaca Panas Ekstrem Saat Berhaji
āDengan semprotan air kalau memang terasa panas itu bisa dibawa untuk menyegarkan agar tidak terlalu panas. Usahakan tidak terkena paparan sinar matahari secara langsung,ā ungkapnya.
Kontributor: A Habiburrahman
Editor:Ā Risma Savhira, SyamsulĀ Arifin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
3
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
6
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
Terkini
Lihat Semua