Internasional

Belajar dari Sejarah Kebesaran Romawi

Sab, 17 Juni 2017 | 09:00 WIB

Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Kata itu mungkin tidak asing di telinga kita. Karena ini juga menjadi salah satu judul mata acara di sebuah stasiun televisi swasta di Indonesia. "Jasmerah" adalah semboyan terkenal yang diucapkan oleh Soekarno, dalam pidatonya yang terakhir pada hari ulang tahun (HUT) Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1966.

Sejarah akan membuat kita bijaksana, berpikir dewasa, dan menghormati peradaban dan budaya. Termasuk sejarah tentang peradaban Romawi kuno yang telah banyak menyumbangkan berbagai macam disiplin ilmu pengetahuan. Arsitek bangunan yang super kokoh, filsafat-filsafat Yunani yang juga tidak terlepas dari hubungannya yang dekat dengan Romawi.

Minggu (11/6/17), saya menyaksikan kehebatan bangunan-bangunan Romawi Kuno yang sampai sekarang masih terpelihara kekokohannya. Bayangkan, pada zaman dulu, belum ada alat-alat berat super canggih seperti sekarang ini. Tetapi bangunannya menjulang tinggi lebar memanjang bertahan hingga ribuan tahun.

Salah satu sumbangan besar peninggalan Romawi Kuno adalah simbol-simbol angka Romawi yang masih kita gunakan sampai sekarang ini. Betul-betul ilmu pengetahuan yang hebat. Pantas di dalam Al-Qur’an pun disinggung tentang kehebatan Romawi zaman dulu. Bahkan diabadikan menjadi nama dalam satu surat Al-Qur’an, Ar-Ruum.

Berbatasan dekat sekali dengan kota Roma adalah negara istimewa, Vatikan. Negara yang berada di dalam negara. Kata Asraruddin Salam–Diplomat Konsuler KBRI di Roma, Vatikan hanya dibatasi dengan tembok dan dijaga ketat oleh tentara yang berdiri kekar di setiap pintu masuknya. Di sinilah letak pusat gereja Katolik, Basilica. Di kawasan ini juga berdiri sebuah tugu yang ditulis dengan angka Romawi, MDLXXXVI, yang menjelaskan bahwa tugu tersebut dibangun pada tahun 1526 M.

Sekadar mengingatkan pengetahuan tentang cara menghitung angka romawi, bila di depan angkanya lebih besar maka menunjukkan ditambah. Bil angka di depannya lebih kecil, maka dikurang. Angka  dasarnya adalah I = 1, II = 2, III = 3, IV = 4, V = 5, VI = 6, VII = 7, VIII = 8, IX = 9, X = 10. Inilah salah satunya ilmu hebat peninggalan Romawi. Ada lagi simbol-simbol angka penting yang disimbolkan dengan huruf. L = 50, C = 100, D = 500, M = 1000.

Semoga kita menjadi orang yang bijaksana dalam menghormati sejarah. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. Pahlawan adalah bagian dari sejarah itu.


Khumaini Rosadi, Dai Ambassador Cordofa 2017, anggota anggota Tim Inti Dai Internasional dan Media (TIDIM) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU)