Washington, NU Online
Partai Demokrat sebagai partai yang berkuasa di Kongres Amerika Serikat (AS) telah mengubah aturan tentang penutup kepala. Maka dengan perubahan itu, Ilhan Omar, seorang anggota Kongres AS Muslimah pertama, akan bisa terus mengenakan hijab di Parlemen AS itu. Omar boleh mengenakan hijab di Konggres AS mulai Kamis (3/1) waktu setempat.
Sebagaimana dikutip dari laman The Independent, Kamis (3/1), penutup kepala biasa seperti topi koboi dan topi bisbol akan tetap dilarang. Namun, perlengkapan agama seperti hijab adalah sebuah pengecualian, atau dibolehkan.
Kalau merujuk pada aturan sebelumnya –yang sudah berlaku sejak 1937, Omar sebetulnya boleh-boleh saja mengenakan hijab di dalam Gedung Kongres (US Capitol), akan tetapi ia tidak boleh masuk ke dalam ruang sidang. Ia harus melepas hijabnya dulu baru masuk ke dalam ruangan dimana para anggota Kongres memberikan pendapat dalam proses legislasi.
Omar sendiri sudah jauh-jauh hari mengungkapkan keinginannya untuk memakai hijab pada acara pengambilan sumpah.
“Tak ada satu pun yang mengenakan kain di kepala kecuali saya. Ini adalah pilihan saya -- pilihan yang dilindungi oleh amandemen pertama. Dan ini bukan larangan terakhir yang akan saya kerjakan supaya saya cabut," twit Omar di Twitternya, usai memenangi pemilihan November lalu.
Keinginan Omar tersebut mendapatkan dukungan dari Ketua Komite Aturan Dewan (belum menjabat secara resmi) Jim McGovern dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS terpilih (belum menjabat secara resmi) Nancy Pelosi.
Kemenangan Omar
Ilhan Omar menang telak di wilayah pemilihannya, di distrik Kongres ke-5 di Minnesota. Ia berhasil memperoleh 264.381 pemilih (78,4% suara), sementara lawannya Zielinski hanya mendapatan 72.852 pemilih (21,6% suara).
Dalam kampanyenya, Ilhan Omar menyampaikan beberapa programnya. Seperti menyediakan biaya pengobatan yang terjangkau, upah minimum 15 dolar AS, kuliah gratis, dan memberikan kesetaraan kepada semua rakyat di wilayahnya.
Pada 2016, Ilhan Omar juga berhasil mencatatkan namanya dalam sejarah politik AS. Pada saat itu, ia menjadi warga negara Somalia pertama yang terpilih menjadi anggota legislatif negara bagian Minneapolis.
“Hari ini lebih dari sekadar kemenangan, ini tentang membangun koalisi untuk melawan politik ketakutan dan kelangkaan,” tulis Ilhan Omar melalui akun Twitternya November lalu.
“Saya seorang legislator, pengungsi, dan ibu pekerja. Tapi di atas itu semua, saya seorang organisator dan saya siap untuk mengorganisasi Amerika yang layak kita dapatkan. Saya meminta Anda untuk bergabung,” tambahnya. (Red: Muchlishon)