Patoni
Penulis
Jakarta, NU Online
Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) mengatakan Iran adalah negara tetangga dan Saudi bercita-cita memiliki hubungan yang baik dan terhormat dengannya.
"Kami ingin Iran yang sejahtera dan memiliki kepentingan bersama satu sama lain, tetapi masalah kami adalah tindakan negatif mereka, seperti program nuklirnya atau dukungan untuk milisi terlarang di kawasan itu, atau program rudal balistiknya," kata bin Salman kepada Al Arabiya TV.
“Kami bekerja dengan mitra kami untuk mengatasi masalah ini, dan kami berharap dapat mengatasinya dan memiliki hubungan yang baik dan positif dengan semua orang," tambah dia.
Sementara MBS tidak membagikan perincian lebih lanjut, harian Inggris The Financial Times baru-baru ini melaporkan bahwa delegasi Saudi dan Iran bertemu di ibu kota Irak, Baghdad, pada 9 April.
Menurut laporan itu, pertemuan tersebut ditujukan untuk meredakan ketegangan antara rival regional. Serangan terhadap Arab Saudi oleh pemberontak Houthi Yaman juga menjadi bagian dari diskusi.
Pandangan Pakar
Dikutip dari Anadolu, Prof Cengiz Tomar, wakil kepala Universitas Turki-Kazakh Internasional Ahmet Yesevi, mengatakan putra mahkota Saudi mengungkapkan perubahan kebijakan yang signifikan.
Serhan Afacan, seorang akademisi di Institut Studi Timur Tengah Universitas Marmara, mengatakan bagian yang paling luar biasa dari pidato MBS adalah bahwa dia mengatakan mereka bekerja dengan mitra global dan regional untuk menemukan solusi bagi masalah yang sangat sulit diatasi.
Dia mencatat bahwa ketegangan antara Syiah Iran dan Sunni Arab Saudi tidak hanya karena perbedaan ideologis dan menambahkan bahwa tujuan utama pernyataan Mohammed bin Salman adalah AS.
Rahim Farzam, pakar kebijakan luar negeri di Pusat Studi Iran (IRAM) di Ankara, mengatakan bahwa berita kemungkinan normalisasi antara Iran dan Arab Saudi, yang tidak memiliki hubungan diplomatik sejak 2016, muncul tepat setelah AS mengisyaratkan perubahan dalam pendekatannya terhadap Iran setelah kepergian mantan Presiden Donald Trump.
Dia mencatat bahwa Presiden AS saat ini, Joe Biden, menerapkan kebijakan yang sangat lunak terhadap Iran, tidak seperti Trump.
Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Muchlishon
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua