Internasional

Hari Kebudayan Indonesia-Maroko Eratkan Kerja Sama Dua Negara

NU Online  Ā·  Sabtu, 27 September 2014 | 01:08 WIB

Fes, NU Online
Kedutaan Besar RI (KBRI) di Rabat, Maroko, dan Universitas Sidi Mohamed Ben Abdellah (USMBA) Fes, Maroko, menggelar promosi bersama dengan tema ā€Indonesia-Morocco Cultural Dayā€ Jumat-Sabtu (25-26/9) di gedung utama Complex Culturelle Al Hourria Kota Fes. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kerja sama dan pemahaman masyarakat kedua bangsa.
<>
Rektor USMBA Fes Dr. Omar Sobhei mengungkapkan pentingnya kegiatan kolaborasi semacam ini guna makin mempererat kerja sama kedua negara di berbagai bidang. Rektor menyinggung hasil kerja sama yang telah dibangun USMBA dengan beberapa universitas di Indonesia seperti UNISSULA Semarang, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, IAIN Imam Bonjol Padang dan Universitas Negeri Makassar (UNM).

Dalam waktu dekat, realisasi kerja sama yang telah ditandatangani akan dilaksanakan dengan visiting professsor (kunjungan guru besar) dari USMBA ke IAIN Padang untuk mengajar materi bahasa Arab intensif selama 3 bulan serta melakukan studi kelayakan pendirian Pusat Studi Bahasa Arab di kampus tersebut yang akan diproyeksikan menjadi cabang dari USMBA Fes.

Hari Kebudayaan diisi dengan beberapa kegiatan utama, pertama seminar mengenai Indonesia oleh Dubes RI untuk Maroko H. Tosari Widjaja yang memaparkan hubungan Indonesia-Maroko yang memiliki akar sejarah yang kuat sejak abad pertengahan dengan kedatangan ulama Maroko ke Indonesia hingga masa perang kemerdekaan antara Presiden RI Soekarno dan Raja Maroko Mohamed V.

Dengan stabilitas pembangunan dan kemajuan yang telah dicapai kini, kata Tosari, kedua bangsa melangkah lebih jauh untuk memanfaatkan berbagai kerja sama sebaik-baiknya demi peningkatan kesejahteraan masyarakat kedua bangsa. Sementara Dr. Mohamed Zouhair, Direktur Pusat Studi Dialog Peradaban dan Perbandingan Agama USMBA Fes, menyampaikan pentingnya peran kekayaan peninggalan sejarah bersama dalam pengembangan hubungan Indonesia-Maroko.

Menurtnya, pembentukan pusat kajian dan penelitian bersama antara para akademisi dan peneliti kedua negara untuk menelusuri akar kesamaan budaya dan sejarah merupakan hal penting yang harus terus diupayakan realisasinya di masa yang akan datang melalui kerja sama antar lembaga penelitian yang dimotori oleh universitas-universitas Maroko dan Indonesia.

Kegiatan selanjutnya promosi budaya dan pariwisata, Indonesia pemutaran Film Pariwisata Indonesia; Tari Pasambahan oleh pelajar PPI Maroko disusul Fashion Show oleh Hijabersmom Community (HMC) yang memperagakanĀ  corak trend busana muslimah modern dengan aplikasi aksesoris dan bahan tenun etnik Indonesia, dalam upaya mempromosikan Indonesia sebagai Pusat Busana Muslim Dunia. Sedangkan dari Maroko Asosiasi Pengrajin Tradisional kota Fes memperagakan koleksi keindahan Kaftan Maroko.

Acara dilanjutkan dengan pembukaan pameran kerajinan tradisional Indonesia-Maroko. Stan Indonesia memamerkan pojok alat musik tradisional gamelan jawa dan angklung; ragam pakaian daerah; batik dan tenun; serta hasil produk kerajinan tangan, kosmetik; kerudung dan tenun motif etnik Indonesia dari Provinsi Riau, serta pojok promosi pariwisata dengan menampilkan poster dan brosur yang dibagikan kepada para Undangan. Sedangkan stand Maroko menampilkan hasil kerajinan tradisional berupa Kaftan Maroko, lampu, bunga dan dekorasi pahatan tangan dari kuningan atau perak serta lukisan khas alam Maroko.

Promosi bersama Hari Kebudayaan ini mendapat perhatian luas dari kalangan pejabat Wilayah dan Kota Fes, akademisi, aktivis serta masyarakat kota Fes dan mendapat liputan media setempat seperti Channel 1 TV Maroko (RTM), Kantor Berita Nasional Maroko MAP dan Asia Press. (Husnul Amal/Mahbib)