Presiden Prancis Serukan Penghentian Pengiriman Senjata ke Israel, Begini Respons Netanyahu
NU Online Ā· Ahad, 6 Oktober 2024 | 17:00 WIB
Afrilia Tristara
Kontributor
Jakarta, NU Online
Presiden Prancis Emmanuel Macron memberikan seruan untuk menghentikan pengiriman senjata ke Israel yang digunakan untuk peperangan di Gaza.
"Prioritasnya adalah kita kembali ke solusi politik, yaitu kita berhenti mengirim senjata untuk melancarkan pertempuran di Gaza," kata Macron dalam wawancara dengan France Inter, stasiun radio publik, yang disiarkan Sabtu (5/10/2024) sebagaimana dilaporkan The Washington Post.
Macron mengaku, Prancis tidak mengirim senjata apa pun ke Israel. Pernyataan ini muncul saat publik tengah menyoroti tingginya jumlah korban tewas di Gaza dan meluasnya konflik Israel dengan Hizbullah di Lebanon.
Baca Juga
Israel Serang Lebanon
Macron juga memberi tanggapan terkait kondisi di Lebanon. Ia mengatakan Lebanon tidak boleh dibiarkan menjadi "Gaza baru", merujuk pada serangan darat dan udara Israel di negara itu.
"Rakyat Lebanon tidak boleh dikorbankan," tegas Macron.
Respons Netanyahu atas pernyataan Macron
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberikan respons keras atas pernyataan Macron itu.
Melalui sebuah video yang direkam di Tel Aviv, pada Sabtu (5/10/2024) malam, Netanyahu menyebut tindakan Macron dan pemimpin lain yang menganjurkan embargo senjata terhadap Israel sebagai perbuatan yang memalukan, sebagaimana dilansir Al Jazeera.
āPresiden Macron dan pemimpin Barat lainnya kini menyerukan embargo senjata terhadap Israel. Memalukan," kata Netanyahu.
Sebelumnya, ia mengklaim bahwa apa yang dilakukan Israel adalah upaya pertahanan.
āSaat ini, Israel mempertahankan diri di tujuh front melawan musuh-musuh peradaban,ā katanya.
Baca Juga
Mengutuk Serangan Israel
Netanyahu merujuk Gaza, Lebanon, Tepi Barat, Yaman, Suriah, Irak, dan Iran sebagai tujuh front yang dimaksud.
āKetika Israel memerangi kekuatan barbarisme yang dipimpin Iran, semua negara beradab seharusnya berdiri teguh di pihak Israel,ā ujar Netanyahu.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina mengapresiasi pernyataan terbaru Presiden Prancis itu.
WAFAĀ melaporkan, Kementerian tersebut mencatat bahwa komentar Presiden Macron sejalan dengan hukum internasional dan resolusi PBB, mendukung solusi dua negara, dan prinsip-prinsip hak asasi manusia sebagaimana tercantum pada pernyataan tertulis yang dirilis pada Ahad (6/10/2024).
Mereka juga menginginkan negara-negara yang terlibat sebagai pihak Perjanjian Perdagangan Senjata untuk bertindak tegas mencegah Israel menggunakan senjata militer yang pada akhirnya disalahgunakan untuk kepentingan yang menyalahi hak asasi manusia.
Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Palestina dengan tegas menyerukan kepada negara-negara yang terus mendukung Israel dalam agresinya untuk menghormati dan menerapkan hukum internasional, termasuk dalam menekan Israel agar segera mengakhiri perang genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza, Tepi Barat, Yerusalem, dan Lebanon.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menggali Hikmah Ibadah Haji dan Kurban
2
Khutbah Jumat: Menggapai Pahala Haji Meskipun Belum Berkesempatan ke Tanah Suci
3
Amalan Penting di Permulaan Bulan Dzulhijjah, Mulai Perbanyak Dzikir hingga Puasa
4
Khutbah Jumat: Persahabatan Sejati, Jalan Keselamatan Dunia dan Akhirat
5
Keistimewaan Bulan Dzulhijjah dan Hari Spesial di Dalamnya
6
Kelola NU Laksana Pemerintahan, PBNU Luncurkan Aplikasi Digdaya Kepengurusan
Terkini
Lihat Semua