Kelompok Pro-Israel Tuduh YouTuber Ms Rachel Sebarkan Propaganda Antisemit Karena Dukung Palestina
Senin, 14 April 2025 | 10:00 WIB
Afrilia Tristara
Kontributor
Jakarta, NU Online
Kelompok pro-Israel StopAntisemitism di New York mendesak Jaksa Agung AS Pam Bondi untuk menyelidiki Rachel Griffin Accurso, atau Ms Rachel, YouTuber edukasi anak ternama, atas tuduhan menyebarkan propaganda antisemit melalui kontennya.
"Mengingat besarnya jumlah dana asing yang telah diarahkan untuk mempropagandakan kaum muda kita di kampus-kampus, kami menduga ada dinamika serupa di ruang influencer daring," kata direktur StopAntisemitism, Liora Rez, dalam surat yang dikirim ke Bondi pada Senin (7/4/2025) mengutip New York Post.
Mereka menuduh Rachel menerima pendanaan tertentu untuk mempromosikan narasi anti-Israel, terutama sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekira 1.200 warga sipil Israel.
“Kami mendesak Anda dan kantor Anda untuk menyelidiki apakah atau tidak Nona Rachel dibayar untuk menyebarkan propaganda yang berpihak pada Hamas kepada jutaan pengikutnya, karena hal ini dapat melanggar Undang-Undang Pendaftaran Agen Asing (FARA),” kata Rez.
The Cut menulis, StopAntisemitism dalam surat tersebut menuduh Rachel melebih-lebihkan statistik tentang jumlah korban tewas akibat konflik Israel-Gaza. Mereka juga menuduh Rachel mengklaim bahwa Israel membom anak-anak tanpa pandang bulu meskipun Israel telah mengambil tindakan ekstensif untuk meminimalkan korban sipil.
Hingga Maret 2025, lebih dari 50.000 warga Palestina telah tewas dalam konflik tersebut. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza dan PBB, sekitar sepertiga dari korban tersebut adalah anak-anak.
Ms Rachel, seorang Youtuber Amerika yang dikenal dengan konten edukatif untuk anak-anak, telah vokal menyuarakan dukungan bagi anak-anak Palestina dan Israel pasca-konflik. Pada Mei 2024, ia meluncurkan kampanye penggalangan dana di Cameo untuk organisasi Save the Children. Kampanye tersebut berhasil mengumpulkan lebih dari 50.000 Dolar AS untuk membantu anak-anak kelaparan di Gaza. Namun, aksi ini justru memicu kecaman dari kelompok pro-Israel yang menuduhnya memiliki bias pro-Palestina.
Merespons tuduhan tersebut, Rachel membalas dengan unggahan video atas perundungan yang ia alami.
“Saya peduli pada semua anak—Palestina, Israel, Muslim, Yahudi, Kristen—semuanya. Tidak ada yang dikecualikan. Saya melihat setiap anak seperti anak saya sendiri," ujar Rachel.
Tuduhan terhadap Rachel terjadi di tengah meningkatnya represi terhadap aktivis pro-Palestina di AS. Presiden Donald Trump baru-baru ini menghentikan pendanaan untuk Universitas Columbia setelah penangkapan aktivis Mahmoud Khalil. Selain itu, Departemen Pendidikan mengirim surat peringatan ke lebih dari 60 kampus pada Maret 2025, menyatakan bahwa mereka sedang diselidiki karena gagal melindungi mahasiswa Yahudi dari antisemitisme.
Ini bukan pertama kalinya Rachel menghadapi kritik karena dukungannya terhadap Palestina. Sebelumnya, kampanye Save the Children yang ia galang pada 2024 lalu untuk anak-anak Gaza telah memicu reaksi negatif dari kelompok pro-Israel. Namun, ia tetap teguh menyuarakan solidaritas bagi korban konflik, termasuk melalui unggahan di akun Instagramnya.
Tuduhan antisemit terhadap Rachel memantik perdebatan tentang batasan kebebasan berekspresi di AS. Sementara kelompok pro-Israel menganggap kritik terhadap pemerintah Israel sebagai bentuk antisemitisme, para pendukung Ms Rachel berargumen bahwa menyuarakan hak anak Palestina bukanlah kejahatan.
Hingga kini, Rachel tetap aktif menyampaikan dukungan bagi perlindungan anak-anak di Gaza, sementara tekanan terhadapnya semakin menguat seiring polarisasi politik di AS.
Terpopuler
1
Ketum GP Ansor Hadiri Haul Ke-57 Guru Tua, Perkuat Ukhuwah dan Dakwah Moderat
2
Syekh Hasan Al-Masyath, Ulama yang Lahir dan Wafat di Bulan Syawal
3
Haul Akbar 1 Abad Syaikhona Kholil, Menghidupkan Warisan Pemikiran untuk Pedoman Masa Depan
4
Harga Stabil, Beras Kualitas Medium Paling Banyak Diminati Masyarakat Kelas Menengah ke Bawah
5
Hasil Seleksi Calon Petugas Haji 2025 Diumumkan, Peserta Siap Ikuti Bimtek pada 14 April
6
F-Buminu Sarbumusi Resmikan Pesantren Vokasi Calon PMI, Langkah Perbaikan Tata Kelola Migrasi
Terkini
Lihat Semua