Makkah, NU Online
Indonesia ternyata merupakan satu-satunya negara di dunia yang memberi jemaah hajinya dengan uang saku (living cost). Bekal ini disisihkan dari biaya haji yang dibayarkan peserta haji. Bahkan, pemberian uang saku ini telah berjalan sejak lama.
“Hanya Indonesia yang membekali jemaahnya dengan uang saku,” tandas Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Rabu (15/08) kemarin usai memberikan taushiyah di Zamazem Al Rawdah, kawasan Syisyah Rawdah, Makkah.
Dikutip dari kemenag.go.id, Menag menjelaskan, uang saku sebesar 1.500 riyal itu dimaksudkan agar jemaah terjamin kebutuhan pokoknya.
“Apalagi H-3 hingga H+2 fase Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) layanan katering dihentikan karena tidak ada angkutan,” jelas Menag merujuk keputusan Komisi Tertinggi Pengawas Transportasi Haji Saudi yang memang melarang moda transportasi beroperasi di Makkah pada periode tersebut.
Di sisi lain, Menag kembali mengingatkan kepada jemaah untuk menjaga kesehatan. “Kesehatan merupakan syarat mutlak beribadah, juga untuk menikmati semua fasilitas yang telah disediakan pemerintah,” katanya.
Untuk itu, pihaknya berharap seluruh jemaah dapat mengendalikan diri dan mengukur daya tahan tubuh masing-masing. “Inti haji adalah wukuf di Arafah sehingga untuk saat ini jangan memforsir berlebihan yang bisa berimplikasi buruk pada kesehatan kita,” pungkas Menag. (Red: Muiz)