Malam 17 Jamaah Masjid Hassan II Makin Meluap
NU Online · Senin, 6 Agustus 2012 | 05:53 WIB
Casablanca, NU Online
Masjid Hassan II adalah salah satu masjid terbesar di dunia yang mana pada tahun 2010, KH Said Aqil Siroj pernah menjadi penceramah dalam “pengajian raja” yang diadakan tiap bulan Ramdhan ini menjadi salah satu ikon terbesar kota Casablanca, Maroko. <>
Masjid ini berdiri di outcropping berbatu di atas laut. Pembangunannya dimulai tahun 1986 dan selesai pada tahun 1993. Menara Masjid ini mempunyai ketinggian 210 meter (689 kaki) dan menjadi menara masjid tertinggi di dunia. Monumen besar yang terletak di lokasi yang spektakuler, pada platform yang menghadap Samudera Atlantik, bergaya paduan antara arsitektur seni islam Andalusia dan Modern.
Dengan luas 970,000 meter persegi, masjid ini dirancang oleh arsitek Perancis Michel Pinseau dan dibangun oleh Bouygues.
Seperti yang diharapkan oleh Raja Hassan II, pada umumnya jamaah tarawih di masjid-masjid lain seperti bentuk ekor tikus yang semakin mengecil tapi, masjid yang mampu menampung 105.000 jamaah, 25.000 di dalam masjid dan 80.000 di luar bangunan masjid ini selalu di penuhi oleh jamaah tarwaih semenjak awal Ramadhan hingga malam 17 Ramadhan, malam turunya Al quran. Begitu juga ketika menjelang 10 hari terahir, jamaah tarawih di Masjid Hassan II semakin meluap ke pelataran masjid yang beratapkan langit dan hembusan angin laut.
"Aku ingin membangun masjid ini di atas air, karena takhta Allah adalah di atas air. Oleh karena itu, umat yang pergi ke sana untuk berdo’a, untuk memuji Sang Pencipta, bisa merenungkan Tuhan, langit dan laut" Demikian pernyataan Raja Hassan II saat membangun masjid tersebut.
Masjid Hassan II dibangun di tanah reklamasi, hampir setengah dari permukaan masjid terletak di atas air laut Atlantik. Hal ini terinspirasi oleh ayat Alquran yang menyatakan "Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya." (Q.S. Hud: 7) Sebagian dari lantai adalah kaca dan menawarkan pemandangan ke bawah laut.
Di tambah dengan kemerduan bacaan imam pada sholat tarawih semakin menambah kekhusyuan jamaah di dalam melaksanakan sholat tarawih. Hal lain yang menarik sepanjang Ramadhan di Maroko adalah tarawihnya. Ibadah sunnah ini dilaksanakan dua putaran setiap malamnya.
Putaran pertama di masjid Hassan II dilaksanakan sebanyak sepuluh rakaat dilakukan sehabis shalat isya dan berlangsung selama satu jam setengah. Mulai dari pukul 21.00 sampai pukul 22.30. Kemudian, putaran kedua dilaksanakan pukul 00.03 sampai menjelang waktu subuh sebanyak sebelas rakaat tarawih plus witir. Setiap malamnya sang imam membaca satu juz, sehingga ketika sampai pada sepuluh akhir Ramadhan sang imam genap menghatamkan 30 juz.
Disisi lain, imam-imam masjid di Maroko semuanya hafal Quran karena itu adalah syarat menjadi imam masjid di Maroko. Dan akan menjadi aib jika ia tak sempat khatam Quran selama Ramadhan. Inilah yang menurut penulis perlu ditiru oleh imam-imam masjid di Indonesia.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Kusnadi El Ghezwa
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
3
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
4
Waketum PBNU Jelaskan Keistimewaan Belajar di Pesantren dengan Sanad
5
Khutbah Jumat: Menyadari Hakikat Harta dan Mengelolanya dengan Baik
6
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Hikmah Hijrah Nabi Muhammad kanggo Generasi Milenial lan Z
Terkini
Lihat Semua