Jakarta, NU Online
Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri melakukan pendataan dan evakuasi warga negara asing yang berada di Palu saat terjadi gempa bumi berkekuatan 7,4 SR.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyatakan ada 144 WNA terdampak gempa bumi hingga Senin (1/10) pukul 13.00 WIB
Sutopo merinci, 1 WNA asal Singapura saat sudah dievakuasi ke Jakarta; 2 WNA asal Belgia, di mana 1 orang sudah dievakuasi ke Jakarta, 1 orang masih belum diketahui keberadaannya; 1 WNA asal Korea Selatan, kondisi belum diketahui dan diduga berada di Hotel Roa Roa di Palu yang runtuh karena gempa.
Berikutnya 6 WNA asal Perancis, kondisinya belum diketahui; 1 WNA asal Spanyol, sekarang sudah berada di Ternate; 3 WNA asal Malaysia yang 1 berada di bandara, 1 di RS, dan 1 di Poso; 10 WNA asal Vietnam saat ini berada di posko Bandara Mutiara Palu dalam kondisi aman; 32 WNA asal Thailand di Palu, dengan rincian 15 di bandara, 17 menunggu evakuasi di IAIN Palu.
Selain itu, 21 WNA asal Tiongkok di Hotel Best Western Palu dalam kondisi aman; 7 WNA asal Sri Lanka dalam keadaan amn dan sudah dapat dihubungi oleh Kedutaannya; 9 WNA asal Belanda dalam kondisi aman di Prince John Dive Resort, Donggala; 20 WNA asal Jerman, di mana 2 orang di Bandara, 1 orang sudah aman, 17 orang dalam kondisi aman di Prince John Dive Resort,Donggala; serta 1 WNA asal Swiss dalam kondisi aman di Prince John Dive Resort, Donggala.
Sementara itu, Sutopo menyebutkan pendataan warga lokal menemukan sebanyak 844 orang dinyatakan meninggal dunia. Dari 844 orang meninggal dunia, terdiri dari 821 orang di Kota Palu; 11 orang di Kabupaten Donggala; dan 12 orang ditemukan di Kaupaten Parigi Moutung.
“Korban meninggal dunia disebabkanoleh tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa dan akibat tsunami," kata Sutopo.Â
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyatakan PBNU menyampaikan duka mendalam atas peristiwa tersebut. Pihaknya menginstruksikan LAZISNU dan LPBI NU untuk membantu penanganan pascagempa Palu. (Kendi Setiawan)