Internasional

Saudi Izinkan Pria dan Wanita Duduk Satu Meja di Kafe

Jum, 20 Desember 2019 | 06:06 WIB

Saudi Izinkan Pria dan Wanita Duduk Satu Meja di Kafe

Bendera Arab Saudi. (Foto: alarabiya.net)

Riyadh, NU Online
Mendeklarasikan diri sebagai salah satu negara Muslim yang berupaya menerapkan prinsip moderat, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mewujudkan usaha tersebut dengan mencabut sejumlah aturan publik yang menyekat pria dan wanita. Dengan demikian, kini wanita di Arab Saudi tidak perlu lagi masuk ke restoran dari pintu terpisah.

Setelah membuka penghalang antara pria dan wanita di kasir restoran, kini Arab Saudi juga mengizinkan pria dan wanita untuk duduk satu meja di kafe.

Dikutip dari Associated Press, keputusan itu diumumkan oleh Kementerian Urusan Kota dan Pedesaan lewat sebuah pernyataan pada pekan lalu. Beberapa restoran dan kafe di Jeddah memungkinkan laki-laki dan perempuan non-muhrim untuk duduk dengan bebas.

Kebijakan ini menambah daftar panjang keputusan yang diterbitkan Pemerintah Saudi untuk menarik investasi dan membuka luas peluang usaha.

Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman telah mendorong reformasi sosial, salah satunya membolehkan perempuan dan laki-laki menghadiri konser dan menonton bioskop.

Dia juga membatasi kekuasaan polisi agama di negara itu, yang telah menjadi penegak norma sosial konservatif, seperti pemisahan gender di tempat umum.

Dua tahun lalu, wanita untuk pertama kalinya diizinkan menonton pertandingan olahraga di stadion di ruang khusus yang disebut "keluarga".

Gadis-gadis muda dalam beberapa tahun terakhir juga telah diizinkan mengakses pendidikan jasmani dan olahraga di sekolah, hak yang hanya dimiliki anak laki-laki.

Selama ini Saudi memandang pemisahan gender sebagai persyaratan agama. Meski demikian, negara Muslim lainnya tidak menerapkan aturan yang sama.

Dikutip dari CNN, dulu restoran dan kafe di Arab Saudi, termasuk waralaba Barat seperti Starbucks, telah memisahkan perempuan dan laki-laki.

Mereka menyediakan ruang keluarga bagi wanita yang keluar seorang diri atau ditemani saudara laki-laki, dan ruang khusus bagi pria lajang.

Banyak juga yang membuatkan pintu masuk terpisah untuk wanita dan ruang khusus untuk keluarga di mana wanita tidak terlihat oleh pria. Sementara di restoran atau kafe kecil yang tidak memiliki ruang pemisah, wanita tidak diizinkan masuk.

Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Muchlishon