Hikmah

6 Cara agar Tubuh Tidak ‘Kaget’ Hadapi Puasa Ramadhan

Ahad, 13 Mei 2018 | 02:00 WIB

Bulan Ramadhan akan tiba beberapa hari lagi. Dengan demikian, umat Islam akan menjalankan rukun Islam yang keempat, yaitu puasa. Pada dasarnya, puasa tidak hanya menahan hawa nafsu, tapi juga mencegah seseorang untuk makan dan minum mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. 

Dengan demikian, selama berpuasa tubuh tidak mendapatkan asupan makanan atau pun cairan selama setengah hari lebih. Di samping itu, tubuh pasti akan mengalami penyesuaian-penyesuaian di hari-hari pertama puasa. 

Lalu, bagaimana caranya agar penyesuaian tersebut tidak ‘mengagetkan’ tubuh kita. Seperti dilaporkan Alarabiya, seorang ahli diet lulusan Universitas Amerika Beirut, Racha Adib, menyebutkan bahwa ada enam cara untuk mempersiapkan tubuh agar tidak kaget menghadapi puasa Ramadhan. 

Pertama, makan sedikit tapi sehat. Beberapa hari menjelang Ramadhan, biasanya kita berpikir untuk makan apapun yang diinginkan. Asumsinya, mumpung belum Ramadhan maka kita harus makan sepuas-puasnya. Perilaku seperti ini malah akan meningkatkan nafsu makan dan membuat puasa lebih sulit. 

Seharusnya, menjelang puasa kita harus mengurangi porsi makan agar tubuh terbiasa dengan makanan dan kalori yang lebih sedikit. Hindari makanan berat, garam, dan gula yang memicu reaksi yang tidak diinginkan dalam tubuh.

Kedua, berhenti ngemil. Mulai hari ini, biasakan hanya makan tiga kali –sarapan, makan siang, dan malam. Hindari ngemil di antara keduanya. Selama Ramadhan, kita hanya dapat menikmati dua kali makan utama, sahur dan buka (iftar). Dengan begitu, kita hanya perlu memotong satu makanan saja.

Ketiga, mengurangi asupan kafeina. Jika kita pecinta kopi dan ingin menghindari sakit kepala dalam beberapa hari pertama Ramadhan, maka kita harus mulai mengurangi asupan kafeina. Perlu upaya sistematis untuk hal yang satu ini sehingga kita bisa minum kopi tanpa kafeina.

Keempat, mengurangi merokok. Para ‘ahli hisab’ juga harus mulai mengurangi aktivitas merokok pada siang hari menjelang Ramadhan ini. Sehingga mereka mulai terbiasa untuk tidak merokok, utamanya pada siang hari. Biasanya ada beberapa hal buruk yang akan dialami para perokok manakala mereka tidak siap menghadapi bulan Ramadhan. Diantaranya mudah marah, gelisah, tidak sabar, dan sulit berkonsentrasi selama jam-jam puasa.

Kelima, tidur teratur. Selama Ramadhan, gaya hidup kita pasti akan banyak berubah termasuk soal pola tidur. Jadi, kita harus merencanakan pola tidur untuk Ramadhan sesuai dengan jadwal aktivitas. Misalnya, kita memilih untuk tidur lebih awal dari biasanya, dan bangun untuk sahur. Kemudian, menjalani aktivitas sehari-hari dan tidur sebentar pada siang hari. Apa pun pola tidur yang kita pilih untuk diikuti, mulailah menirunya dari hari ini.

Keenam, periksa ke dokter. Jika kita khawatir tidak sanggup puasa karena alasan kesehatan seperti diabetes, tekanan darah tinggi atau lainnya, maka kita harus segera periksa ke dokter. Kita bisa tanyakan perihal keamanan kesehatan kita untuk berpuasa. 

Jika keenam cara ini dilakukan dengan baik, maka ‘transisi tubuh’ kita pada hari-hari pertama puasa Ramadhan akan berjalan lancar. (Muchlishon)