Doa ini mencakup permintaan kesempurnaan dunia dan akhirat (jami’ah kamilah atau jawami'il kawamil).
Alhafiz Kurniawan
Penulis
Suatu hari Rasulullah saw berpesan kepada istrinya Siti Aisyah ra untuk berdoa dengan permintaan yang mencakup semua kesempurnaan dunia dan akhirat (jami’ah kamilah atau jawami'il kawamil). Rasulullah saw kemudian membaca doa berikut ini di hadapan istrinya.
Doa ini dikutip oleh Imam Al-Ghazali di Kitab Ihya Ulumiddin. Doa ini juga dikutip oleh Mufti Betawi Sayyid Utsman bin Yahya dalam karyanya Maslakul Akhyar yang menjadi doa bacaan harian masyarakat Jakarta. Adapun doanya adalah sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ, عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ, مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ, وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ, عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ, مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ, اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ اَلْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ, وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ مِنْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ, وَأَسْأَلُكَ مِنَ الخَيْرِ مَا سَأَلَكَ عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَسْتَعِيْذُكَ مِمَّا اسْتَعَاذَكَ مِنْهُ عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَسْأَلُكَ مَا قَضَيْتَ لِيْ مِنْ أَمْرٍ أَنْ تَجْعَلَ عَاقِبَتَهُ رَشَدًا بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Allāhumma innī as’aluka minal khayri kullihī ‘ājilihī wa ājilihī ma laimtu minhu wa mā lam a‘lam, wa a‘ūdzu bika minas syarri kullihī ‘ājilihī wa ājilihī ma laimtu minhu wa mā lam a‘lam, wa as’alukal jannata wa mā qarraba ilayhā min qawlin wa ‘amalin, wa ‘ūdzu bika minan nāri wa mā qarraba ilayhā min qawlin wa ‘amalin, as’aluka minal khayri mā sa’alaka ‘abduka wa rasūluka Muhammadun shallallāhu alayhi wa sallama, wa asta‘īdzuka min ma-sta‘ādzaka minhu ‘abduka wa rasūluka Muhammadun shallallāhu alayhi wa sallama, wa as’aluka mā qadhayta lī min amrin an taj‘ala āqibatahū rasyadā bi rahmatika yā arhamar rāhimīna.
Baca Juga
Doa Rasulullah SAW ketika Dilanda Amarah
Artinya, “Ya Allah, kepada-Mu kumohon kebaikan dengan segala jenisnya baik dalam waktu dekat maupun waktu jauh di depan, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui. Kepada-Mu juga aku berlindung dari segala keburukan dengan segala jenisnya baik yang dalam waktu dekat maupun waktu jauh di depan, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui. Ya Allah, kepada-Mu kumohon surga serta ucapan dan tindakan yang mendekatkanku padanya. Kepada-Mu aku berlindung dari neraka surga serta ucapan dan tindakan yang mendekatkanku padanya. Aku memohon kebaikan apa saja yang pernah diminta oleh hamba dan rasul-Mu Muhammad saw. Aku juga berlindung kepada-Mu dari keburukan apa saja yang pernah dimintakan perlindungan oleh hamba dan rasul-Mu Muhammad saw. Aku juga memohon kepada-Mu agar kesudahan dari apa yang Kautentukan dapat menjadi petunjuk bagiku dengan rahmat-Mu, wahai Zat yang maha pengasih,” (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, [Beirut, Darul Fikr: 2018 M/1439-1440 H], juz I, halaman 395).
Hadits ini diriwayatkan oleh Sayyidatina Aisyah ra (HR Ibnu Majah dan disahihkan oleh Ibnu Hibban dan Imam Al-Hakim). Wallahu a’lam. (Alhafiz Kurniawan)
Terpopuler
1
Penjelasan Nuzulul Qur’an Diperingati 17 Ramadhan, Tepat pada Lailatul Qadar?
2
Hukum Shalat Tarawih Tapi Belum Shalat Isya, Penting untuk yang Suka Datang Telat
3
Syekh Wahbah Zuhaili: Ulama Produktif Abad 20 Berjuluk Imam Suyuthi
4
Hukum Jamaah dengan Imam yang Tidak Fashih Bacaan Fatihahnya
5
Literasi Digital NU Bali Ajak Masyarakat Tingkatkan Toleransi untuk Membangun Harmoni
6
Khutbah Jumat: Ramadhan Momentum Lestarikan Lingkungan
Terkini
Lihat Semua