Riyadh, NU Online
Putusnya hubungan diplomatik antara Iran dan Arab Saudi tak menghalangi rakyat Iran untuk bisa melaksanakan ibadah haji tahun ini.
Kantor berita Arab Saudi, SPA, melaporkan gelombang pertama jamaah haji Iran 2018 tiba di Madinah sejak Kamis (19/7) kemarin. Setibanya di bandara internasional Pangeran Mohammed bin Abdulaziz, mereka dijemput dengan bus menuju kamp sementara.Â
Otoritas setempat mengklaim, jamaah mendapat layanan sistem terpadu berkualitas tinggi yang disediakan oleh Kementerian Haji dan Umrah cabang Madinah. Yayasan Nasional Pemandu Haji pun turut menyambut mereka.
Hatem bin Jaafar Bali, Ketua Yayasan Nasional Pemandu Haji, mengatakan pihaknya menyediakan semua layanan untuk kenyamanan para jamaah sebagai bentuk komitmen pemerintah Arab Saudi memberi pelayanan maksimal kepada mereka.
Sejak Riyadh mengeksekusi ulama syiah terkemuka, Nimr al Nimr, pada 2016 gelombang protes rakyat Iran berlangsung hingga berujung penyerangan kedutaan besar Arab Saudi di Teheran. Imbasnya, Saudi memutus hubungan diplomatik dengan negeri para mullah itu di tahun yang sama.
Setelah memboikot pelaksanaan haji pada 2016 menyusul ketegangan dengan Arab Saudi sehubungan dengan insiden di Mina, Iran mengirimkan 90.000 jamaahnya dalam pelaksanaan haji tahun lalu. Pada 2018 ini, sekitar 85.000 jamaah dari Iran akan hadir di Tanah Suci.
Meski demikian, seperti dilaporkan Reuters, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menuntut adanya penyelidikan atas tragedi Mina 2015 yang menewaskan ratusan korban tersebut. (Red: Mahbib)