Internasional

Habis Ibadah, Saatnya Jamaah Haji Berselfie Ria

NU Online  ·  Senin, 6 Oktober 2014 | 19:00 WIB

Jakarta, NU Online
Selfie merupakan salah satu tren terbesar di media sosial, dan sekarang selama musim haji ini para jamaah di tempat-tempat suci tidak bisa menahan diri untuk selfie. 
<>
Diantara doa-doa memohon pengampunan Tuhan, kata "selfie" bergema melalui lorong-lorong marmer putih di dalam Masjidil Haram di Mekah di mana peziarah berjalan di sekitar Ka'bah, yang mana 1,6 miliar umat Islam sedunia menghadap saat shalat. 

"Aku mengambil selfie dengan latar belakang Ka’bah untuk diposting di Facebook sehingga keluarga dan teman-teman saya dapat melihat. Itulah cara kita berkomunikasi hari ini - tidak perlu untuk menelepon," kata Mehmet Dawoud, seorang mahasiswa Turki kepada Al Arabiya. 

Bagi banyak orang, selfie hanyalah cara lain untuk melestarikan memori ketika berada di tempat suci dan juga berbagi pengalaman dengan cara yang trendi kepada orang yang dicintai. 

"Selfie merupakan cara untuk membuat memori dengan cara yang keren. Haji selalu dilihat sebagai sesuatu yang sangat serius oleh orang tua dan selfie membuatnya keren lagi, "kata Amir Marouf, seorang arsitek Mesir berusia 30 tahun.  

Namun, untuk beberapa ulama Saudi yang ketat mengikuti mazhab ultra-konservatif Wahhabi, selfie adalah penyalahgunaan saat peziarah harus berkonsentrasi pada berdoa. 

Di dalam Masjid Agung Anda kadang-kadang terdengar ulama mengingatkan pengambil selfie: "Fokus! Doa lebih penting. "

Ulama Saudi lainnya melihat fenomena tidak bahaya dan mengatakan itu tidak bertentangan salah satu prinsip-prinsip Islam. 

"Tidak ada salahnya dalam foto ini. Orang-orang hanya ingin bersenang-senang dan ingat berada di tempat-tempat suci, "kata Sheikh Abdallah bin Ali basfar, dosen agama setempat di Mena. (mukafi niam)