Detik-detik mengharukan Sayyidah Aisyah terjadi ketika kurma tersebut hendak disantap. Si ibu miskin gagal melahap kurma yang siap masuk mulutnya karena dua putrinya merengek meminta kurma lagi.
Perempuan itu membagi-dua sebutir kurma yang batal ia makan, lalu memberikan masing-masing bagian kepada dua putri kecilnya dengan penuh keibuan.
Sayydiah Aisyah yang terenyuh menyaksikan kasih sayang si ibu miskin menceritakan pemandangan tersebut kepada Rasululah. Atas perbuatan tamu perempuan ini, Nabi mengatakan, "Sesungguhnya Allah mewajibkan kepadanya surga atau membebaskannya dari neraka."
Kisah ini bisa kita temukan dalam hadits riwayat Imam Muslim. Dalam redaksi hadits lain disebutkan bahwa Sayydiah Aisyah kala itu memberinya satu buah kurma yang merupakan satu-satunya makanan yang tersedia di rumah. Si ibu miskin lantas membagi sebutir kurma tersebut untuk kedua putrinya sementara dirinya tidak mendapat bagian.
Saat Rasulullah datang, Sayyidah Aisyah memberitahunya tentang kisah yang membuatnya takjub itu. Rasulullah lalu bersabda, "Barangsiapa yang diuji dengan anak-anak perempuan, kemudian dia berbuat baik kepada mereka, maka anak-anak perempuan tersebut akan menjadi penghalang dari siksa neraka.”
Pernyataan Rasulullah ini merupakan bentuk tegas dari penghargaan Islam atas sifat belas kasih. Para ibu yang bersabar, tulus, mengasihi dan merawat anak-anaknya meski dalam kondisi serbakekurangan memperoleh posisi utama di mata Islam. Terkait keluarga miskin, Sayyidah Aisyah telah memberi teladan bersedekah makanan yang kita punya.
Sabda Nabi juga memberikan legitimasi bagi status mulia perempuan. Anak-anak perempuan yang di masa jahiliyah dihinakan sedemikian rupa, terangkat derajatnya dengan datangnya Islam. Perempuan memiliki hak sebagaimana kaum laki-laki, termasuk hak untuk mendapat kasih sayang. (Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
4
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
5
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua