Internasional HAJI 2022

Jelang Kedatangan Jamaah Haji di Makkah, Ini Layanan yang Disiapkan

Sab, 11 Juni 2022 | 10:00 WIB

Jelang Kedatangan Jamaah Haji di Makkah, Ini Layanan yang Disiapkan

Ilustrasi kedatangan jamaah haji.

Makkah, NU Online
Menjelang kedatangan rombongan jamaah haji Indonesia dari Madinah ke Makkah mulai  Ahad, 12 Juni 2022, seluruh layanan yang diperlukan untuk mendukung kenyamanan jamaah haji telah dipersiapkan, meliputi layanan akomodasi hotel, konsumsi, dan transportasi bus shalawat.


Wakil Ketua Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPIP) atau Konsul Haji KJRI Nasrullah Jasam menjelaskan, panitia telah memastikan bahwa hotel-hotel yang nantinya akan dipakai sudah dalam keadaan siap. Hal ini diperlukan mengingat sudah dua tahun hotel tersebut kosong karena tidak ada pemberangkatan jamaah haji.


“Kita pastikan bahwa ketika jamaah datang, semua sudah siap,” katanya, di Makkah, Jumat (10/6/2022).


Pemerintah Indonesia menyiapkan hotel untuk lokasi penginapan di lima wilayah, yaitu Mahbas Jin, Syisyah, Raudhah, Jarwal, dan Misfalah. Pemilihan didasarkan pada kriteria, yaitu setiap hotel mesti ada masjidnya, lobi yang memuat jamaah haji, akses ke pinggir jalan besar supaya ketika ada kedatangan jamaah, parkirnya tidak padat.


Kriteria lainnya adalah setiap jamaah mesti mendapat akses empat meter persegi. Sekalipun hotel di Arab Saudi banyak yang membuat kebijakan dalam satu kamar, tempat tidur bisa berjumlah sampai empat buah.


Nasrullah Jasam menambahkan, rasio jumlah kamar mandi dan jamaah yang tinggal di hotel tersebut juga menjadi perhatian supaya tidak terjadi antrean. Selanjutnya, hal penting yang menjadi perhatian pemerintah adalah jarak dari halaman terluar hotel ke Masjidil Haram tidak lebih dari empat kilometer.


Terkait konsumsi, pada musim haji 2022, terdapat perubahan kebijakan dari sebelumnya jatah makan hanya dua kali menjadi tiga kali. Pada penyelenggaraan haji lalu, jamaah hanya mendapat makan siang dan makan malam, sementara makan pagi ditanggung sendiri. Kali ini, kebutuhan makanan tiga kali sehari seluruhnya ditanggung oleh pemerintah.


“Ini satu kenyamanan yang diberikan kepada jamaah karena situasi belum normal,” paparnya.


Nasrullah Jasam menjelaskan, imbas dari penambahan layanan makanan tersebut adalah adanya penambahan petugas katering untuk memastikan makanan siap disajikan kepada jamaah tepat waktu.


Bus shalawat
Bus shalawat merupakan angkutan gratis yang diberikan kepada jamaah haji dari pemondokan menuju ke Masjidil Haram. Angkutan ini berputar secara terus menerus selama 24 jam. Hal ini mengingat sebagian jamaah haji mendapat pemondokan yang lokasinya sampai 4 kilometer dari Masjidil Haram.


Sekalipun dikhususkan bagi jamaah haji Indonesia, Nasrullah menjelaskan, untuk rute Aziziyah-Mahbah Jin, bus yang mampu mengangkut 70 penumpang tersebut boleh dinaiki siapa saja karena adanya kebijakan dari pemerintah Arab Saudi yang menyatakan bahwa jalur tersebut tidak boleh ada kekhususan.


“Seandainya ada jamaah haji dari Turki atau negara lain di jalur tersebut yang ingin menumpang bus Shalawat, mereka diizinkan,” tutur Nasrullah.


Keberangkatan jamaah haji Indonesia dibagi dalam dua gelombang. Untuk gelombang pertama, mereka menuju Madinah guna melaksanakan shalat arbain (40 rakaat) selama 8 hari. Setelah itu, jamaah bergerak menuju Makkah.


Keberangkatan gelombang kedua dilakukan dengan pola sebaliknya. Tiba di Makkah terlebih dahulu sampai prosesi haji selesai. Lalu, sebelum pulang, mereka menuju Madinah untuk melaksanakan shalat arbain.


Shalat arbain menjadi salah satu fasilitas yang diberikan kepada jamaah haji Indonesia karena pahalanya yang besar. Rasulullah menyampaikan, barangsiapa yang shalat di masjid Nabawi selama 40 shalat tanpa ketinggalan sekalipun, dicatatkan baginya kebebasan dari neraka, keselamatan dari siksaan, dan ia bebas dari kemunafikan.


Pewarta: Achmad Mukafi Niam
Editor: Musthofa Asrori