Mahasiswa Indonesia di Nanchang University kota Nanchang, Provinsi Jiangxi, Tiongkok.Menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabiul Awal 1436 H yang bertepatan dengan hari Sabtu (3/1) lalu.<>
Mereka merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW di Gedung Internasonal Exchange Collage di kampus tersebut. Acara Maulid ini dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dikumandangkan oleh Boihaki. Kemudian hikmah maulid disampaikan oleh Ahmad Najibullah, mahasiswa S2 Nanchang University asal Semarang.
Dalam ceramahnya Ia menyampaikan makna dari kitab Al-Barzanji yang sudah dibaca sebelumnya. Selanjutnya adalah pembacaan do’a, lalu ditutup dengan penampilan tim Rebana Nanchang University yang melantunkan dua syair shalawat Nabi.
Acara yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok atau PPIT cabang Nanchang ini merupakan agenda tahunan yang dilakukan oleh pelajar Indonesia yang belajar di Nanchang University. Setelah acara Maulid selesai, acara dilanjutkan dengan makan malam bersama sekaligus mengundang mahasiswa Indonesia yang non muslim. Sekitar 30 orang mahasiswa datang menghadiri acara itu.
Perayaan Maulid ini adalah puncak acara setelah selama 12 hari diadakan safari keliling asrama secara bergantian. Safari Maulid itu diaadakan setiap habis magrib sampai isya kurang lebih 30 menit yang diikuti oleh sekitar 20 mahasiswa muslim. Kegiatan yang dilakukan dalam safari ini adalah pembacaan kitab Maulid Al-Barzanji yang disusun oleh Syaikh Ja’far Al-Barzanji. Dilanjutkan dengan shalat isya berjama’ah dan ramah tamah.
Perayaan Maulid ini dilakukan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Selain itu makna lain yang dapat dipetik dari kegiatan ini adalah melatih diri untuk saling berbagi, mempererat silaturahmi sesama muslim yang sedang jauh dari keluarga di tanah air.
Generasi sekarang yang semakin pudar pengetahuan tentang silsilah keturunan Nabi Muhammad SAW, kehidupan Rasul sejak masa kecil, remaja, hingga mendapatkan risalah sebagai rasul dan menyebarkan ajaran Islam dan lain sebagainya. Sehingga dengan diadakannya Maulid ini bisa dijadikan sebagai salah satu wadah untuk mengetahui lebih banyak dengan membaca dan mengkaji kitab Al-Barzanji. Dengan demikian diharapkan momen ini menjadikan kita semakin mencintai, mengagumi, dan meneladani Nabi Muhammad SAW.
“Semoga tiap tahunnya kitra bisa merayakan peringatan Maulid Nabi SAW dan juga kegiatan keagamaan lainnya karena selain untuk meningkatkan Iman juga bisa menambah pengetahuan keagamaan dan silaturrahim antar sesama disela-sela padatnya kuliah,” ujar Hukmawati mahasiswa asal Makassar.
Pernyataan senada juga disampaikan oleh Ratna Ervina selaku penanggungjawab konsumsi. Ia mengatakan begitu bahagia melihat teman-teman bisa berkumpul bersama sambil dengan lahap menyantap hidangan hasil dari masakan bersama. Walaupun Ia non muslim tetapi kebersamaan ini semoga tetap selalu terjalin.
Siti Marwah, Mahasiswa S2 Nanchang University
Terpopuler
1
Penjelasan Nuzulul Qur’an Diperingati 17 Ramadhan, Tepat pada Lailatul Qadar?
2
Hukum Jamaah dengan Imam yang Tidak Fashih Bacaan Fatihahnya
3
Khutbah Jumat: Ramadhan Momentum Lestarikan Lingkungan
4
Kisah Unik Dakwah Gus Mus di Pusat Bramacorah hingga Kawasan Lokalisasi
5
194.744 Calon Jamaah Reguler Lunasi Biaya Haji, Masih Ada Sisa Kuota Haji 2024
6
Gempa Bawean, Masyarakat Butuh Tenda, Makanan hingga Dapur Umum
Terkini
Lihat Semua