Majalah Perancis Hina Menteri Pendidikan yang Muslim
NU Online · Kamis, 4 September 2014 | 19:13 WIB
Paris, NU Online
Majalah mingguan Minute kembali memicu kontroversi setelah mendeskripsikan menteri pendidikan baru Prancis sebagai "Muslim Moroko" dan menyebut penunjukkan tokoh muda 36 tahun itu sebagai "provokasi."
<>
Najat Vallaud-Belkacem adalah wanita pertama di Prancis yang berhasil memimpin departemen pendidikan dan merupakan tokoh kebanggaan Presiden Francois Hollande yang tengah naik daun, lapor AFP.
Namun pada Rabu, majalah Minute memampang Vallaud-Belkacem di halaman depan dengan keterangan: "Muslim Moroko dalam pendidikan nasional. Provokasi Najat Vallaud-Belkacem."
Ini bukan merupakan pertama kali majalah itu memicu kontroversi.
Pada awal tahun ini, Minute menempatkan Menteri Kehakiman Christiane Taubira yang berkulit hitam di halaman depan pokok berita berjudul "licik seperti monyet" dan "Taubira mendapatkan pisangnya kembali."
Menanggapi hal tersebut, kepala Partai Sosialis Jean-Chritophe Cambadelis, mendesak Minute untuk segera dituntut.
"Halaman depan Minute adalah sebuah penyebaran kebencian. Mereka harus dituntut di pengadilan," kata Cambadelis dalam siaran pers.
Kecaman juga muncul dari The International League against Racism and Anti-Semitism. Kelompok itu menyebut halaman depan Minute sebagai hal "memalukan" mengatakan bahwa mereka yang "menyebarkan kebencian" harus segera dihentikan.
Vallaud-Belkacem sendiri tidak menanggapi kontroversi mengenai dirinya.
"Saya menghindari debat yang tidak relevan seperti ini," kata dia kepada stasiun televisi Prancis.
"Meskipun demikian saya juga memikirkan mereka yang menyaksikan tontonan ini. Atas nama mereka, saya mendesak pihak berwenang untuk meminta pertanggung jawaban mereka dan agar mereka menghormati masyarakat dan institusi," kata Vallaud-Belkacem.
Vallaud-Belkacem memang berkewarganegaraan ganda, Prancis dan Moroko. Dia menyebut dirinya sebagai "produk murni Republik", contoh "integrasi yang berakhir bahagia" di negara dengan penduduk Muslim terbesar seluruh Eropa.
Setelah rapat kabinet, dia sempat menyebut karya penulis eksistensial terkenal Prancis Jean-Paul Sartre untuk menanggapi kontroversi majalah Minute.
"Anda mendapatkan mual (La Nausee) sekaligus tangan kotor (Les Mains Sales), semuanya sebagai harga satu majalah," kata Vallaud-Belkacem merujuk pada novel dan drama karya Sartre.
Juru bicara pemerintah Stephane Le Foll mengatakan bahwa Vallaud-Belkacem "selalu didukung oleh peerintah dari serangan-serangan tidak terhormat." (antara/mukafi niam)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
4
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
5
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua