Internasional

Rais Syuriyah PBNU Sampaikan Ceramah Maulid PCINU Malaysia

Rab, 20 Januari 2016 | 10:07 WIB

Rais Syuriyah PBNU Sampaikan Ceramah Maulid PCINU Malaysia

Ilustrasi jamaah.

Kuala Lumpur, NU Online
Lain dari biasanya, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Malaysia kali ini mengadakan dua acara besar dalam satu hari sekaligus. Habibi, Ketua Panitia mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada kawan-kawan pengurus dan seluruh warga NU Malaysia. Habibi mengaku awalnya tidak mengira acara akan berjalan lancar dan memuaskan. 

Acara pertama diadakan di Greenwood Selangor pada Ahad pagi (17/1), yang merupakan hasil kerjasama antara PCINUM dengan warga NU Malaysia asal Bululanjang Bawean.

“Kami awalnya sempat pesimis, karena beberapa hal teknis sempat menjadi hulu perbedaan antarpanitia,” tambahnya. 

Sementara acara kedua, yang diselenggarakan sendiri oleh PCINUM, diadakan di Kampung Sungai Mulia Selangor petang pada hari yang sama (17/1). “Hujan yang sedari awal kita prediksikan ternyata memang turun, dan Alhamdulillah kita sudah siapkan terop yang memadai,” kata Syaifudin, yang bertindak sebagai Plh Ketua Tanfidziyah PCINU Malaysia.

Dalam dua acara tersebut, KH Ahmad Ishomuddin, Rais Syuriyah PBNU yang didapuk menjadi pembicara utama merespon beberapa hal penting. Sembari mengutip pendapat beberapa ulama, Ishomuddin menyatakan bahwa Maulid Nabi Muhammad Saw merupakan tradisi umum masyarakat Muslim di seluruh dunia.

Maka, selama tradisi itu baik dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam, tidak baik bagi seorang Muslim untuk meninggalkannya. Masalah kekerasan yang dilakukan ISIS, kontroversi Islam Nusantara, dan ironi kehidupan yang terjadi di hampir semua Negara Muslim menjadi topik kritik dan klarifikasi.

Hadirin juga terlihat sangat antusias. Setelah pembicara menyampaikan ceramah, Abdul Bari yang bertindak selaku moderator, membuka termin pertanyaan. Tiga hadirin menanyakan beberapa amalan sehari-hari, seperti menyentuh HP yang berisi al-Quran, cara merukyah, dan hukum memakai jimat (tamimah).

“Kami sangat senang karena acara ini mendapat sambutan antusias dari masyarakat. Dan yang lebih penting dari itu, mereka mendapat pencerahan dan ilmu baru,” kata Kiai Liling Sibromilisi, Rais Syuriyah Syuriyah PCINU Malaysia. (Aziz/Fathoni)