Internasional

Di Istanbul, Menlu RI Tekankan Pentingnya Dukungan Negara D-8 untuk Palestina

Sel, 11 Juni 2024 | 08:02 WIB

Di Istanbul, Menlu RI Tekankan Pentingnya Dukungan Negara D-8 untuk Palestina

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI), Retno Marsudi (kanan) pada Pertemuan Luar Biasa Dewan Menteri Luar Negeri D-8 di Istanbul, Turki, Sabtu (8/6/2024) (Foto: Kemlu)

Jakarta, NU Online
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI), Retno Marsudi, menekankan pentingnya kesatuan di antara negara-negara anggota Developing-8 (D-8) dalam upaya membantu Palestina.
 

Pernyataan ini disampaikan dalam Pertemuan Luar Biasa Dewan Menteri Luar Negeri D-8 yang khusus membahas perkembangan situasi di Gaza, di Istanbul, Turki, Sabtu (8/6/2024) lalu.
 

Retno menegaskan bahwa kesatuan antar negara D-8 sangat krusial untuk menghasilkan bantuan yang maksimal bagi Palestina.
 

"Pertama, saya tekankan pentingnya kesatuan di antara negara-negara anggota D-8. Kesatuan ini sangat penting artinya agar kerja D-8 untuk membantu Palestina dapat menghasilkan hasil yang lebih maksimal," ujarnya, dikutip dari laman Kemlu, Senin (10/6/2024).
 

Ia juga menekankan perdamaian abadi sebagai tujuan utama. Menurutnya, perdamaian tidak akan tercapai tanpa adanya gencatan senjata permanen.
 

"Perdamaian tidak akan dapat terwujud jika tidak terjadi gencatan senjata. Di sinilah kembali isu gencatan senjata permanen ditekankan oleh semuanya, termasuk Indonesia. Indonesia dari sejak awal terus menyerukan pentingnya gencatan senjata permanen secara konsisten," kata Retno.
 

Sebelum tercapainya gencatan senjata, Retno menyebutkan beberapa langkah yang harus dilakukan untuk membantu Palestina.
 

Pertama, pengakuan Palestina. Retno menjelaskan, negara-negara D-8 perlu menggunakan pengaruh masing-masing untuk mendorong lebih banyak negara yang mengakui Palestina.
 

"Saya sampaikan akhir Mei lalu saya berada di Eropa, bertemu antara lain dengan Menlu Norwegia, Spanyol, dan Irlandia, membahas mengenai pentingnya pengakuan terhadap Palestina. Juni ini saya akan lakukan beberapa pertemuan dengan negara-negara Eropa untuk tujuan yang sama," ungkap Retno.
 

Kedua, keanggotaan PBB untuk Palestina. Menlu Retno juga menekankan pentingnya upaya agar Palestina dapat menjadi anggota penuh PBB.
 

"Ini bukan jalan yang mudah. Tetapi kita harus terus berupaya. D-8 harus menjadi driving force bagi upaya ini," tegasnya.
 

Ketiga, bantuan Kemanusiaan. Retno menyebut, negara D-8 harus terus menyuarakan pentingnya kelancaran bantuan kemanusiaan dan mendukung kerja UNRWA.
 

"Indonesia sudah beberapa kali meningkatkan kontribusinya kepada UNRWA dan terus memberikan bantuan kemanusiaan sesuai dengan kebutuhan lapangan. Tentunya bantuan yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing negara anggota. Yang penting adalah spirit solidaritas kita," tutur Retno.
 

D-8, yang terdiri dari Indonesia, Turki, Malaysia, Mesir, Pakistan, Bangladesh, dan Nigeria, didirikan untuk memajukan perdagangan, peran dan postur di forum internasional, serta kesejahteraan masyarakat. Semua negara anggota D-8 juga merupakan anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
 

Dalam pertemuan tersebut, Retno berharap bahwa kesatuan dan kolaborasi yang kuat di antara negara-negara D-8 dapat mendorong terciptanya perdamaian yang abadi dan memberikan bantuan yang diperlukan bagi rakyat Palestina.