Tiba di Tanah Air, Kesehatan Jamaah Haji Dipantau Selama 21 Hari
NU Online Ā· Sabtu, 22 Juli 2023 | 14:30 WIB
Mahbib Khoiron
Penulis
Makkah, NU Online
Jamaah haji yang telah pulang ke Tanah Air tetap mendapatkan pemantauan kesehatan. Selama 21 hari setiap Dinas Kesehatan akan memantau kesehatan mereka meski sudah kembali ke daerahnya.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo menyampaikan, selama ibadah haji, jamaah haji melakukan rangkaian ibadah dan berada di kerumunan dalam jumlah yang besar dan melibatkan interaksi dengan jamaah dari berbagai negara. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyebaran penyakit menular.
āOleh karena itu kita perlu meningkatkan kewaspadaan pada risiko penyebaran penyakit menular,ā tutur Kapus Liliek kepada Media Center Haji, Sabtu (22/7/2023).
Pemantauan ini dimaksudkan sebagai deteksi dini terhadap penyakit menular yang berpotensi menimbulkan Public Health Emergency of International Concern (PHEIOC) seperti Covid-19, Mers-Cov, Meningitis, dan Polio.
Jamaah haji dipantau kesehatannya dengan masa pemantauan selama 21 hari melalui Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH).
āJika dalam masa pemantauan, jamaah haji timbul gejala sakit, maka kami imbau untuk memeriksakan diri di Faskes terdekat dengan membawa K3JH,ā ucapnya.
Selain pemantauan kesehatan, jamaah haji juga diimbau untuk menjaga kesehatannya dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Jamaah haji diharapkan tetap mengonsumsi makanan yang bergizi, beristirahat yang cukup, serta rajin mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer.
Kapus Liliek mengingatkan bahwa jika jamaah haji setibanya di tanah air mengalami batuk atau pilek perlu menerapkan protokol kesehatan seperti menghindari kontak langsung dengan keluarga seperti berpelukan, berciuman, dan berjabat tangan. Selain itu jamaah haji diharapkan menggunakan masker saat berkumpul dengan keluarga.
Setibanya di bandara Indonesia, petugas kesehatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) juga disiagakan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi jamaah haji yang mengalami gangguan kesehatan. Sebagai contoh di Bandara Soekarno Hatta telah disiapkan 3 ruangan yaitu ruangan pemeriksaan, ruangan observasi, dan ruangan karantina.
Harapannya jamaah haji dapat kembali ke tanah air menjadi haji mabrur yang sehat. Selain itu jamaah haji dapat kembali berkumpul dengan keluarga di Tanah Air dalam kondisi yang sehat.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menggali Hikmah Ibadah Haji dan Kurban
2
Khutbah Jumat: Menggapai Pahala Haji Meskipun Belum Berkesempatan ke Tanah Suci
3
Amalan Penting di Permulaan Bulan Dzulhijjah, Mulai Perbanyak Dzikir hingga Puasa
4
Khutbah Jumat: Persahabatan Sejati, Jalan Keselamatan Dunia dan Akhirat
5
Keistimewaan Bulan Dzulhijjah dan Hari Spesial di Dalamnya
6
Kelola NU Laksana Pemerintahan, PBNU Luncurkan Aplikasi Digdaya Kepengurusan
Terkini
Lihat Semua