Adzan pun Terdengar Tanpa Pengeras Suara
NU Online · Kamis, 18 Oktober 2012 | 01:31 WIB
Tunisia semakin banyak dikunjungi orang asing pasca terjadinya revolusi pada tahun 2011 kemarin. Pelajar asing  yang menimba ilmu di sini bertambah. Wisatawan pun semakin banyak, dan salah satu tempat yang sering dikunjungi adalah masjid Az Zaituna, masjid yang tertua kedua di Tunisia setelah Masjid Kiarowan.<>
Tidak seperti masjid-masjid lainnya yang sekarang semakin modern. Bahkan untuk memperindah bangunan tak segan-segan orang-orang di negeri Ibnu Kholdun mengeluarkan biaya yang cukup lumayan.
Namun berbeda dengan Masjid Az zaituna Tunisia. Masjid ini bisa cukup unik, sebab untuk adzan saja sang muadzin masih menggunakan "cara manual".Â
Setiap waktu shalat tiba, muadzin naik ke menara yang tingginya kurang lebih mencapai 15 sampai 20 meter. Ia pun mengumandangkan adzan tanpa pengeras suara.
Tradisi seperti ini dilakukan mulai dari dibangunnya Masjid ini sekitar tahun 79 H sampai sekarang. Tempatnya di tengah-tengah pasar, dan selalu selalu ramai pengunjung. Masjid ini pun  menjadi salah satu tempat wisata favorit bagi warga asing.
Walau pun tidak memakai pengeras suara, anehnya adzan masih terdengar sampai beberapa kilo meter. Unik memang. Â
Konon, menurut warga setempat, menara masjid Az zaituna ini dulunya sebagai tempat dakwah imam Abu Hasan Assyadhili. Seorang ulama sufi yang terkenal yang lahir di Tunisia. Di Indonesia sendiri namanya cukup populer dengan Tarikhatnya Assyadiliyah. Disitulah ia berceramah sehingga bisa terdengar sampai ke tempat yang jauh dari lingkungan masijid.
Untuk melestarikan kebiasaan ulama-ulama dulu dalam siar Islam, sampai sekarang  para tokoh-tokoh dan pengurus masjid enggan untuk memasang pengeras suara di menara masjid tersebut. Nuansa klasiknya masih begitu akrab kalau kita melihat secara langsung di masjid ini.
Redaktur   : A. Khoirul Anam
Kontributor : Sukirno ibn Tarwad (Mahasiswa S1 Az Zaituna Tunisia)Â
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua