Ragam Kuliner Ramadhan di Australia, dari Burger Unta hingga Sate Indonesia

Sydney, NU Online

Bulan Ramadhan di Australia menghadirkan pengalaman unik bagi umat Muslim di Negeri Kanguru tersebut. Salah satunya ialah ragam kuliner Ramadhan. Perpaduan cita rasa Timur dan Barat menghasilkan hidangan khas Ramadhan di Australia.

Meskipun berpuasa dengan durasi 15 jam, umat Muslim di Australia tetap antusias menyambut bulan Ramadhan. Tradisi buka puasa bersama atau iftar menjadi momen spesial untuk menjalin silaturahim.

Di daerah Lakemba, Sydney, New South Wales, terdapat banyak masjid dan komunitas Muslim imigran yang berasal dari berbagai negara. Hal ini tercermin dalam ragam hidangan Ramadhan yang ditawarkan, baik cita rasa khas dari Indonesia, Afghanistan, Turki, Lebanon, dan negara-negara lainnya.

“Untuk kuliner, khususnya di wilayah Lakemba di New South Wales, memiliki berbagai macam kuliner antar-bangsa. Di sana ada sate, ada beberapa menu lain juga, tapi ada menu-menu dari negara-negara lain yang disajikan di pasar, seperti di pasar sore,” tutur Rais Syuriyah PCINU Australia – New Zealand, Emil Idad kepada NU Online, Selasa (19/3/2024) di Sydney.

Tradisi buka puasa bersama di Australia juga tak kalah meriah. Lagi di sana menjual kuliner berbagai bangsa, antara bangsa Afghanistan, Lebanon, Pakistan, India, semuanya halal karena di sana adalah Lakemba Ramadan Night.

Tradisi berbuka puasa bersama di Australia juga tak kalah meriah. Di sana, mereka menjual kuliner dari berbagai negara, seperti Afghanistan, Lebanon, Pakistan, dan India, semuanya halal karena acara tersebut diselenggarakan di Ramadan Lakemba Night yang bertempat Haldon Street, The Boulevard and Railway Parade, Lakemba.

“Hal ini tercermin dalam hidangan Ramadhan yang ditawarkan, di mana kita dapat menemukan cita rasa khas Indonesia, Afghanistan, Turki, dan negara-negara lainnya,” jelas Emil.

Hidangan populer khas ramadhan di Australia

1. Burger Unta (Lebanon)

Burger dengan patty yang terbuat dari daging unta menawarkan rasa yang unik dan kaya protein yang juga digemari oleh masyarakat. Daging unta dikenal lebih rendah lemak dan kalori dibandingkan daging sapi, sehingga cocok untuk menu buka puasa yang sehat. Burger unta biasanya disajikan dengan roti pita, sayuran segar, dan saus khas Lebanon.

“Namanya burger unta ini sangat populer. Sebenarnya, burger bisa terbuat dari sapi atau ayam, tetapi karena ada kata unta, orang selalu penasaran ingin tahu apa itu burger unta. Sajian seperti burger, tapi dibuat agak besar. Orang Indonesia mungkin menganggapnya terlalu besar karena ini menu orang Lebanon,” tutur Emil.

2. Kanafeh (Palestina)

Kue manis yang terbuat dari pastry, keju, dan sirup gula ini memiliki tekstur yang renyah di luar dan lembut di dalam. Kanafeh biasanya disajikan hangat dengan sirup gula tambahan dan topping kacang pistachio. 

“Kanave itu dari Palestina, semacam ketan manis. Kemudian disajikan seperti satu nampan, itulah yang kedua yang termasuk populer di sini, kanave. Rasanya yang manis dan legit cocok untuk dinikmati sebagai hidangan penutup setelah berbuka puasa,” terang Emil.

3. Sate (Indonesia)

Sate Indonesia ini sekarang populer di kalangan orang non-Indonesia, karena dianggap Indonesia. Hidangan daging tusuk bakar yang disajikan dengan saus kacang ini merupakan favorit banyak orang dan selalu hadir di momen Ramadhan. Saus kacang yang gurih dan creamy menambah kelezatan sate dan menjadikannya hidangan yang tak terlupakan. 

“Meskipun di kalangan orang Lebanon ada yang menyebutkan sate orang Arab lebih besar, tetapi bumbunya tidak sama seperti bumbu sate orang Indonesia,” tandas Emil.

4. Kebab (Turki)

Hidangan daging panggang yang dibungkus dengan roti pita ini bisa dinikmati dengan berbagai pilihan topping dan saus. Kebab di Australia biasanya terbuat dari daging sapi, ayam, atau domba, dan dipanggang dengan bumbu khas Turki.

Roti pita yang lembut dan topping yang beragam menjadikan kebab hidangan yang mengenyangkan dan praktis untuk dinikmati saat buka puasa.

Kontributor: Akhmal Duta Bagaskara