Probolinggo, NU Online
Masyarakat Desa Gunggungan Kidul Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo boleh berbangga hati dan bersyukur. Pasalnya, apa yang selama ini di tunggu-tunggu terlaksana sudah. Rabu (10/10) malam ratusan warga berbondong-bondong mengikuti jalannya acara selamatan desa atau yang biasa disebut dengan bersih desa.
<>
Kegiatan selamatan desa yang digelar di rumah Kepala Desa Gunggungan Kidul Sirajudin Chatam ini terbilang sangat istimewa dan berbeda dari biasanya. Sejak pukul 19.00 WIB, lokasi tersebut sudah dipenuhi oleh lautan manusia.
Hadir dalam kesempatan tersebut Mustasyar NU Kabupaten Probolinggo H. Hasan Aminuddin, Ketua Tanfidziyah PCNU Kraksaan H. Nasrullah Ahmad Suja’i, Ketua PC GP Ansor Kraksaan Nuriz Zamzami serta pengurus Fatayat NU dan Muslimat NU Kecamatan Pakuniran.
Kepala Desa Gunggungan Kidul Sirajudin Chatam mengungkapkan selamatan desa ini merupakan bentuk ungkapan rasa syukur masyarakat atas limpahan rizki dan rahmat yang diberikan oleh Allah SWT. ”Semoga dengan kegiatan ini, masyarakat bisa hidup dengan makmur dan sejahtera serta terhindar dari segala musibah baik lahir maupun batin,” ujarnya.
Oleh karenanya S. Chatam mengingatkan kepada masyarakat agar pandai-pandai mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah SWT dan jangan terlena dengan segala bentuk kesenangan. ”Musibah yang sering terjadi selama ini merupakan suatu bentuk ujian dan sekaligus peringatan dari Allah SWT agar kita selaku umat manusia lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Kita harus banyak-banyak bersyukur atas nikmat yang telah kita terima,” jelasnya.
Melalui selamatan desa ini S. Chatam mengharapkan supaya melalui selamatan desa ini masyarakat dijauhkan dari segala bentuk musibah dan segala usaha yang ditekuni oleh masyarakat bisa sukses.
“Semoga seluruh warga diberikan kesehatan, ketentraman dan ketenangan serta dijauhkan dari segala musibah dan mata pencaharian yang ditekuninya bisa sukses,” harapnya.
Sementara Mustasyar NU Kabupaten Probolinggo H. Hasan Aminuddin mengungkapkan makmur dan tidaknya sebuah desa tergantung dari ungkapan rasa syukur rakyat dan pemimpinnya kepada Allah. Selain itu, rakyat dan pemimpin harus rajin mengerjakan sholat lima waktu.
”Kalau rakyat dan pemimpinnya tidak pernah bersyukur dan rajin sholat, jangan mengharapkan desanya mau maju dan berhasil. Tetapi jika pemimpinnya selalu bersyukur maka semua pengharapan yang dicita-citakan akan selalu tercapai. Tentunya dengan catatan harus dilakukan secara istiqomah,” terang Hasan.
Lebih jauh Hasan mengharapkan supaya masyarakat bisa mengambil hikmah dari apa yang telah terjadi di bumi ini. ”Marilah jadikan semua kejadian yang sering terjadi akhir-akhir ini sebagai bahan bagi kita untuk selalu instropeksi diri,” ajak Hasan.
Tidak lupa Hasan juga meminta masyarakat untuk tidak henti-hentinya bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah, seraya selalu berdoa semoga senantiasa diberikan keselamatan hidup di dunia dan diakhirat. Sebab senang dan tidaknya kehidupan tergantung kepada doanya masyarakat kepada Allah dan selalu banyak-banyak bersyukur.
”Semakin tajam ibadahnya, maka semakin tajam pula sumber rizki yang diberikan oleh Allah. Sebab orang yang selalu bersyukur, rizkinya akan selalu ditambah oleh Allah,” tegas Hasan.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor : Syamsul Akbar
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua