Internasional

Dianggap Singgung Islam, Maldives Hancurkan Patung Bawah Air

Kam, 27 September 2018 | 09:30 WIB

Dianggap Singgung Islam, Maldives Hancurkan Patung Bawah Air

Foto: Twitter/Maldives Police

Male, NU Online
Polisi Maldives menghancurkan sebuah patung di bawah laut. Patung itu dihancurkan karena dianggap berhala dan menyinggung agama Islam. Maldives adalah negara kepulauan yang mayoritas penduduknya memeluk Islam. Setidaknya 98 persen dari total 340 ribu penduduk Maldives adalah Muslim. 

Islam yang menjadi agama resmi di Maldives melarang penggambaran berhala. Karya tersebut memancing beberapa kritik dari para ulama meskipun patung-patung itu tidak memiliki simbol atau makna agama.

Sebetulnya perintah untuk menghancurkan patung tersebut sudah sejak Juli lalu. Pada saat itu, Presiden Maldives Abdulla Yameen memerintahkan untuk menghancurkan patung-patung itu. Namun instruksi itu tidak ditindaklanjuti hingga kemudian patung-patung itu hancur lebur Jumat lalu.

Abdulla Yameen menyebutkan, karya yang disebut Coralarium itu telah memancing sentimen publik untuk menghancurkannya. 
Dari foto yang diunggah akun Twitter Polisi Maldives, terlihat patung-patung itu dihancurkan dengan menggunakan kapak dan alat-alat listrik sebelum akhirnya diangkat ke permukaan.

Merespons hal itu, seniman pembuat patung Jason DeCaires Taylor mengaku terkejut dan sedih. Jason menjelaskan, karyanya itu merupakan simbol hubungan antara manusia, lingkungan, dan biota laut. Bukan dimaksudkan sebagai berhala sebagaimana yang dituduhkan.

“Saya benar-benar terkejut dan sakit hati setelah mendapati kabar kalau karya saya telah dihancurkan oleh Pemerintah Maldives, ketimbang melakukan konsultasi dan dialog," kata Jason dikutip AFP, Senin (25/9).

Patung Coralarium tersebut merupakan karya hasil kerjasama antara seniman Inggris Jason DeCaires Taylor dengan Resor Fairmont Maldives Sirru Fen Fushi. (Red: Muchlishon)