Istanbul, NU Online
Seorang pejabat senior di Otoritas Keamanan Turki menyimpulkan bahwa Jamal Khashoggi (59) dibunuh atas permintaan ‘pimpinan tertinggi’ Saudi. Pembunuhan Jamal Khashoggi dilakukan oleh agen khusus Saudi dengan cepat, dua jam setelah ia memasuki gedung Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu. Disebutkan mereka membawa gergaji untuk memotong-motong tubuh Jamal Khashoggi.
“Ini seperti Pulp Fiction,” kata pejabat tersebut menggambarkan peristiwa pembunuhan Jamal Khashoggi dengan film kriminal Amerika Serikat yang tayang pada 1994 tersebut, dilansir laman The York Times, Rabu (10/10).
Otoritas Turki menilai, kesimpulan tersebut dibuat dengan dasar bahwa hanya pejabat tinggi Saudi yang bisa memerintahkan untuk melakukan operasi yang kompleks itu. Dilaporkan bahwa Jamal Khashoggi dibunuh 15 orang agen khusus Saudi yang datang tepat pada hari dimana Jamal hilang.
Beberapa jam kemudian, 15 agen khusus Saudi tersebut meninggalkan gedung Konsulat Saudi. otoritas Turki berhasil mengidentifikasi ke-15 orang tersebut. Disebutkan bahwa mereka berasal dari dinas keamanan Saudi.
Laporan tersebut kemudian dilaporkan kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Meski demikian Erdogan belum secara terbuka menuduh Saudi sebagai aktor pembunuhan Jamal Khashoggi.
Pihak Saudi, termasuk Putera Mahkota Muhammad bin Salman, membantah segala tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Mereka tetep keukeuh mengatakan kalau Jamal Khashoggi sudah meninggalkan gedung Konsulat Saudi beberapa jam setelah ia tiba.
Merespons hal ini, Presiden Erdogan mendesak Saudi untuk menunjukkan bukti bahwa Jamal Khashoggi sudah meninggalkan gedung Konsulat dalam keadaan masih hidup. Sebelumnya, pejabat keamanan Turki menyebut kalau rekaman kamera yang memuat jejak Jamal Khasoggi di Konsulat telah hilang.
“Jika dia memang telah meninggalkan gedung, Anda harus menunjukkan dengan rekaman,” kata Erdogan.
15 agen Saudi
Ke-15 agen Saudi tersebut tiba di Turki pada 2 Oktober, 12 diantaranya tiba pada dini hari. Merujuk Sabah –surat kabar berbahasa Turki- sebagaimana dilaporkan Reuters, 15 agen Saudi itu tiba di Turki dengan menggunakan jet sewaan milik Sky Prime Aviation, sebuah maskapai untuk pesawat sewaan yang bermarkas di Riyadh.
Diberitakan bahwa 15 agen Saudi tersebut menginap di dua hotel yang terpisah, meski demikian letaknya berdekatan dengan gedung Konsulat Saudi di Istanbul. Sembilan orang menginap di Hotel Movenpick, sementara sisanya tidur di Hotel Wyndham Grand.
Mereka terlihat meninggalkan gedung Konsulat beberapa jam setelah Jamal Khashoggi masuk ke dalam gedung. Saat meninggalkan Turki, mereka juga menggunakan pesawat yang sama, dengan penerbangan Sky Prime Aviation, dengan empat jadwal penerbangan yang berbeda.
Meminta bantuan Trump
Tunangan Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz, meminta bantuan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) untuk mengungkap kasus tunangannya itu.
“Pada saat ini, saya memohon kepada Presiden Trump dan Ibu Negara Melania Trump untuk membantu menyingkap hilangnya Jamal,” tulis Hatice dalam kolom opininya di The Washington Post, Rabu (10/10).
Tidak hanya itu, Hatice juga meminta otoritas Saudi untuk menunjukkan rekaman CCTV yang memuat Jamal di gedung Konsulat Saudi di Istanbul. Dengan melihat rekaman video, maka semuanya akan jelas.
"Saya juga menyerukan Arab Saudi, khususnya Raja Salman dan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman, untuk menunjukkan tingkat sensitivitas yang sama dan merilis rekaman CCTV dari Konsulat," lanjutnya. (Muchlishon)